Chapter 6

4.7K 153 6
                                    

"Ampun vi.. Lepasin! Aww.. "

"Jaga omongan kaka atau via gak bakal berhenti nyubitin kaka"

"Iya maaf.. Lepasin sakit tau"

"Yaudah sana katanya mau tidur ngantuk"

"Good night ade termanja! " Ucap kak Daffa sambil menutup pintu kamar Olivia.

Setelah Kak Daffa keluar, Olivia pun menidurkan badannya ke tempat tidur. Tapi setelah Olivia melihat jam, jam sudah menunjukan pukul 11. Ia pun segera menutup matanya dan menutupi tubuhnya dengan selimut.

Gua harap gua bisa lupain kejadian tapi sepatu itu -batin Olivia.

Tetapi saat memejamkan matanya wajah kak Razzan lagi lagi muncul begitu saja. Olivia kembali membuka kedua matanya yang mulai berat.

Kenapa wajah kak Razzan muncul begitu saja?  -batin Olivia.

-10 menit kemudian-

Yuni membuka pintu kamar Olivia untuk memastikan apakah anaknya itu sudah tidur atau belum.

"Via, kenapa kamu belum tidur?" Ucap Yuni sambil menghela rambut Olivia.

"I-iya mah Olivia gak bisa tidur"
Ucap Olivia.

"Coba deh kamu baca doa, siapa tau kamu bisa tidur"

"Oke mah"

"Yaudah mama keluar dulu ya sayang" Ucap Yuni sambil berjalan menuju keluar kamar Olivia.

Setelah Yuni keluar, Olivia pun berdoa kepada Tuhan.

"Semoga kali ini via bisa tidur" Ucap Olivia memejamkan matanya.

-------

"OLIVIA... DAFFA.... BANGUN!! "

Bukannya bangun gadis mungil itu malah menarik selimutnya hingga menutupi seluruh badannya. Tentu saja, dia masih mengantuk karna dia baru bisa tidur jam 11.30malem karna memikirkan kejadian itu.

"Bangun kebo!!! Hampir budeg gua denger mama triak triak"

Bawel lu kak -batin Olivia.

"Via gua srius!! " Karna tidak tahan lagi dengan perilaku Olivia yang masih tidak ingin bangun akhirnya Kak Daffa pun membuka pintu kamar Olivia.

"Bangun via,udah pagi.Mau gua tinggal? "

"Iya bawel 20 menit lagi.."

"Udah berapa kali lu bilang 20 menit lagi 20 menit lagi!!! 20 menit?tapi terus terusan sama aja via" Ucap Kak Daffa sambil menarik selimut Olivia sehingga membuat badannya terasa dingin.

"DINGIN....DAFFA..."

"Bodo amat, cepetan mandi"

Olivia pun mengubah posisi tidurnya menjadi membelakangi kaka nya itu.

Daffa pun berdecak sebal karena kelakuan adenya yang manja, cerewet, ceroboh dan amat sangat cerewet. Menurut Daffa, Olivia itu anak yang manja, dia lahir 2 jam setelah Daffa lahir. Jadi terpaksa Daffa berperan menjadi kaka.Daffa tidak munafik dia masih mempunyai rasa care terhadap adenya.

Sudah 20menit lebih via masih berada dikasur dengan mata terpejam.

"ASTAGA BISA BANGUN!!! " Ucap Daffa sambil memukuli Olivia dengan guling.

"Gua ngantuk ka, semalem gua tidur cm 5 jam!!"

"Lah masalah buat gua? Siapa suruh lu tidur jam segitu"

"Kok lu ngegas si ka? "

"Lah gua nanya bukan ga ngegas"

"Halah bacot lu ka!"

"Tuh kan malah lu yang ngegas "

"MAMAH PAPAH KAK DAFFA UDAH BENTAK OLIVIA TUH"

Fak -batin Daffa.

"DAAAAFFFFFAAAAAAA!!! "

Wajah Daffa mulai memucat setelah mendengar teriakan Yuni.

"Morning kak"

"Ini gua yang bego atau lu yang bego? "

Kali ini berbeda ketika wajah Daffa memucat, justru wajah Olivia sangat ceria bahkan dia selalu tersenyum polos kepada Daffa.

"DAAAFFAAA TURUN ATAU KUNCI MOBIL MAMA SITA"

"Puas lo!!! Dasar ade manja! "

"Makannya jangan macem macem sama via"

-------

Setelah 10menit mandi dan memakai seragam. Olivia pun seerat mengoleskan bedak tipis dan memakai lipgloss berwarna pink. Olivia mengikat sedikit ujung rambut kanan dan kirinya sedikit dan membiarkan rambut yang lainnya tergerai. Olivia memang mempunyai rambut yang hitam lebat sepundaknya. Memang tidak munafik, Olivia memang cantik, pipinya pun tembem dan mempunyai lesung pipi dan satu lagi Olivia mempunyai warna kulit yang putih sudah seperti mayat hidup.

Daffa? Dia termasuk cowo hits disekolahnya, melihat dia senyum saja sudah membuat perempuan lain jatuh cinta kepadanya. Tetapi tidak untuk Olivia, ketika Olivia melihat Daffa senyum dia seperti ingin muntah.

Setelah selesai dan sudah puas dengan penampilannya Olivia pun segera mengambil tas jansport berwarna pink dan segera menurunkn tangga menuju meja makan.

"Morning semua"

"Morning juga sayang" Ucap Dharma dan Yuni.

Daffa? Sibuk dengan makanannya.

Saat Olivia tau kalau Daffa marah kepadanya membuat Olivia merasa, bersalah kepadanya. Memang maksud Daffa baik ingin membangunkan ade nya yang manja itu. Tapi mau gimana lagi? Olivia saja sedang dapet jadi tidak bisa menahan emosinya.

"Abang masih marah sama via? Mukanya sampe asem kayak sayur asem gitu"

Bukannya malah membaik Daffa justru tambah bete. Udah tau lagi marah, malah disamain sama sayur asem lagi.

"Abang maafin via ya"

Sekilas Daffa melihat Olivia dan kembali memakan makanannya.

"Mah pah nanti via pulang agak telat ya soalnya mau ada latihan cheerleader barusan Ayya ngabarin via"

"Ayya temen lu? " Ucap kak Daffa

Nahkan bener apa kata gua, giliran Ayya aja langsung lo bang -batin Olivia.

"Iya abang"

"Yaudah nanti gua tungguin lu ya, sekalian gua mau latihan basket juga"

"Udah ga marah nih ka? "

"Kata siapa? Gua nungguin lu karna mau liat Ayya"

Anjir lu kak.

"Siapa kami Daf? "

"Calon mah" Ucap Daffa dengan sombong.

"Halah tailady kayak Ayya mau aja sama lu"

"Orang mah jadi ade mah doain kek! Dasar ade manja"


Sorry banget uda jarang post, jangan lupa vommentnya💞 smoga suka❤

Kaka KelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang