Chapter 12

4.9K 131 6
                                    


Saat didepan ruang 04 aku melihat Lintang,Daffa,dan keluarga Olivia. Lintang tertunduk lesu sambil sesekali mengusap wajah gusar.

"Tang, gimana Olivia? "

"Olivia masi operasi sya, tadi kepalanya bocor, darahnya lumayan banyak"

(Arsya POV)
Aku berjalan menuju keranjang Olivia, betapa manisnya dia tertidur seperti tidak ada beban hidupnya.

Aku heran sbenarnya hati Olivia terbuat dari apa sampai sesabar ini? Jika aku jadi Olivia aku sudah meninggal gantung diri.

Ku lihat wajahnya, pucat, tangannya sangat dingin. Lintang mencoba menggenggam erat tangannya mencoba memberi kehangatan.

Aku berharap tuhan melahirkan ku untuk menjaganya, buat selalu ada disampingnya, meskipun aku tau mungkin hatinya bukan untukku.

Malam ini yang menjaga Olivia dirumah sakit ada aku, Lintang, dan ayahnya Olivia. Lintang tertidur pulas disofa. Tadi dia habis telfon ibunya lalu ia menjelaskan bahwa ia harus menginap dirumah sakit karna Olivia kecelakaan. Sebenarnya kak Daffa sudah menyuruhnya pulang tapi dia tetap ingin dirumah sakit.

Aku merasakan jari jemarinya Olivia bergerak, matanya mulai terbuka.

"Olivia lu udah sadar? Alhamdullilah makasih Tuhan" Ucapku, tapi Olivia tidak merespon ucapanku, dia terus memegangi kepalanya seperti sangat sakit.

"K-k-kak Geral mana? Tadi Olivia ketemu kak Geral" Ucap Olivia terbata bata. Aku yang melihat Olivia mencari Geral hanya tersenyum, sepertinya Olivia bertemu Geral di mimpinya.

Kaka KelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang