Dentingan 4

35.5K 426 22
                                    

Kemana Hujan ?

Hujan tak turun. Malam ini sangat dingin, padahal hujan tak turun. Langit tak mendung, tapi bintang tak terlihat. Ada apa dengan malam ini ?

Aku menyiapkan beberapa perlengkapan yang harus kubawa saat lomba mencari harta karun nanti. Tim ? sebenarnya aku tak perlu tim, tapi berhubung Aldam ada di sini.. yasudah lah dia jadi pelengkap.

Tentang Mala... baru saja dia dari sini untuk mengambil BH-nya yang tertinggal. Melihat itu Aldam langsung heboh sendiri dengan pikiran kotornya.

“jadi lo nggak ngapa-ngapain itu cewek ?” tanya Aldam masih penasaran.

“nggak.” Jawabku singkat.

Aldam menghela napas. “gue baru tau kalo dia adiknya Elios.”

“hmm..”

“gila ! itu dua sodara kenapa sama-sama binal..”

“hmm..”

“Harry..”

“apa ?!”

“lo suka cewek itu kan ?”

Aku tersedak ludahku sendiri kemudian manatap Aldam datar.

“nggak.”

Aldam menghela napas lagi.

“kenapa lo nggak bisa jujur sih. Udah ketahuan juga.”

“maksud lo ?”

Aku memperhatikan Aldam yang menaik turunkan alisnya kemudian mengedikkan kepalanya kearah belakang. Aku menoleh dan mendapati Mala di depan pintu tenda yang ternyata sudah menguping sendari tadi.

“kenapa lo nggak jujur sih ?”

Suara Mala kenapa makin membuatku nggak nyaman.

“Harry suka Mala kan ?”

Nggak woy !

“iya kan ?” melangkah mendekatiku “sumpah dah! Harry..”

Tangannya menggenggam tanganku.

Hangatnya.

“kenapa tangan lo dingin ?” tanya Mala.

Ku tarik tanganku “karena gue berhati dingin.”

Hening kemudian. Bahkan Aldam yang urakan hanya menggeleng-geleng kepala dan berguman melihat kami.

“err.. sebentar lagi lomba akan mulai. Medingan kita kumpul di pos panitia dulu.” Ucap Mala memulai.

Tanpa mengatakan apapun aku menuju pos panitia duluan. Ku dengar Mala mengajakku berbicara di belakang. Sedangkan Aldam tak terdengar suaranya, mungkin saja dia tak akan ikut lomba ini. Sampai di pos pun aku masih tak mengeluarkan suara, hanya diam dan diam.

“Harry..” panggil Mala dengan suara lirih.

Aku hanya meliriknya.

“lo kenapa ?”

Aku hanya menggeleng.

“lo marah sama gue ? kalo gue ada salah maaf deh.”

Sekarang aku malah tak melakukan apapun. Entahlah.. aku bingung dengan perasaan yang ku rasakan sekarang. Aku marah ? nggak juga. Mala punya salah ? nggak juga. Lalu kenapa dengan ku ? kenapa aku tak ingin melihat Mala ? kenapa aku tak ingin mendengar suaranya lagi ? kenapa aku tak ingin dia disini

Hey goblok! Kenapa dengan lo ?

Mala menghela napas pasrah.Kami-pun kembali diam.

Malam semakin larut. Aku masih mendiamkan Mala. Dia beberapa kali mengajakku bicara tentang strategi lomba mencari harta karun, tapi aku tetap diam. Sungguh aku tak ingin melakukan ini, tapi entah kenapa aku melakukan ini. Mendiamkan Mala.

Denting Hujan - [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang