Gue diam sebentar ngeliat daniel yang tiba-tiba bisa ada disini. "Hai niel. Mau ke toilet ya?" Tanya gue. "Bae gue laper." Gue narik tangan jinyoung tanpa nunggu jawaban daniel. Bae jinyoung juga nurut aja gue tarik
"Mbak!!" Baru dua langkah gue ninggalin daniel udah ada yang tereak aja. Tapi gue lanjut jalan kan mbak-mbak yang ada disini banyak.
"Mbak!" Cewek itu nyetop jalan gue. "Mbak, aduh aku minta maaf yah. Sumpah tadi nggak sengaja. Sakit nggak?" Dia mau megang bahu gue yang kena siram.
Tapi jinyoung nahan tangan cewek itu. "Nggak mungkin nggak papa tapi nggak seserius itu jugak." Jinyoung ngegenggam tangan gue.
"Nggak parah kok." Kata gue berusaha untuk ramah. "Beneran nggak parah vi?" Itu yang nanya daniel.
"Iya, nggak kok." Jawab gue. "Gue nggak kenapa napa jadi nggak udah nggak enak gitu mukanya." Kata gue lagi ngomong sama cewek yang tadi.
"Maafin sepupu gue ya vi, dia emang ceroboh banget." Gue membulatkan mata. "Oh ini sepupu lo." Bukan sebuah pertanyaan. "Kenalin nama gue viliya, pake V Bukan F." Gue ngulurin tangan. "Gue joy." Balas cewek itu.
"Oh iya ini bae jinyoung. Dia temen kantor gue." Gue mgenalin baejin yang dari tadi diem doang. "Bae jinyoung."
"Kang daniel." Setelah kenalan gitu bae jin nawarin mereka buat makan bareng kita.Reza rada kaget waktu ngeliat daniel bisa ada disini. "Abis ini mau main apa lagi?" Tanya viliya. "Main yang ada ekstream yah. Dan itu perintah." Itu yang bilang yuju.
"Oke?!" Dia meninggikan suaranya. "Udah pada selesai kan makanny??"
"Ayok kita let's go!" yuju jalan duluan yang disusul sama joy, so hyun, reza, dll. Sampe tinggal gue sama daniel.doang."Masih takut naik ginian?".tanya viliya karena muka daniel udah pucet dari tadi. "Nggak kok. Yoklah kita kesana juga." Daniel terlihat pucat saat mengatakan itu.
"Kalo nggak sanggup bilang aja. Nggak bakal ada yang mau ngurus lo kalo muntah ditempat umum gini." Daniel menghentikan langkahnya memperhatikan viliya yang sudah bergabung dengan yang lain.
"Gue nggak naik yah." Kata viliya dengan yang lainnya saat akan mengantri. "Kenapa?" Tanya baejin.
"Gue mules." Jawab gue singkat.
"Naik aja, biar daniel yang nemenin gue." Kata gue lagi karena ngeliat baejin yang rada ragu buat naik wahana itu.
"Traktir gue pokoknya." Kata viliya kepada daniel saat yang lain sudah menaiki salah satu wahana ekstrem disitu.
"Gue mau lightstick tvxq sama suju." Kata viliya sambil menyesap minumannya.
Karena orang yang diajak ngobrol nggak ngerespon viliya noleh ke daniel yang disebelahnya. Dan mendapati daniel yang sedang memperhatikannya intens.
"Jangan ngeliatin gue kek gitu. Ntar kalo lo suka sama gue ribet." Gue ngedorong muka daniel buat madep depan.
"Kok ribet?" Tanya dia.
"Iyalah ribet. Gue nggak suka sama lo soalnya." Setelah ngomong gitu viliya ninggalin daniel dan nyamperin reza reza yang baru turun.
"Rugi lo nggak naek tadi vil." Reza heboh seperti biasa.
"Gue bisa naek sendiri elah, ribet lo." Sebenarnya gue rada nyesel nggak naik tapi kasian sama daniel.
Setelah seharian main kita akhirnya pulang. Daniel udah pulang dari tadi karena sepupunya udah minta pulang.
"Bae ngantuk." Rengek gue saat kita udah mau jalan. "Za lo duduk depan yah." Kata gue ngusir reza yang baru duduk disebelah gue.
"Ahh, ribet lo ah. Manja bener." Reza ngomel walaupun akhirnya pindah juga kedepan.
Gue ngejadiin paha baejin buat tidur. Gue tidur madep perut baejin. Bisa gue rasain kalo baejin ngelus kepala gue sampe gue tidur.
-----------------------------------
"Jinyoung." Panggil xiumin saat reza dan viliya udah tidur. "Hhmm."
"Saran gue nih, mending lo kasih tau itu viliya kalo lo suka sama dia." Xiumin ngeliat dari cermin di depan.
"Kayaknya cowok yang tadi itu suka juga sama viliya. Bahkan kayaknya udah kenal lama jugak. Ntar lo keduluan, lagi." Kata xiumin lagi.
"Gue udah kelanjur nyaman kayak gini. Gue takut ntar dianya malah risih sama gue." Balas bae jinyoung
"Gue yakin dia bukan tipe cewek kayak gitu sih. Mungkin bakal ngejauh, tapi nggak bakal mutusin hubungan sama lo." Saran dari xiumin nggak ditanggapi lagi oleh bae jinyoung.
Menurutnya ini udah lebih dari cukup. Kalo viliya suka, cinta sama dia alhamdulillah. Kalo nggak yah, mau gimana lagi. Berarti emang nggak jodoh, ya kan?