Setelah seminggu salna dan kawannya sudah menyelesaikan Ulangan PAS itu, tiba saatnya pembagian rapot yang akan di laksanakan sekarang.
Seperti biasanya salna akan terbangun dari tidurnya setelah di teriaki oleh mamahnya itu.
"Na, udah bangun?" Teriakan alicia dari bawah yang sedang sibuk di dapur
"Udah mah" jawab salna teriak juga yang baru selesai acara kucek mengucek matanya.
Setelah alicia sudah mendapatkan jawaban dari anak perempuannya, kegiatan teriak meneriaki anaknya itu sudah selesai.
Setelah beberapa menit salna mandi, dan menggunakan seragamnya itu salna turun untuk menemui kedua orang tuanya tersebut, ketika salna turun dari tangga dan di anak tangga yang terakhir salna berhenti, sedikit kaget yang masih melihat papahnya belum berangkat ke kantor.
"Papah belum berangkat ke kantor jam seginih?" Salna repleks melihat jam yang ada di tangannya dan menghampiri papahnya yang sudah ada di meja makan
"Belum, papah capek berangkat pagi terus" balas reza dengan senyum simpulnya
"Lah peres, papahmu itu na sudah selesai dengan pekerjaan yang di berikan bosnya" jawab alicia yang baru selesai menuangkan air putih ke gelas reza.
"Maksudnya gimana sih mah?" Pertanyaan salna pun keluar yang memang salna tidak mengerti akan topik pembicaraan pagi ini.
"Kok anak manisnya papah lemot sih" balas reza dengan gemas dan menarik hidung salna.
"Ikhh papah, selalu gitu Sakit tau. . " jawab salna dan mengelus elus hidung yang sekarang merah itu.
"Maksudnya mamah tadi, si bos papah itu sudah pulang lagi ke indonesia sayang. . Jadi jam berangkat papah ke kantor pun sudah mulai normal" balas alicia yang begitu senang dengan keadaan suaminya itu yang tidak perlu berangkat pagi petang lagi.
"Oh begituh, yang penting jangan lupa dateng ke sekolah buat ambil rapot aku ya mah" -salna
"Oiya, jam berapa na?" Tanya alicia
"Jam setengah 10 mah sudah ada disana" balas salna yang sedang mengunnyah roti isi cokelat.
Reza hanya mendengarkan kedua wanita yang ia sayangi itu sedang mengobrol dan sibuk mengunnyah nasi goreng buatan istri tercintanya.
•••
Seperti biasanya reza akan mengantarkan salna ke sekolah jika ada waktu.
Di saat di perjalanan menuju ke sekolah reza mencari topik untuk mengobrol di dalam mobil dengan anaknya itu.
"Na, maaf papah selama ini engga bisa ambil rapotmu itu" ucap reza yang pandanganya masih ke depan
"Papah ngomong apa sih, anna juga ngerti kali akan kesibukan papah selama bekerja, papah kerja juga kan buat nyekolahin salna sama abang pah" balas salna dan tersenyum manis.
Reza balas tersenyum akan jawaban anak perempuannya yang sudah mulai beranjak dewasa itu.
"Makasih ya sayang, selama ini sudah mengerti akan keadaan pekerjaan papah" balas reza dan tangannya mengelus rambut panjang salna.
"Iya pah, yang penting jangan lupa kasih uang bulanan buat beli skincare dan novel, oke?" jawab salna dengan tertawa yang membuat reza ikutan tertawa.
"Oke, siap ndan" balas reza dengan tangannya di taruh di pelipis.
Keadaan mobil di pagi hari itupun membuat salna senang akan papahnya berangkat normal kembali dan bisa menghantarkan salna ke sekolah.

KAMU SEDANG MEMBACA
YALS (Revisi)
Fiksi Remaja"Salna vienna Alamsyah gadis ceria dan manja yang hanya mempunyai satu mantan untuk selamanya?!"