12. Fragmentasi

2.3K 77 2
                                    

Jadi sebenarnya, Nadine Aurelia adalah adik dari Rizal.
Nadine menyukai Reihan pada saat pertama kali Nadine melihat Reihan, sudah beberapa bulan ia menahan perasaan itu, akhirnya perasaan itu baru diungkapkan 4 hari yang lalu namun Reihan menolaknya.

Reihan yang baru pulang ke rumahnya sekitar jam 2, ia melihat ayahnya sedang duduk di sofa ruang tamu.

"Assalamualaikum." Ucap Reihan pada saat di pintu rumah.

"Waalaikumsalam, kamu dari mana aja?" Tanya ayahnya.

"Sini duduk sebentar," ucap ayahnya lagi.

Akhirnya, Reihan duduk di sofa sebelah ayahnya duduk.

"Aku tadi ke rumah temanku dulu," jawab Reihan.

"Oh. Kamu mau ikut les?" Tanya ayahnya lagi.

"Untuk apa yah?" Tanya Reihan balik.

Ayahnya menjawab,
"Supaya persiapan lomba kamu lebih matang."

"Gak usah yah, kalau ada yang tidak paham aku bisa nanya ke ibu atau ke kakak," jawab Reihan cepat.

"Ya sudah, sana mandi lalu makan."
Reihan mengangguk,
Kemudian Reihan memasuki kamarnya.

                              ***

[Senin pagi]

Sudah 2 jam murid-murid itu upacara.
Kebanyakan dari mereka banyak yang mengeluh karena upacara hari ini lebih lama dari biasanya, ini karena pidato yang disampaikan Kepala Sekolah mereka sangat panjang.
Bahkan, Arkan hari ini pura-pura pingsan agar ia dapat berhenti berdiri di lapangan yang sudah panas.

"Tumben ya, hari ini upacara lama banget!" Keluh Rania disaat sudah sampai di kelas.

"Iya, Arkan kalau kata gue mah pura-pura tuh anak," kata Aira.

"Masih belum datang ya dia," celetuk Hana.

Tiba-tiba ada seseorang yang memanggil Rania,
"Rania!" Panggil seorang perempuan dari balik pintu kelas.

Rania refleks menoleh ke arah pintu,
"Eh, anggi? Ada apa?" Tanya Rania kepada seorang perempuan yang berkulit kuning langsat.

"Ayo buruan ke ruang musik!" Ajak perempuan yang bernama Anggi.

"Kita disuruh kumpul sama pak Wayan!" Jawab Anggi.

"Emang ada apa?" Tanya Rania lagi.

"Udah yuk! ntar gue jelasin disana," Anggi mulai memaksa Rania sambil menarik tangan Rania.

Akhirnya Rania menurut, mereka berdua berjalan menuju ruang musik yang terletak di lantai 1.

"Sudah lengkap semua?" Tanya seorang guru laki-laki di ruang musik.

"Bapak absen dulu!" Ujar nya lagi.

Guru itu menyebutkan nama-nama murid yang ada.
"Anggita Kamelia Harahap, Amelia Chandra Winata, Paramitha Nadya , Seno Septian, Gian Pratama, Rania Adreena."

"Lengkap semua?" Tanya nya lagi.

"Iya pak!" Jawab anak-anak serempak.

"Sebelumnya maaf kalau bapak mendadak, oke langsung pada poin nya.
Bulan depan, YK music school akan menyelenggarakan lomba paduan suara dan bapak sudah mendaftarkan sekolah kita, hanya 20 sekolah saja yang boleh mendaftar, jadi jangan kecewakan bapak!" Pak Wayan menjelaskan.

"Akan kita buktikan ke mereka, bahwa sekolah kita juga pantas menjadi juara disana!" Ucapnya lagi.

"Ya sudah, ayo kita mulai sekarang!" Ujar guru itu dengan aksen Bali kental.

Lost SoulsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang