7. Menjaga jarak

3.7K 128 0
                                    

Di kelas nya di lihatnya pak Rasyid sedang membagikan kertas ulangan harian yang minggu lalu.

"Ada apa? Kok muka lo mendadak lesu?" Tanya Hana ketika Rania ia sudah memasuki kelasnya.

"Istirahat aja gue ceritain." Balas nya tak bersemangat.

"Hana!" Panggil pak Rasyid.

Hana pun berjalan ke arah guru itu, lalu mengambil hasil ulangan nya.

"Berapa?" Tanya Rania.

"Kepo" Ledek Hana sambil menjulurkan lidahnya.

2 menit kemudian, nama Rania yang dipanggil.

"Berapa hasilnya?" Tanya Hana.

"Mau tau aja apa mau tau banget?" Ledek Rania karena ingin membalasnya.

"Yang tidak remedial adalah Aira, Arum, Hana, Hanum, Jihan, Ajeng, Ratu, Rizky dan Rania" Tutur pak Rasyid.

"Yang lain kemana?" Tanya nya dengan suara tinggi.

"Untuk remedial, kerjakan apa yang bapak sekarang dikte! 1-30 dan harus memakai tandatangan orangtua!" Ujarnya lagi.

Terdengar nada kecewa terutama dari bagian pojok yang ditempati oleh Arkan dan teman-teman nya.

"Bagi yang tidak remedial, hafalkan surah Al-Mursalat." Katanya lagi sambil membenarkan peci yang ada di kepalanya.

Lalu, ia mendikte dengan cepat soal remedial.

"Untung kita ga remed ya, Ran?" Ucap Hana.

"Iya, Alhamdulillah hehe."

Bel istirahat berbunyi,

"Bagi yang tidak remedial juga harus menghafal surah Al-Mursalat!
Kalian jangan harap akan bebas dari tugas hafalan bapak. Sekian, assalamualaikum"

"Waalaikumsalam," ucap sebagian anak-anak  itu dengan nada yang lesu karena habis menulis banyak soal.

"Yuk ke Kantin?" Ajak Hana.

"Ayo"

Mereka berjalan menuju Kantin dan memutuskan untuk membeli nasi goreng dan ingin memakannya di kelas.

"Kantin emang rame gitu ya?" Tanya Rania polos karena memang dia jarang sekali ke luar kelas terutama ke Kantin.

"Ya namanya juga Kantin." Jawab Hana asal.

Hosh.. hosh..
Terdengar napas yang tersengal.

Sekarang laki-laki dengan tubuh proporsional,alis tebal dan berkulit putih melihat ke arah Rania.

"Hai Ran!" Sapa Reihan.

"Ya? Ada apa?" Tanyanya langsung.

"Boleh pinjam buku biologi? Disuruh bu Resti." Tanya Reihan sambil mengatur napasnya.

"Ini." Sambil memberi buku yang dimaksud.

"Boleh minta nomor HP?" Tanya Reihan yang terlihat semakin gugup.

"Buat?" Tanya Rania balik.

"Untuk sharing informasi aja." Jawabnya dengan napas nya yang semakin tidak karuan.

Lalu, Rania menyebut nomor ponselnya dan Reihan menyimpan nya di daftar kontaknya.

"Ok, makasih. Ntar saya kembalikan bukunya." Ucapnya, lalu berlari menuju kelasnya.

"Kenapa lo kasih nomor lo? Biasanya lo paling anti kalo cowok minta no hp lo." Tanya Hana heran.

"Oh ya, tadi mau cerita apa?" Tanya Hana lagi.

Lost SoulsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang