part 8

150 10 0
                                    


Saat malam tiba aku berbaring di tempat tidur sambil berharap mimpi indah lagi, tiba - tiba

"Tok, tok, tok!"
Suara ketukan pintu

Aku sontak kaget dan langsung berlari kearah pintu, dan ketika aku membukanya

"Whoaaaa!!!"
Aku sangat terkejut karena ternyata itu ibuku memakai kostum gorila sambil membawakan susu dan ternyata aku tidak sedang bermimpi

"Ibuu..aku kaget bu?..uhhh ibuuuu" aku sedikit kesal dan kaget

"haha..Sorry..camilita, ibu hanya ingin membawakanmu susu"
Ucap ibuku minta maaf

"Tapi kan jangan gini juga bu ,sini deh susunya" ucapku dengan wajah kesal

Aku kembali ketempat tidur dan melanjutkan tidurku...

"Camiita!, camilita!"
Seseorang memanggilku, tapi aku tidak menghiraukan karna aku masih ingin melanjutkan tidurku

"Camilita!, ini sudah hampir jam 8 pagi, kamu kan ada drama nusikal" itu suara ibuku yang menaikan nada suaranya

"Whattt?, ahh aku akan terlambat!" aku langsung membuka mata dan barlari kekamar mandi dengan kecepatan tinggi.

Sesampainya di sekolah, siswa yang idisampingkalam drama musikal sudah menempati posisi mereka masing masing, aku langsung berlari kesebelah wanita rambut pirang yang saaat latihan posisinya disampingku, tiba-tiba....

"Ehh karla..kamu ngapain disini ini posisiku, awas sana ini sudah mau dimulai!" seorang wanita lain mengusirku

"kenapa posisinya berubah, perasaan pas latihan kemaren posisiku disini" pikirku

Aku langsung mencari tempat kosong dan bersiap untuk menari, ketika guru memberikan aba-aba

"One..two three"

Lauren memulainya dengan bernyanyi dengan diiringi dengan piano saat giliran menari aku langsung menari sesuai latihan saat itu

Namun semua orang tertawa, saat aku melihat ke penonton, mereka semua melihatku yang sepertinya sedang menertawakanku kecuali ibu dan ayahku yang terlihat menunduk, sementara yang lain melanjutkan tariannya.

Aku langsung berhenti menari dan aku bingung kenapa mereka semua menertawakanku, namun ketika aku melihat tarian mereka ternyata tariannya berubah, tidak seperti yang diajarkan saat latihan, aku bingung kapan mereka merubahnya...

"Huhhhhhhhuuhhhhh"

"Hahahahaha"

"Wkwkwkwkwk"

"Apa dia bagian dari drama musikal itu?"

"Kenapa karla menghancurkan semuanya?"

"haha..apa itu karla, disini dia terlihat seperti belle"

Semua menertawakanku dan mengejekku, disitu air mataku jatuh perlahan dan aku langsung lari kebelakang panggung

Terdengar suara sorakan saat aku berlari, saat aku di belakang aku duduk di kursi dan menangis, tiba-tiba ayah dan ibuku datang dan ayahku langsung menarik tanganku untuk pulang

Sesampainya dirumah ayahku menarik tanganku dan langsung menjatuhkanku di sofa

"Apa tadi itu camilita?!"

"Kamu ingin memalukan ibu dan ayahmu!"

"Apa kamu tidak mendengar semua orang mengejekmu?!"

"Hah..jawab..camilita..jawab!!!"

"Kamu tau ibu gurumu tadi ngomong apa?"

"Dia bilang kamu tidak memiliki bakat atau seni yang bisa kamu lakukan, seperti orang tidsk normal"

"Hah..kau dengar camilita, perkataan gurumu itu membuat hati ayahmu ini terluka camilita!"

"Kau mendengarku camilita!..hah!!"

Ayahku sangat marah dengan tetesan air mata yang keluar perlahan, sedangkan ibuku juga menangis sambil menenangkan sofi yang ikut menangis

"Camilita..kamu mendengarkan ayah atau tidak"
Tegas ayahku dengan nada bicara yang meninggi

"Aku tidak tahu ayah..aku tidak tau kenapa semua ini terja..."

"Plakkkkk"

belum selesai aku menjawab ayahku langsung menamparku dan ibuku langsung berlari memohon kepada ayahku agar aku tidak disakiti

Aku menangis dan begitu juga dengan ayahku

Dengan memegang pipiku aku langsung berlari kekamar
Dan mengunci pintu

"Sstt..Kenapa...kenapa?..hari ini aku terlihat buruk di depan semua orang?..kenapa..sstt..aku benci semua ini, ayah, ayahku sudah menamparku..ini semua terjadi karena....iya ini pasti karena lauren, pada saat itu dia mengatakan bahwa tidak ada latihan, yang sebenarnya ada...dia sudah membuatku malu, AKU BENCI LAUREN!!!"
Aku menangis di tempat tidur sambil memikirkan kejadian tadi


Setahun kemudian......

Setelah hari itu aku menjadi pendiam, berbeda dengan karla yang sebelumnya, yang ceria, konyol, selalu usil, semua itu tidak lagi ku lakukan, dan lauren, si jalang itu tidak terlihat lagi ketika penaikan kelas 2, tapi sebenarnya aku tidak lagi peduli lagi dengannya

NBTS camrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang