part 9

170 12 0
                                    

"Camilita..camilita"
Ayahku memanggilku

"Iya ayah..aku akan turun"
Jawabku

Ketika aku sampai dibawah

"Ada apa ayah?"
Tanyaku pada ayah yang sedang menyisirkan rambut sofi sementara ibuku memasak

"Kamu belum mandi?"
Tanya ayahku lagi

"Belum yah..emanya kenapa?"
Aku kembali bertanya

"Kita akan kerumah nenekmu, kamu tidak mau ikut?"
Ajak ayahku

"Hmm..kerumah nenek yah, baiklah aku akan bersiap"

Aku langsung mandi dan mengganti pakaianku

Di mobil aku bermain dengan sofi sesekali mataku melihat keluar, tiba-tiba ayahku memberhentikan mobil, ketika aku melihat kedepan ternyata sedang lampu merah.

Sebuah mobil merah berhenti tepat di samping mobilku dan saat kulihat, terlihat seorang wanita duduk dibelakang tidak terlalu jelas terlihat karena kaca mobilnya gelap, saat ku perhatikan wanita itu sangat mirip dengan lauren

Tak lama kemudian, penjual bunga datang ke mobil itu, wanita itu membuka kaca mobilnya untuk membeli bunga, saat dia membuka kacanya, wajahnya tertutup dengan penjual bunga itu, saat penjual bunga itu ingin pergi, lampu hijau pun menyala dan ayahku menjalankan mobil yang ku naiki

"Ahh..aku belum sempat melihat wajahnya"
Aku ngomong sendiri

"Siapa camilita?"
Tanya ibuku

"Ahaha, tidak bu...eh..penjual bunga itu, sepertinya aku mengenalnya"
Jawabku gugup

"Okk"
Jawab ibuku singkat

"Walaupun itu lauren, aku tidak peduli, yang ada di pikiranku hanya ada kata benci" pikirku

Sesampainya di rumah nenek, aku melihat paman, bibi, sepupu, dan neneku sedang duduk di meja makan yang mereka siapkan untuk kami

Aku melihat ayah dan ibuku berbicara dengan nenekku

Tak lama nenek menghampiriku dan sofi

"Heii camilita, nenek merindukanmu"
Nenek mencimku

"Aku juga nek"
Jawabku

"Sofiiiii"
Gemes neneku sambil mencubit sofi

"Ayo kita makan, kalian pasti lelah di perjalan"
Ajak nenekku

"Baiklah ayoo"
Jawabku

Saat semuanya sedang makan di meja makan, nenekku berbicara dengan ibu dan ayahku, dan tak lama bertanya padaku

"Camilita, sekarang kamu berumur 17 tahun kan?"

"Iya nek"
Jawabku singkat

"Wahh berarti seumuran"
Jawab neneku nyengir

"Seumuran?, dengan siapa nek?"
Tanyaku bingung

"Dengan tetangga baru kita"
Jawab lagi nenekku

"Siapa namanya bu, mungkin camilita kenal?" tanya ayahku

"Namanya egi, dia cerita pada nenek kalau dia ingin menjadi penyanyi, yaa sebenarnya suaranya memang bagus" ucap neneku menceritakan orang itu

Ayah dan ibuku melihat kepadaku yang sepertinya tersinggung dengan perkataan nenek

"Kamu mengenalnya camilita?"
Tanya neneku mengalihkan perhatianku

"Ehmm...sepertinya tidak nek"
Jawabku melanjutkan makanku

Selesai makan aku bermain ponsel di sofa sedangkan yang lain sedang berbicara satu sama lain, tiba tiba aku mendengar lagu one direction di televisi, aku langsung bergegas untuk melihatnya, begitu juga dengan ayahku

Harry, nial, liam, louis ( zayn is left ) mengatakan bahwa audisi X-factor akan dimulai besok

Ayah dan ibuku melihatku dengan tersenyum, aku ikut senang karena sekarang aku memberanikan diri untuk tampil di hadapan dunia, tapi aku heran, biasanya ayah dan ibu teriak kesengan tapi kali ini dia hanya senyum, tapi aku tidak peduli itu, yang terpenting aku akan tampil di audisi itu.

NBTS camrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang