Nino menyudahi telponnya dan segera masuk ke dalam rumah. Ia memandangi ke 4 sahabatnya itu dengan wajah bengong.
Tuh anak pade nape sih? Napsu amat liat gw😑. pikir Nino.
Jun angkat bicara, "Elu yak!"
Spontan Nino terkejut dengan ucapan Jun, yang tiba-tiba menggertaknya tanpa ada angin, ataupun badai.
"Ape sih?"
"Ya elu." balas Jun.
"Lama-lama w sleding juga nih orang." tukas Nino.
"Elu tuh yang mau di sleding!" balas Sho sembari melempar koran yang berisi tentang Nino kearah Nino.
"Lu tega, No. Hiks~" Ohno terisak.
"Hah?!" Nino semakin bingung.
"Hiks~Kamu tega pokoknya!" ucap Ohno lagi.
Aiba yang kasian melihat Ohno langsung melingkarkan tangannya ke leher Ohno dan segera mempuk-puk kepalanya dengan lembut.
"Iya, nih. Nino jahat!" jawab Aiba sembari mengelus kepala Ohno.
"Astagfirullah, Ya Allah! Salah aing ape lagi?!" Nino menjadi semakin stress dengan keadaan teman-temannya.
"Elu kalau mau dipecat, jangan bawa-bawa kita jugalah." protes Jun.
"Mak! Anakmu dibully, mak." gumam Nino.
"Elu lagi pacaran ama anak orang kan?" tanya Sho mulai tegas.
"Hah?!"
"Udahlah, No! Jujur, lu pacaran kan ama MP itu." seru Ohno.
"Ama siape...???!!!" tanya Nino semakin stress.
"Baca koran sana! Nih!" suruh Jun sambil menempelkan koran di wajah Nino.
Nino mengambil koran itu, dan membaca koran itu baik-baik.
Tak butuh waktu lama, dengan cepat Nino merobek koran itu menjadi potongan-potongan kertas kecil yang tentu saja membuat teman-temannya mengamuk.
"BEGE!!!" teriak yang lain bersamaan.
"Buset! Polume suaranya bisa dikecilin gak? Kita gak lagi di dome buat konser woi!" tegur Nino.
"Jelasin Nino!" perintah Sho.
"MP itu sape?" tanya Ohno lebih penasaran.
"Ohno-san gak tau?" tanya Aiba pada Ohno yang masih ia rangkul. Ohno mengangguk manis.
"Jawab No, kalo lu emang sayang ma riida." perintah Jun lagi.
Nino menggaruk kepalanya yang tidak gatal, lalu menghembuskan napas panjang, bersiap menjawab.
"Mimi Peri." jawab Nino singkat.
"Ha-? W-wait? W-what-" tanya Ohno terbata-bata tidak percaya.
"Iye, mimi peri." jawab Sho.
Nino menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
"Apa yang terjadi disini?" tanya Jun tidak percaya akan ucapan Nino.
"Uwaahhh!!! Gw malu!" ucap Nino. "But, yeah, sekarang w lagi jaman-jamannya di gosipin deket ma die. Gw masih sehat wal afiat kok."
Hening diantara mereka berlima.
"Sudahlah, mulai sekarang berhenti pacar-pacaran yok, minna." ucap Ohno tegas.
"Lah? Mao gw mau dikemanain?" tanya Jun.
"Ye, si elu, pikir sendiri deh. Yang untuk sekarang, kita cuma perlu ingat, kita, Arashi milik semuanya." jawab Ohno tegas.
"Iye-iye, gw gak bakal pacaran deh. Lagipula w takut." jawab Nino.
"Nape?" tanya Aiba.
"Tuh! Baca potongan kertas yang di bawa kaki lu, Sho!" seru Nino menunjuk ke arah kaki Sho.
Sho dengan cepat mengambil potongan koran yang dari tadi dirobek Nino menjadi bagian-bagian kecil.
Ohno, Aiba dan Jun yang sudah dilanda rasa kepo akhirnya mendekat ke arah Sho dan ikutan membaca.
Nino yang sudah tau isi tulisan tersebut hanya bisa merebahkan tubuhnya diatas sofa.
"Gw takut kalo gw nge-date sama si Mimi Peri, hal yang ketulis disitu malah terjadi ma fans gw." ucap Nino.
Akibat tersebarnya kabar Ninomiya Kazunari member Arashi yang digosipkan kencan dengan gadis dari negeri khayalan bukan khayangan berinisial M.P. berikut ini :
-Kejang-kejang tidak jelas
-Para fans wanita mendadak pingsan berjamaah.
-Fansclub Nino terancam punah di bumi.
-Para fans kembali ke jalan yang benar
-Tidak hanya pingsan, tak sedikit pula yang mati bunuh diri.
-Para fans semakin berkhayal ketinggian.
-Banyaknya komunitas pemburu M.P.
-Para fans mengamuk.
-Para fans ganti-gantian pergi ke negeri khayangan tempat tinggal M.P.
-Dan masih banyak lagi.Makanya, dimohon kepada Ninomiya Kazunari, bangun dari tidur anda! Kasian para fans yang merasa tidak adil.
(Saya juga fansmu, eneng mau gimana atuh bang?😭).Sho menaruh potongan koran itu di meja baik-baik, setelah itu ikut mematung.
"Nino, elu kayaknye harus belajar ilmu agama lebih dalam lagi. Aiba-chan, kuserahkan Nino padamu." ucap Sho menepuk pundak Aiba dan kembali ke kamarnya.
"Ng... Gw masih bersyukur kalo yang w ajar itu beneran kambing lepas ketimbang ngajarin die. Jun, tolong yah." Aiba dengan senyuman manisnya ikut berlalu.
"Tidak-tidak, gw rasa gw juga gak mampu, riida kuserahkan padamu." Jun ikut berlalu meninggalkan Nino dan Ohno di ruang tengah berdua.
"Rii-da?" Nino membingung melihat Ohno masih mematung.
"Ah, i just wanna say i still love you. Tapi, kalo lu mau pilih si M.P. sih gw pasrah, gw mending balik jadi Yama Pair lagi." ucap Ohno.
Dari dalam kamarnya Sho berteriak, "Gw denger! Gw yang gak mau!"
"See?" ucap Nino.
Ohno bingung harus beri alasan apa agar bisa kabur dari Nino seperti yang lain.
"Ng..." ucap Ohno.
"Napa?"
"I- itu..."
"Ngomong gih!" ucap Nino.
"M-moga langgeng sama yang di khayal-eh, khayangan." Ohno cepat-cepat meninggalkan Nino dan naik juga ke kamarnya.
"Da? Riida? Riida? RIIIIDAAAA~" panggil Nino ketika Ohno sudah menutup pintunya.
"Ya Allah, salah aing apa lagi sih??? Nih juga gosip satu, kalo niat gosipin gw lagi nge-date ama orang, cari yang cakep dong! Huwaaa~ nasib-nasib."
Dan habislah waktu-waktu Nino saat itu hanya dengan memikirkan nasibnya yang semakin hari semakin jelek aja. Sampai dia mengumumkan di salah satu stasiun radio saat promosi lagu baru Arashi yang akan rilis itu sembari mengatakan :
"Gaes, fans-fans gw, gw cuma mau bilang... GW MASIH WARAS KOK! MAAPIN AING KALAU AING BANDEL!😭"
KAMU SEDANG MEMBACA
Arashi's house
FanficOhno, Nino, Aiba, Jun dan Sho akhirnya memilih untuk tinggal seatap dikarenakan alasan yang sangat lah berfaedah. Akankah mereka bisa menjalani kehidupan dengan sehat wal afiat? Tanpa ada keslahan teknis??