24.

555 71 14
                                    

"Hallo Dad" Mark menerima telpon dari ayahnya saat perjalanan menuju rumah sakit.

"Mark, sampaikan maaf Daddy dan Mommy sama Mina. Kita harus pergi ke Texas sekarang, Oma sakit parah"

"Dad, terus gimana?" Mark sedikit panik ketika mendengar neneknya sakit.

"Kamu urus disini, bilang Daddy dan Mommy pergi urusan kerjaan, jangan buat hari spesial adik mu hancur. Daddy mengandalkan mu boy"

"Oke, tapi hubungin Mark kalo terjadi sesuatu disana"
June sudah penasaran dengan apa yang dibicarakan kakaknya, ia menatap Mark meminta penjelasan.

"Oke, see you boy"

"Oke Dad, safe flight" setelah dimatikan oleh Daddy nya diseberang sana barulah Mark menanggapi adiknya.

"Daddy sama Mommy ada urusan kerja mendadak keluar negri" jelas Mark pada June, June mengangguk lalu kembali menatap jalanan, disampingnya ada Jiho yang sibuk memainkan ponselnya dan didepannya ada Sana yang tengah tertidur.

Mark mengelus kepala Sana lembut "Kasiaan kecapekan" gumamnya sembari tersenyum.

___________

"Minaaaaa" Mingyu menyembulkan kepalanya dari balik pintu

Mina yang sedang makan dibantu seorang suster menoleh kearah pemuda itu sebentar lalu kembali melanjutkan makannya.

Mingyu masuk, mendekati Mina dengan sebatang bunga matahari dibalik punggungnya. Suster yang membantu Mina menundukan kepalanya undur diri, lalu pergi meninggalkan dua sejoli itu.

"Mau apa kesini" dari nada bicaranya, Mingyu bisa memastikan bahwa gadisnya sedang merajuk.

"Mau ketemu kamu dong"

Mina sudah menghabiskan makanannya, ia kini menusuk potongan buah apel dengan garpu seolah-olah apel itu adalah Mingyu, gadis itu ingin sekali menarik keras rambut pemuda dengan tampang polos disampingnya ini.

"Miguri" Mingyu mencolek lengan Mina beberapa kali, meminta perhatian gadis itu. Namun Mina tetap mengacuhkan nya

"Mina liat, aku bawa bunga. Ta~da" Mingyu menujukkan bunga matahari dibalik punggungnya.

Kali ini Mina menoleh, walaupun kesal gadis itu tetap menerima bunga matahari itu.

"Bosan ga?"

Mina memutar bola matanya "Masih nanya lagi"

"Hehehe iyaa" Mingyu malah cengengesan sembari menggaruk kepalanya yang tak gatal.

Gemas dengan tingkah pemuda disampingnya, Mina pun menarik rambut Mingyu keras.

"Eh, aduh. Iyaiyaaaa, ampun nyai"

"Rasain ni"

"Iyaiyaa, ayo keluar tapi lepas dulu ini sakit woi"

H E L L O !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang