30.

581 65 21
                                    

"Opaaa" Mina berlari memeluk kakeknya.

"Oh cucuku" Jaeho yang duduk diteras rumah berdiri lalu menyambut Mina kedalam pelukannya.

Mina melepaskan pelukannya "Aku kangen banget sama Opa dan Oma"

"Opa juga begitupun Oma"

"Ayo masuk" ajak Tiffany, Mina mengangguk lalu menggandeng ibunya memasuki rumah kakek dan neneknya. Sementara ayah dan kakeknya memilih untuk berbincang diteras rumah.

Suasana menjadi hening saat Mina dan Tiffany sudah pergi memasuki rumah. Jaeho berdehem sebentar, "Nak, apa Tiffany sering mengalami kepanikan berlebihan saat kehilangan Mina?"

Nichkhun menoleh lalu menggeleng ragu "Tiffany lebih bisa mengontrol emosinya terlebih ada June yang selalu menenangkannya, Ayah tahu sendiri sebagai putra bungsu June sangat dekat dengan Mommynya"

Jaeho mengangguk mengerti dibanding Mark, June lebih dekat dengan Tiffany, Mark lebih dekat dengan Nichkhun.

"Tapi, aku tidak mengerti kenapa Fany bisa lepas kendali waktu itu, padahal ia sudah bisa mengendalikan diri tapi saat ibu membahas status Mina, Tiffany menjadi lepas kendali" tutur Nichkhun sembari menatap pemandangan didepannya.

Jaeho menghela nafas "Ini sudah bertahun-tahun dan istrimu masih tidak bisa mengendalikan dirinya"

Nichkhun hanya mengangguk, sejujurnya ia mengiyakan perkataan ayah mertuanya ini.

"Ibu benar, mau sampai kapan kalian menutupi ini semua?Mina bahkan sudah cukup umur untuk mengetahui siapa keluarga dia sesungguhnya" lanjut Jaeho.

"Aku sangat ingin memberi tahunya, tapi aku takut Mina marah dan pergi meninggalkan kami. Belum lagi Tiffany, aku tidak tahu bagaimana ia bisa mengendalikan dirinya mengenai status Mina" ucap Nichkhun gusar.

Jaeho menepuk bahu Nichkhun lalu menatap menantunya memberi semangat, "Mau bagaimanapun itu, apa salah nya mencoba"

Nichkhun hanya mengangguk ragu.

___________

Mina melangkahkan kaki jenjangnya menuju kamar Omanya. Sementara Tiffany sibuk didapur menyiapkan makanan untuk anak gadisnya.

Mina mengetuk pintu kamar Omanya pelan sampai terdengar sahutan baru ia mulai masuk kekamar.

"Oma" ucap Mina sembari menyembulkan kepalanya dari pintu kamar Omanya.

Aera menoleh kearah pintu, ia terkejut. Langsung saja ia mengubah posisinya dari tidur menjadi duduk lalu merentangkan kedua tangannya.

Mina tersenyum, ia berjalan kearah Omanya dan memeluknya,

"Wah Mina sudah besar, liat dirimu sungguh cantik" ucap Aera setelah melepas pelukannya.
Sementara Mina hanya tersipu malu.

"Oma sudah baikan?aku sangat sedih saat mendengar Oma sakit, kak Mark bilang Daddy sama Mommy ada urusan pekerjaan tapi ternyata Oma sakit, aku sebal" tutur Mina panjang lebar membuat Aera tersenyum, diangkatnya tangannya lalu dielusnya kepala Mina sayang.

"Oma sudah menjadi lebih baik saat melihat Mina"

"Ah Oma, aku serius" Mina menatap Omanya cemberut.

"Sungguh, Oma menjadi lebih sehat saat melihat cucu Oma"

Mina mulai memijat kaki Omanya, "Oma jangan sakit lagi, cepat sembuh"

H E L L O !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang