Waktu terasa lebih lama berlalu
Sesuatu yang tajam terasa menusuk lebih dalam
Jiwa dan raga yang rapuh ini serasa terkoyak
Suara teriakan yang melambangkan kebencian seolah berdengung lebih keras
Aku bertanya - tanya,
Kenapa rasa sakit itu belakangan datang lagi?
Banyak hal yang dilakukan agar badan ini tak mudah jatuh
Aku buang 'hati' ini jauh - jauh jadi tak akan sakit lagi
Tapi kenapa..? si sakit itu bisa terasa lagi?
Belakangan amarahku sering tersulut
Tapi.. seperti biasa..
Tak ada orang yang tau,
Toh aku pandai simpan emosi hatiku dalam - dalam
Mana tau orang - orang itu kalau aku menderita
Aku kan pandai simpan rasa sakit
Kalaupun aku bilang..
Toh orang lain mana ada yang mengerti?
Aku itu seperti pengelana yang menumpang di kota orang..
Tak ada yang kenal dan tak ada yang dekat
Aku ini bak orang asing di kota asing (meskipun sebenarnya bukan)
Sendirian,
Tidak berharap akan ada yang bantu
Karna ku tau, aku harus berdiri dikaki sendiri
Rasa sakit itu belakangan datang lagi
Entah kenapa semua usaha yang kuberi jadi sia - sia
Mungkin karena mereka semakin menjadi - jadi
Sudah sering menginjak, tapi belakangan injakannya terasa lebih keras
Sakit!
Kamu tau tidak?!
Berhenti sakiti aku!
Angkuhmu itu buatku muak!
Kamu itu tak bisa apa - apa selain hanya meneriaki,
Tak punya kemampuan selain menginjak orang lain!
Kamu lucu,
Hobimu lucu,
Suka sakiti orang lain..
Hobimu tidak seru,
Tidak keren.
Rasa sakit itu belakangan kembali lagi,
Aku tak tau cara menghadapinya lagi,
Aku lupa..
Aku takut si 'aku' jadi menyerah.
YOU ARE READING
Disini Ada Luka
PuisiSemua orang pernah terluka, siapapun. Hanya saja, banyak diantaranya tidak berkesempatan untuk mengungkapkannya. Ingin luka dihatimu dibuatkan sebuah puisi? Bagikan lukamu pada Author melalui inbox atau email : raorsdiana@gmail.com dan nantikan raju...