9

210 38 2
                                    

Yang dah jawab Sohyun itu Rain 👏👏👏👏👏👏👏👏👏👏👏👏👏👏👏
Selamat membaca chingu

Sohyun tengah duduk di taman belakang sekolah. Sohyun memilih tak mengikuti kelas pagi. Bagaimana dia mengikuti kelas dengan seragam kotor dan penuh luka seperti ini. Iya benar, Sohyun di bully oleh penggemar Sehun, Kai, dan Luhan. Karena penggemar mereka melihat Sohyun berada di sekitar pangeran mereka. Tentu saja Sohyun tak menggunakan kekuatannya pada mereka, jika itu terjadi pasti identitasnya terbongkar. Keadaannya semakin kacau saat kedua tangannya tembus pandang.

"Eotokhe.... Apa ini karena waktuku hampir habis". Rintih Sohyun, tangannya kembali utuh tapi transparan, lalu utuh lagi.

"Andwee.... Apa yang terjadi Sohyunie". Ungkapan kekhawatiran terdengar dari samping kiri Sohyun, Luhan melihat sendiri ketika tangan Sohyun berubah transparan. Luhan semakin terkejut melihat Sohyun yang berantakan.

"Luhan Oppa....

"Waeyo.... Sohyunie.... Siapa yang melakukan ini hmmm". Luhan lembut. "Dan kenapa tanganmu tiba-tiba menghilang?". Ada nada ketakutan di sana.

"Aku bukan manusia sepertimu Oppa... Di sini bukan tempatku. Aku harus kembali". Jelas Sohyun.

"Kalau begitu kenapa tidak kembali?". Tanya orang lain di samping kanan Sohyun. Sentuhan lembut di rasakan saat orang itu menyentuh luka di pipi dan ujung bibir Sohyun.
"Luhan hyung bilang mimpiku tentang bisa memyembuhkan luka, mungkin saja nyata. Anehnya mimpiku nyata aku bisa menyembuhkanmu". Ucap Orang itu.

"Kau benar Lay oppa. Kau memang bisa menyembuhkan orang lain". Senyum Sohyun.

"Apa kau menggunakan kekuatanmu?". Luhan penasaran.

"Aniya.... Aku memang sudah mengenal kalian semua". Kembali senyum manis menghiasi bibirnya.

"Jinja.... Kalau begitu apa hyundeulku dan dongsaengdeulku juga memiliki kekuatan seperti kita?. Tapi sebelum itu sebaiknya kau membersihkan dirimu dulu Sohyunie". Lay tak bisa menutupi rasa penasarannya. Sohyun menganguk dia berjalan menjauh dari dua namja itu. Satu jentikan berhasil membuatnya kembali bersih.

"Kau baik-baik saja? Wajahmu pucat Sohyunie?". Luhan kembali khawatir.

"Gwenchana .... Oppa.... Tadi time controler, pengendali waktu. Tao yang bisa menggunakannya". Jelas Sohyun.

"Hyung..... Sebaiknya kita bawa Sohyun ke ruang kesehatan tubuhnya dingin sekali". Pinta Lay saat tak sengaja menyentuh tubuh Sohyun yang dingin.

"Andwee..... Aku hanya perlu pulang dan istirahat." pinta Sohyun.

"Arasseo...arasseo kami akan mengantarmu tenanglah". Tanpa pikir panjang luhan langsung menggendong Sohyun dan berlari ke luar sekolah Lay mengikutnya di belakang.

"Joon~ah.... Tolong aku". Lirih Sohyun,sebelum kesadarannya hilang.

Luhan dan Lay yang panik berlari tergesa-gesa berlari menuju gerbang utama. Panggilan Kai bahkan tak di hiraunkan sama sekali. Kai memilih menyusul kedua hyungnya saat mengenali yeoja di gendongan Luhan.

Langkah Luhan tehenti saat seorang namja berdiri di hadapannya. Raut khawatir menghiasi wajah namja itu.

"Aku akan membawanya pulang, terimaksih kalian sudah menjaganya". Sopan namja itu saat meminta Sohyun.

Wolf and Angel (EXO Ff)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang