10. Back To Home

2.8K 156 2
                                    

#happy reading

Shiro's POV

Semenjak kejadian kemarin, aku harus dirawat dirumah sakit.
"Sial sial sial!! Dia merebut Yuki lagi!! Tidak bisa ku maafkan.. " Teriakku.
"Tuan, apa rencana anda selanjutnya?" Tanya zen
Arghh... kita mengalami banyak kerugian. Apalagi sekarang keadaanku tidak baik... aku hanya mau Yuki" kataku.
"Tenang tuan, kita akan merebutnya kembali. " ucap zen.
"cih.. kelompok itu benar-benar mengganggu.. kita harus menghancurkan mereka dulu" ucapku.
"Saya setuju tuan, lelaki itu merupakan adik dari pemimpinnya, tapi menurut saya, mereka tidak memiliki hubungan yang baik" kata zen.
"Kau benar.. kita bisa memanfaatkan kelemahan itu.." ucapku..Aku akan merebutmu lagi Yuki!...

Mizuki's POV

Huft... akhirnya aku kembali kerumah...!"
Aku sudahberada dirumah sekarang, dan itu Haise yang mengantarkanku. "Hati-hati .." ucap Haise dingin.
"Hah..untuk apa?" Tanyaku
"Mereka pasti akan merebutmu lagi.." kata Haise yang kini sudah duduk di sofa
"Hahhh.. Shiro itu teman lamaku, jadi kau--" belum sempat aku menyelesaikan ucapanku,Haise langsung menarikku kepelukannya.
"Aku tidak mau kehilanganmu lagi bodoh" Haise menatapku dingin. Sangking malunya aku hanya mengangguk diam. Wajah kami terlalu dekat, walau sudah beberapa kali berciuman. Tapi tetap saja aku masih belum terbiasa.
"Hahh.. wajahmu merah" kata Haise sambil menatapku dingin.
"Ughh makanya jangan terlalu dekat! " refleks aku menampar pipi Haise. Plak!!!? Aku baru tersadar.
"Huaaa maafkan aku Haise!!"
"Hahh.. sudah hentikan. Aku baik-baik saja." Haise hanya memegang wajah merah yang ku berikan.
"Go-gomen.." aku benar-benar menyesal.
Sungguh!aku tidak sengaja ->//<-
"Sudah, aku ingin pulang. Besok kau sudah harus berangkat kuliah." Kata Haise yang kini sudah berada didepan pintu keluar.
"Baik! Terima kasih banyak untuk hari ini" kataku.
"Hmm" Haise pergi menggunakan motornya. Aku masuk ke kamarku. Dan mengeluarkan sebuah foto dari tas kecilku. Ya.. foto keluargaku, Shiro memberikannya waktu itu.
"Ayah.. semoga kau bahagia disana" . . .

Aku bangun dan mulai bersiap. Hari ini aku ada jam pagi, jadi harus bergegas.
Sampai digerbang, aku sudah disambut oleh teriakan seseorang.
"YUKI-CHAN!!!" Teriak Kei histeris
"Eh kenapa..." Kei langsung memelukku erat.
"Huaa aku khawatir sekali saat kau tiba-tiba menghilang dipestakuu..
kau darimana saja?!
Kenapa tidak ada kabar?!
Kenapa kutelpon tidak diangkat?! Kenamm---"
aku langsung membungkam mulutnya. "Cukup Kei.. aku baik-baik saja.
Maaf karena tiba-tiba menghilang.." kataku padanya
"Hahh syukurlah kalau begitu..  ya sudah, ayo masuk kelas. Selama kau tidak ada aku lo yang selalu mengizinkanmu"
"Hahaha ya ya ya terima kasih.." Kami berbincang selama perjalanan menuju kelas.

-skip time-

Kami sudah menyelesaikan pelajaran pertama.
"Yuki, ayo beli makan.. aku lapar" rengek Kei.
"Aku belum menyelesaikan tugasku.. kau duluan saja, aku masih sibuk mencatat.
"Hn. Baiklah.. aku pergi dulu" kata Kei yang kini sudah meninggalkanku.
"Hahh.. banyak sekali, aku capek" aku berhenti mencatat karena tangan ini serasa mau patah.

Aku heran karena dari tadi tidak melihat Haise. Dia dimana ya?
Eh.. kenapa aku jadi memikirkannya, Aku melihat keluar jendela. Tempat dudukku memang sangat strategis. Karena dekat dengan jendela.Aku melihat seseorang yang .. sepertinya aku kenal.
Seorang wanita memakai baju kuning. Sepertinya dia sedang mencari seseorang. Aku mencoba melihat wajahnya, tapi tertutup oleh topi besarnya. "Hmm.. sudahlah.." aku memalingkan pandanganku. "Yuki!" Kata Kei membuatku terkejut.
"Hei berhenti mengagetkanku!" Ucapku kesal.
"Hehe maaf maaf.. eh pacarmu gak datang?" Tanya Kei yang kini sudah duduk disampingku."Umm.. aku tidak tau, " jawabku tak peduli.Sebenernya kami masih belum resmi pacaran. Karena Haise masih belum menyatakan perasaannya. Dia hanya bilang 'kau milikku'
kata-kata yang selalu membuatku kesal.------------------------------------------
Hari ini aku pulang tanpa melihat Haise.
Khawatir? Tidak. aku malah sedikit lega (?) Kalian masih ingatkan, dia memiliki hobi yang aneh,
aku berjalan menusuri setapak yang sering kulewati. Aku merasa seperti di ikuti? Kutoleh kebelakang, Tapi tak ada siapapun.
"Hmm mungkin hanya perasaanku saja" aku melanjutkan perjalananku. Sesuatu menarikku dari belakang. Dan saat kutoleh aku melihat...
"ire?" Tanyaku padanya.
Dia mengenakan pakaian kuning dengan topi besarnya. Ternyata wanita tadi itu adalah ire.
"Yuki, akhirnya aku menemukanmu" ucapnya dingin.
"Eh ire mencariku? ada apa?" Tanyaku.
"Jangan disini.. ada yang mengawasi" ucapnya dingin Mendengar ucapannya, refleks aku langsung melihat sekeliling.
"Ayo" aku menggandeng tangannya. Membawanya menuju rumahku.
Sampai dirumah aku langsung menutup rapat tirai dan mengunci pintu keluar.
"Nah kita aman disini." Kataku berjalan mendekat kearahnya.
Sekarang ire sudah duduk disofa.
"Mulai sekarang aku akan tinggal bersamamu sebagai pelayan" jawabnya tanpa ekspresi.
"Eh? Tinggal ? bersama? Ehhhhhhhhhhhhh???!"Teriakku kaget.
-dilain tempat-

"Tuan, ada wanita yang masuk kerumahnya"
"Apa kau tau siapa dia"
"Tidak tuan, tapi wanita itu terlihat mencurigakan"
"Hm.. awasi terus mereka. Jika terjadi sesuatu yang mencurigakan, langsung habisi saja"
"Siap tuan"  Tutt tutt
"Siapapun yang menghalangi jalanku, akan kuhabisi dia" ...

.
.
.
Holla ^'^
Gomen lama update ~_~
Arigatou gozaimasu 😘
#tenpost
#Futaba_chan^^

My Contract BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang