29. Terganggu

1.4K 93 2
                                    

#happyreading

Author's POV

Tok Tok Tok
"Masuklah.." Ucap seorang wanita.

"Nona, saya sudah mendapatkan semua informasi tentang Haise Sasaki" ujar seorang lelaki berpakaian serba hitam.

"Baguslah. Besok pagi, kita akan menemuinya" ucap wanita itu.

"Siap nona" lelaki itu pun meninggalkan kamar hotel wanita itu.

"Lihatlah pembalasanku, Haise Sasaki" Batinnya dalam hati.



***
Yuki berada didapur untuk menyiapkan sarapan. Ire pun datang menghampirinya.

"Selamat pagi" sapa ire.

"Pagi, bagaimana tidurmu? Nyenyak?" Tanya Yuki.

"Iya awalnya nyenyak sekali, tapi tiba-tiba saja, aku mendengar suara yang sedikit menganggu" ujar ire santai.
Yuki langsung terbelak mendengar ucapan ire.
Bagaimana tidak? Tadi malam dia 'bermain-main' dengan Haise. Dan parahnya lagi, kamar mereka bersebelahan.

"S-suara apa ire?!" Wajah Yuki berubah merah.

"Um ntahlah, sulit sekali mendeskripsikannya" pandangan ire beralih pada tanda kemerahan dileher Yuki.

"Jadi, tadi malam kalian melakukan 'itu' ?? " sindir ire. Yuki langsung menatap ire malu.

"Ti-tidak! Kami belum melakukannya kok"

"Lalu tanda itu" ujar ire sambil melirik lehernya.

"Ha-hanya sebatas ciuman. T-tidak lebih.. " wajah Yuki semakin memerah.

"Hahh ya ampun.. reaksimu terlalu berlebihan Yuki" ejek ire.

"Dimana psikopat gila itu?" Tanya ire lagi.

"Namanya Haise, ire. Berhentilah memanggilnya psikopat gila. Haise masih tidur" jawab Yuki.
"Tapi tetap saja, Haise itu si psikopat gila" ujar ire lagi.

"Ireeee!"

"Huft, lalu bagaimana dengan kejadian kemarin?Kau sudah tidak marah?" Tanya ire.

"Um itu, Haise bilang wanita itu adalah sekretarisnya, namanya Monoru Meira. Haise tidak bisa memecatnya. Karena hanya Meira yang mengetahui semua berkas perusahaan Keluarga Haise yang dulu. Si Meira itu memang ganjen, tapi Haise bilang dia tidak tertarik kok, so-soalnya.. Ha-haise bilang.. " Jawaban Yuki terhenti, wajahnya mulai memerah. Ire hanya menatap datar Yuki yang malu.

"Oke-oke tidak perlu dilanjutkan, aku tau maksudmu" sambung ire.

"hehehe, ya begitulah.." ujar Yuki.

"Oh.. ada yang bisa saya bantu nona?"

"Tolong ire lanjutkan mengiris bawangnya ya. Aku mau memasak nasi goreng. " ujar Yuki.

"Oke," Ire dan Yuki pun memasak bersama. Tak lama setelah itu, masakan mereka pun akhirnya selesai.

"Yuki, cepat kau panggil Haise. Kita akan segera makan bersama." Ucap ire.

"Oke siap" Yuki pun menuju kamarnya. Lebih tepatnya kamar Haise. Yuki membuka pintu kamarnya

"Hei Haise, ayo kita sarapan, makanannya sudah jadi tuh" ucap Yuki seraya menggoncangkan tubuh Haise. "Haaaiiiseeee" teriak Yuki ditelinga Haise. Haise yang masih menutup matanya. Langsung menarik Yuki kepelukannya.

"Hwaaa Haise!!" Teriak Yuki kaget.

"Berisik!" Ucap Haise santai. Yang masih terus memeluk Yuki.

"Haise! Lepaskan! Ayo kita sarapan bersama, kasian ire yang lama menunggu" ujar Yuki.

"Aku lebih ingin memakanmu Yuki~" bisik Haise ditelinga Yuki.

My Contract BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang