Ya Allah apa yang aku katakan tadi siang. Hm, menolak Biru?
Cuaca cerah tapi tidak dengan hatiku yang gundah gulana. Seharusnya aku bisa jalan berdua dengan Biru hari ini. Tertawa bersama, sebelum nanti saat berpisah itu tiba.
Gue engga mau keduluan orang atau terlambat ngomong ke Biru
Di depan rumah warna putih dengan pagar yang senada, aku menunggui seseorang. Tidak usah menunggu lama, perempuan dengan dress kuning keluar rumah sambil dadah ke arahku.
"Ke gramedia naik transjogja apa pake motorku kak?"
"Nggg, maaf ya. Motorku lagi di kang servis, jadi jemputnya pake kaki"
Nadia ketawa.
"Iye, nggak papa tauk. Jadi mau gimana nih kak?"
"Grab aja ya. Biar aku yang bayar"
Nadia ngangguk-ngangguk. Setelah itu aku tekan aplikasi grab di handphoneku untuk menjemput kami diperumahan Pondok Indah.
Ini dedek gemes manis juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUFAN
Teen FictionHallo Bantu aku dalam tantangan menulis tanpa menggantung cerita ya, karena digantungin itu sakittt. Eaaaaaa Ok, see u. ______________________________________________ "Sebiru hari ini birunya bagai langit terang benderang, sebiru hari kita bersama d...