Seminggu sudah aku hanya dirumah bermain ps dengan kawan-kawanku atau sesekali pergi keluar untuk futsal.
Masa pengangguran setelah UNBK memang sedikit membosankan, tidak banyak kegiatan menarik yang dapat aku lakukan kecuali bermain bola dan gelundungan.Sudah seminggu ini pula aku tak menyapa Biru, terakhir dia menghindariku di koridor depan kelas. Pesan whatsapp yang aku kirim pun tak ia hiraukan. Alih-alih aku malah sering chattingan dengan si Adek kelas itu, Nadia.
Sungguh aku tak mahir membujuk seorang perempuan yang sedang nesu , bukannya ingin menjauh tapi kalau aku tak digubris untuk apa tetap memaksa."Ka, aku mau lo ketemu Ana. Nakokke koe dekne"
"Iyo po, Jun? Neng ndi?"
"Neng kantin perak, jarene kok koe ratau ketok"
Aku hanya manggut-manggut, kangen Bir aku sebenernya. Tapi aku laki-laki dan aku gengsi.
"Lengka kui lo, udah ada Ana yang dari jaman kelas 7 deket. Ngga diperjuangin"
Gibran tiba-tiba berbicara.
"Heh Bran, Ana ro Biru iku yo mung koyo awakdewe ngene iki lo. Ora nggo perasaan ojo ngawur"
Aku hanya tersenyum simpul ketika Ajun menanggapi ucapan Gibran. Moodku jadi kacau, tidak enak.
"Do ra ngerti po we? Lengka kui lagi cerak ro adek kelas, ojo sembrono. Hahahahahah"
Aji pancen semprul.
Aku menjitak kepala Aji dan berlalu meninggalkan mereka. Moodku tidak baik hari ini.
****
Nuttt ..... nutttt .... nutttt
Suara sambungan telefon disebrang sana. Seseorang yang sudah seminggu ini tak ku lihat senyumnya.
Angkat ding bir, elahhh
"Assalammualaikum"
"Hallo, Ka?"
"Ada apa"Aku terseyum akhirnya usahaku digubris.
"Eh, waalaikumsalam"
"Kenapa Ka? Tumben telfon"
"Ah anuuu, ituuu. Biruu"
"Ya?"
"Apa kabar?"
"Baik ka. Kenapa? Ada apa?"
"Biru seminggu ini kok ngilang"
"Hah?"
"Iya, ngga ada kabar."
"Aku ada ka, dirumah. Lagian kan juga libur, emang kenapa?"
"Ngga apa sih bir, aku cuma mastiin"
"Mastiin apa?"
"Mastiin kalau kamu masih mau aku telfon. Dan Alhamdulillah masih"
"Hahahahah, ya kenapa ngga mau ka? aneh deh kamu"
"Terakhir ketemu kamu ngehindarin aku, dan WAku ra dibales"
"Oh, aku buru-buru waktu itu dan paket data habis. Pas mau tak bales tak pikir udah ngga penting juga karena udah lama"
"Yaelaaa bir, penting tauk"
"Hahahahah"
"Kok ketawa sihh?"
"Ka, aku telfonan sama kamu gini rapopo? ngko ono le nesu loh, Ka"
"Haaa? Sopo toh?"
"Adek kelas lah, Ka. Aku tau pas kamu jalan berdua sama dia."
"Hah, bir?"
"Iya Ka, Nadia. Dia deket dan selalu cerita ke aku"
Aku bengong, bingung, dan campur aduk rasanya. Pekok koe, Ka.

KAMU SEDANG MEMBACA
DUFAN
Novela JuvenilHallo Bantu aku dalam tantangan menulis tanpa menggantung cerita ya, karena digantungin itu sakittt. Eaaaaaa Ok, see u. ______________________________________________ "Sebiru hari ini birunya bagai langit terang benderang, sebiru hari kita bersama d...