"Ra," Panggilku cukup keras ketika ku lihat Biru melintas di koridor.
Ia sempat akan pergi jika tidak aku hampiri.
"UN udah selesai. Jalan yuk?"
"Maaf Ka, aku ngga mau"
"Kenapa?"
Biru tetap diam, sambil mengalihkan pandangannya ke lapangan basket.
"Soal dua minggu yang lalu?"
"Aku bisa jelasin, Ra"
Gagal. Biru pergi begitu saja tanpa sempat aku cegah.
Ya terus, Aku kudu pie, Gusti?
KAMU SEDANG MEMBACA
DUFAN
Teen FictionHallo Bantu aku dalam tantangan menulis tanpa menggantung cerita ya, karena digantungin itu sakittt. Eaaaaaa Ok, see u. ______________________________________________ "Sebiru hari ini birunya bagai langit terang benderang, sebiru hari kita bersama d...