"Anatirta Biru, persiapan buat nanti malem dah siap to?"
"Iyo uwes, udah aku siapin semua."
"Jangan lupa juga ingetin Lengka untuk tanda tanganin berkas"
Ku acungkan ibu jariku pada Nisa, sekertaris di Organisasi Siswa Intra Sekolahku.
Tanpa aku perkenalan diriku sepertinya kalian sudah tau namaku dari Nisa baru saja. Iya namaku Anatirta Biru, biasanya dipanggil Ana,Biru,Ata,Bir dan yang lainnya sesuka hati yang mau manggil aku sajalah.
Aku masih anak kelas IX Smp umur 15 tahun, sangat muda kan? Iyalah. Artinya sebentar lagi aku akan jadi anak sekolah sebelah, pakai rok abu-abu dan jas ungu ke merah muda-an, asyik ya sepertinya. Hmm
Tetapi imajinasiku barusan bubar seketika karena mengingat waktu yang masih beberapa bulan lagi, UNBK saja belum dan aku masih punya pekerjaan mencari Lengka.Kampret
~
Sedari tadi aku sibuk menggerutu disepanjang koridor sekolah, aku paling tak suka disuruh mencari Lengka, makhluk ciptaan Tuhan yang paling susah ditemukan. Bukan karna dia kecil, tak kasat mata, langka dan mimikri, tapi dia itu super sibuk dan sering dispen.
Hampir saja aku putus asa lantaran Lengka tak ada dimanapun, padahal aku sudah mencarinya di seantreo sekolah, disetiap ruangan, bahkan gudang tapi tetap saja tak ku temukan batang hidungnya.
"Woi"
Ku dongakan wajah untuk mengetahui siapa yang mem-woi tadi.
"Keringetan gitu"
Huh, aku menghela nafas lega. Pucuk dicinta ulan pun tiba.
"Ditanya kok diem? Habis nyiapin acara buat nanti malem?"
Aku menggerlingkan mata, "Kamu dicariin ga ketemu-ketemu. Ngurek dimana sih? Capek tau."
"Biasa, aku dispen. Kok nyariin?"
Ia tersenyum sinis, tapi manis. Sungguh.
Hei apa-apaan
Ku tepis pikiranku, melengang pergi meninggalkan Lengka yang kebingungan. Salah sendiri kenapa dia membuatku mencari, enggak ketemu, dan aku jadi capek, ples ples dia membuat hatiku jadi dugem.
Duh kan, mulai lagi jedum jedumnya.
~
"Kenapa merem-merem?"
Lhoh? Dia ngejar?
"Sekarang senyum-senyum"
"Apasih Ka" aku pura-pura sebel.
"Kebiasaan dari dulu enggak mau njawab kalau ditanya"
Dulu?
"Capek abis nyari kamu, udah ayo ke ruang OSIS. Ditunggu Nisa pasti."
"Iya ayo."
Lengka berjalan mendahuluiku dan aku mengekor dibelakangnya sambil terus mengecek agar jantungku enggak meledak. Kebiasaan
----
Selesai.
"Nis ini hurufnya salah, harusnya Alengka Adamdy. Pake Y bukan I, jangan lupa besok diganti dulu"
Kutumpuk sepuluh berkas yang sudah kutanda tangani, setelah ini aku berencana akan mengecek persiapan untuk pembekalan OSIS nanti yaitu jurit malam.
"Ini kok ada yang kurang ya?"
Kuamati barang-barang yang akan digunakan untuk nanti malam sambil mengingat-ingat apa yang belum komplit.
"Oh iya. Pembagian pos dan bus untuk OSIS lama belum ya?" Pandanganku beralih pada Biru yang masih sibuk berkutik dengan laptopnya. "Tugas siapa nih? Jam 6 tepat kita on the way lho"
"Tugas Ana, tapi dia tadi dikasih tugas sama Pak Banu buat daftar calon OSIS baru. Jadi biar aku aja"
"Makasih ya Nis dan maaf Ka. Aku tadi harus nyari data anak kelas VII soalnya abis itu nyari kamu. Jadi kelupaan"
Perhatiannya beralih padaku.
"Ok santai aja. Yaudah deh aku cek busnya dulu."
Sebelum berlalu keluar aku menoleh ke arah Biru, ia tersenyum. Praktis membuat sudut bibirku tertarik keatas.
Menenangkan.
~
Bus sudah beres dan sudah siap, artinya persiapan benar-benar absoulte.
Hari ini adalah hari terakhir mengurus kegiatan berasama OSIS 2015/2016. Ada sesuatu yang menghantam dadaku ketika mengingatnya, sesak.
Terlebih semua akan berakhir sebentar lagi, dimana aku akan kehilangan kebersamaan bersama jabatan. Setahun waktu yang cukup lama tapi sangat singkat ketika menjabat sebagai Ketua OSIS. Ya, ketos adalah hal yang menyenangkan dan sedikit menyiksa, apalagi ini pengalaman pertamaku. Setahun ini juga aku mendapatkan banyak pengalaman, banyak teman, dan banyak waktu lebih dekat.
"Kamu sukanya ngilang ya?"
Aku menoleh ke sumber suara,
"Ono opo sih? Sampai ngos-ngosan.""Dicariin buat rapat akhir tuh. Buat mastiin bener-bener siap. Udah jam 3 juga, keburu sore."
Aku mengangguk, menyeretnya menuju ruang OSIS.
Percayalah tangannya berubah dingin seketika.
********
Hallo, udah diposting nih yang pertama. Gimana? Minta pendapatnya dan coret-coret dikomentar, biar lebih semangat
Btw, aku belum mahir menggunakan tanda baca yang benar. Boleh banget ya kalau mau ngasih tau bagaimana yang benar.
Jangan lupa juga vote dan komennya:*
Enjoy yaaa.@intann.am

KAMU SEDANG MEMBACA
DUFAN
Teen FictionHallo Bantu aku dalam tantangan menulis tanpa menggantung cerita ya, karena digantungin itu sakittt. Eaaaaaa Ok, see u. ______________________________________________ "Sebiru hari ini birunya bagai langit terang benderang, sebiru hari kita bersama d...