Lagu yang sudah tak asing di telingaku berdengung.
Lagu five nights at freddy song yang aku sukai sejak kecil.
Sang lead vocal menggerakan tubuhnya menggadap kanan lalu kekiri sembari bernyanyi.
Sesekali sang lead vocal diam dan membiarkan teman-temannya bernyanyi.
Anak-anak yang menonton, memperhatikan dengan serius konser mereka.
Ada yang menggerakan tangan dan kakinya, seirama dengan beat lagu.
Ada yang ikut mendengungkan lagunya, bahkan sampai ada yang ikut menari!
Sedangkan orang tua mereka menonton di sisi belakang ruang performance sambil melihat anak-anak mereka.
Aku yang menonton anak-anak dari sisi kanan panggung hanya tersenyum gembira.
***
Jam dinding menunjukkan pukul 15:15
Anak-anak sudah pulang dengan orangtuanya masing-masing.
Aku dan para rekan kerjaku atau kalian bisa menyebutnya, anak buahku.
Membereskan ruang performance.
Mereka terlambat masuk dan tidak membantuku tadi siang, karena harus membeli lampu sorot.
Ya, lampu sorot di sini sudah mulai rusak. Jadi perlu di ganti.
Setelah selesai membereskan semuanya, aku dan rekan-rekanku beristirahat di dapur.
"Salam Kenal, Kak Keyna. Aku Dove," kata seorang perempuan yang dia adalah wakil ketua kru.
"Cukup panggil aku Key, Salam Kenal juga,"
"Hai Key, aku Stofe dan dia Pe," kata laki-laki bernama Stofe itu sembari menepuk pundakku.
Cukup lama kami berbincang-bincang tentang ramai dan terkenalnya restaurant ini.
Restaurant ini lebih sering dikunjungi orang karena untuk melihat konser sang boneka animatronik.
Orang yang datang untuk membeli pizza dan menikmati makan malam, hanya 15% dari keseluruhan.
Kami berbincang mulai dari awal dibukanya restoran hingga saat ini.
Dengan tiba-tiba, Pe bercerita tentang pengalamannya sebulan yang lalu.
"Waktu itu aku sedang membereskan ruangan setelah konser kedua diadakan,"
"Hari itu hari ulang tahun restoran, jadi penampilan band diadakan lebih lama dan baru berakhir pada pukul 21:15,"
"Restoran sudah sepi saat itu, Dove dan Stofe sudah pulang setelah konser selesai. Sedangkan aku, harus membereskan semuanya,"
Pe menceritakan bagian itu dengan wajah setengah geram.
"Setelah selesai berberes aku beristirahat di dapur, aku sudah mematikan semua lampu saat itu. Hanya dapur dan ruang makan yang kubiarkan menyala lampunya,"
"Saat aku mengambil soda di kulkas, yang artinya aku menghadap ke performance room. Samar-samar aku melihat sesuatu,"
"Makhluk yang kulihat mirip badut tapi ia tidak menapakkan kakinya!"
"Kepalanya cukup pipih dengan topeng badut menyeramkan di wajahnya. Leher, tangan, dan kakinya sangat kurus dan ia berjalan agak condong ke depan. Mengerikan!"
"Aku yang melihatnya, buru-buru melangkah mundur dengan cepat, tapi kaleng sodaku menabrak meja dan berbunyi,"
"Makhluk itu melihat kearahku sekilas, lalu pergi meninggalkan restoran,"
***

KAMU SEDANG MEMBACA
Fredbear'
HorrorPerasaan aneh, mimpi tak wajar, secarik kertas teror dari robot animatronik kesukaanku. Ada apa ini sebenarnya? Apakah ini nyata?