11

3.2K 193 11
                                    

Happy reading.....
.
.
.
~~~~~~~~~~~
.
.
.
Jimin membeku, perlahan air matanya menetes, apakah ia harus mengatakan yang sesungguhnya??

"Hyung, kumohon. "

"Aku belum pernah mengunjungi makam mereka."

Jimin masih diam, lidahnya terasa kelu untuk berbicara.

"Nde, kookie kita akan pergi besok."ucapnya, lagi - lagi ia harus berbohong.

Jimin segera keluar dari kamar jungkook, dia menuju kamarnya dan merogoh saku celananya dimana ponselnya berada.

"buatlah 2 makam palsu."

Jimin kembali meletakkan ponselnya di saku celananya, menuju ranjangnya dan berbaring.

"yoelli hyung, baekki hyung dimana kalian, bogoshipoyo hyung. "

"Hikss.. Apakah kalian hidup dengan baik hikss... "

"Semoga kalian hiks...sehat, hyung hikss..."

Jimin membalikkan badannya, kemudian ia bersiap tidur.

~~~~~~~~~~
Keesokan harinya...

"Hyung.. "

"Ada apa, kook?? "

"Boleh kita pergi sekarang."

"Jangan membolos, kook. "

"Eoh.. Ayolah hyung. "

"Sekali saja.... "

"Hah.. Baiklah. "

"Yay... Gomawo hyung."

Jungkook segera berlari menuju kamarnya untuk mengganti piyamanya dengan baju biasa.

"Ayo...hyung. "

"Ne....kook.. Aigoo....kau sangat tak sabaran."

Mereka pun pergi dengan menggunakan taxi.

~~~~~~~~~~
Semua orang datang ke rumah taehyung untuk melayat.

Yoongi sedari kemarin tak beranjak barang sedikitpun dari sisi taehyung, bahkan ia tak makan dan tidur.

Matanya bengkak karena terus terusan menangis.

Sementara seokjin tak keluar kamar sejak jasad taehyung di bawa pulang, kekantor pun tidak.

Tidak ada yang tau, bahwa seokjin pun terluka atas kepergian adiknya, tapi ia tak menunjukkannya ke siapapun.

Arwah taehyung menatap yoongi lekat, sekilas ada tatapan sendu, marah dan kesal disana.

Ia marah karenanya yoongi jadi seperti ini, sedih karena ia harus melihat keterpurukan yoongi dan kesal karena yoongi menyiksa dirinya sendiri.

Embusan angin membuat rambut yoongi tertiup.

'jangan menyiksa dirimu sendiri, hyung."

Yoongi tertegun suara ini, ini suara taehyung air matanya yang sempat kering menjadi deras kembali.

~~~~~~~~~
Seokjin baru saja keluar karena ia harus meeting dengan rekannya.

Dia tak bisa membatalkan karena waktu itu dia yang menjadwalkannya.

Seokjin tiba di kantor, ia masuk semua orang menyapanya.

"Mari mulai meetingnya."ucapnya setelah tiba di ruangan itu.

mianhae✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang