Rintik air hujan yang datang secara tiba tiba, membasahi tubuhku yang sedang berlumut keringat lengket mengelilingi kulitku. Hujan, yang mengguyur pikiran ku menjadi kan diriku tak pernah henti memikir kan dirimu,, karena bagiku dirimu yang kan selalu ada dalam setiap hati berdenyut seiring nya nadiku.
Seperti hujan yang turun ke permukaan bumi ini,, yang mengguyur segala yang ada dalam hamparan bumi ini yang menyatu dengan segala kelak tawa menggema yang tak pernah berhenti membisu. Seperti dirimu yang selalu datang dalam setiap ingatan ku,, yang menjadikan hati ini semakin memegang dirimu. Dan percayalah,, bahwa dirimu yang takan pernah ku henti kan dalam setiap hembus napas mulut ini. Dan dirimu yang selalu ku sebut dalam setiap do'a do'aku. Yang takan pernah ku henti kan hatimu dalam hatiku. Kan ku jaga hati dan ragamu sampai dimana detak nadi ini membisu yang menghentikan darah ini dari tubuh ku. Karena hanya dirimu yang telah ku jadikan sebagai mimpi mimpi besarku. Dan ingat jika sebelum tidur percayalah,, dari kejauhan ku selalu merindumu yang selalu ku hadir kan dalam setiap mimpi malam ku.
Fhirdauze/Rahayu
19. 19