Chapter Oh Sehun After Today terdiri atas 3 bagian.
Ditulis oleh chaniechanyeolWamil.
Pasti kalian taukan apa itu wamil? Wajib militer. Saat dimana kita, para pria berkebangsaan Korea Selatan mendedikasikan 2 tahun dari hidupnya untuk negara tercinta.
Di sini tak ada yang peduli siapa kau, seorang idol sepertiku akan diperlakukan sama rata seperti lelaki biasa. Tidak, aku tidak protes sama sekali. Justru disinilah aku bisa menjadi pemuda selayaknya. Bukan si Oh Sehun yang di agung-agungkan karena ketampanannya.
Karena berada di salah satu boygroup paling ternama.
2 tahun aku bisa bernapas lebih leluasa. Walau tekanan di camp ini juga lumayan keras, tapi tak sebanding saat ku menjadi seorang idol yang tak punya privasi sama sekali. Yang hidupnya selalu dimasuki orang-orang beratas namakan fans.
Ah penggemarku. Apa kabar ya mereka? Semenjak anggota EXO satu persatu menginjakkan kaki di area wajib militer, penggemar yang biasa Baekhyun hyung sebut Aeri itu juga perlahan memudar.
Bukan salah mereka pun EXO, kita semua hanya tumbuh dewasa. Walau tak jarang aku juga merindukan teriakan histeris Aeris yang membuat telinga berdengung.
Aku menghadapkan sebuah kaca, membenarkan posisi topi militer yang menambah kegagahan pada diriku seraya menarik napas sedalam-dalamnya.
Ini dia, jangka waktuku untuk bebas sudah sampai pada ujungnya.
Kedua mata ku pejamkan, kepala yang selama ini tak pernah menunduk di hadapan orang lain, ku izinkan berhadapan dengan lantai. Dan ketika mata ini terbuka, suara teriakan kerumunan manusia di depan sana memenuhi gendang telingaku.
"Sehunnie!!"
"Oh Sehun!!"
"Sehun!!!"
"Baby chick!!"
Ya tuhan, tidak. Tolong jangan sebut aku seperti itu. Dulu memang terdengar menggemaskan tapi sekarang? Umurku sudah lebih dari 30 tahun, bahkan aku sudah resmi selesai wajib militer.
Namun bukannya idol terlahir memang untuk menjadi pembohong? Maka dari itu sekarang aku tetap tersenyum, seolah sangat bahagia dipanggil seperti itu.
Fokus ku mencari-cari seseorang, tentu bukan anggota EXO secara lengkap. Bukannya tak mau bertemu mereka, tapi aku cukup sadar semakin kesini para member semakin terpencar akibat kesibukan masing-masing.
Miris bukan?
"Hunnie!" sapa seorang pria yang sudah ku anggap kakak seraya tangannya terbentang, mengundangku dalam sebuah dekapan.
"Junmyeon hyung!"
"Kau semakin tampan, Hun," pujinya yang membuatku terkekeh.
Aku menoleh kesana-kemari, mencari seseorang kalau-kalau mereka berniat untung datang. Tapi tak ada. "Yang lain sibuk ya, hyung?"
"Iya, tapi Chanyeol mungkin akan datang ke rumahmu nanti."
Aku hanya bisa tersenyum miris sebagai balasan.
Sering kali teringat masa-masa kita masih ber-sembilan. Berpelukan layaknya sahabat sejati yang tak akan pernah meninggalkan satu sama lain.
Kalau kalian berpikir mereka meninggalkan ku tentu tidak. Mereka hanya sedang membangun kehidupannya masing-masing karna aku tau, pada akhirnya akan ada sebuah keluarga yang akan kita bina.
Ada seorang wanita yang akan menjadi tanggung jawab kita dan kemudian muncul malaikat-malaikat kecil yang melengkapi hidup kita.
Membicarakan keluarga membuat senyumku tak jadi nanar, ia berubah secerah mentari pagi ini. "Kalau ..." aku menaik-turunkan alisku, mencoba menyampaikan arah pembicaraanku, "dimana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Journey of The Maknae [Private]
FanfictionFor our beloved Maknae The journey turns on 1994