Disarankan memutar mulmed saat membaca
Aku bahkan tak bisa menghiburmu,
Berkata bahwa diriku kan baik saja, bahwa semuanya akan terlupakan
Aku kembali gugup
Aku ingin menahanmu dan meminta jangan pergi
.
.
.Semua orang memberi selamat kepada tiga member yang kini tengah menjadi pusat sorak kebahagiaan oleh para member EXO yang lain. Pun Sehun termasuk yang turut berbahagia atas dibentuknya sebuah Sub baru dari EXO. CBX namanya.
Adapun yang bergabung di dalamnya adalah Chen si pemilik nada tertinggi, Baekhyun si penguasa vokal, dan Xiumin yang mampu membuat pendengar terlena akan suara merdunya.
Perlahan-lahan, setiap member memiliki Single masing-masing. Yang mana ini adalah sebuah bukti akan kualitas vokal member EXO yang tak pantas disebut sebagai sebuah ejekan.
Dan harus Sehun rasakan lagi sebuah luka dibalik tawa bahagianya. Tidak. Bukan karena ia iri pada para hyungnya. Hanya saja, kembali lagi ia menyadari betapa payah dirinya di antara para anggota EXO.
'Kai adalah dancing macine, aku tak mengharapkan dirinya baik dalam bernyanyi. Tapi tetap saja, kualitas vokal Kai jauh lebih baik dibandingkan ... tanpa perlu kusebut, kalian sudah tahu siapa yang kumaksud.'
'Ayolah, dia dapat berapa bagian dalam album baru mereka? Tolong kasihani dia. Tidakkah mikrofon di tangannya semakin tak berguna?'
'Aku mulai berpikir, apa sebenarnya posisi si tampan ini kecuali visual.'
Bersamaan dengan tiap kata yang terasa bagaikan sembilu tajam menghujam hati, bening kristal yang sejak tadi tertumpuk di pelupuk mata akhirnya memutuskan untuk melepaskan diri, membiarkan sang pipi ikut merasakan aliran hangatnya.
Sehun, kenapa kau terus menangis dalam sendirimu?
Tak tahukah kau, di luar sana banyak yang rela memberikan bahunya sebagai sandaranmu.
Kau tak baik-baik saja. Berhenti memaksakan senyummu. Tolong, pikirkan hatimu sekali saja.
Nyatanya, secepat mungkin Sehun menyeka air matanya secepat mungkin saat sebuah derap kaki terdengar pada rungunya. Tubuh menjulang Chanyeol muncul dari pintu dengan membawa beberapa lembar kertas.
"Untuk Album For Life," ujar Chanyeol sembari menyodorkan kertas-kertas tersebut pada Sehun.
"Lagu utamanya Ballad kan?" Tanya Sehun memastikan.
Chanyeol mengangguk, "Karenanya kita hanya dapat sedikit line."
Sehun tersenyum kecil, "Setidaknya kau mendapat bagianmu sendiri, hyung."
Chanyeol bukannya tidak paham makna dari kalimat Sehun barusan. Ia tahu Sehun sangat antusias pada album musim dingin ini. Namun, sorot mata Sehun berubah sendu dikala ia mendapati dirinya hanya mendapatkan 6 detik bagian yang itupun tertutupi oleh vokal merdu Xiumin.
"Apa kualitas vokalku seburuk itu, hyung?"
Sejujurnya, ingin Chanyeol merengkuh tubuh sang maknae bersamaan dengan pertanyaan menyakitkan yang baru saja ia lontarkan. Namun, ia sadar bahwa hal itu hanya akan membuat Sehun terlihat lebih menyedihkan. Jadi, yang ia lakukan adalah tertawa-yang malah terdengar sumbang-sembari memukul bahu Sehun dengan keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
Journey of The Maknae [Private]
FanfictionFor our beloved Maknae The journey turns on 1994