Part 3

390 40 31
                                    


Balik lagi ehehehe

Mohon maaf ya kalo ada banyak typo dan bahasa yang amburadul. Lagi males baca ulang lagi ehehehe.

yaudah nyok cuss aja




PART 3


"Kau ini sangat beruntung. Bagaimana jika dia gemuk dan hitam? Kau paham kan maksudku Dan?" itu adalah celotehan sahabat Daniel saat di London.

Siapa lagi kalau bukan Jaehwan. Kim Jaehwan.

Mereka saat ini sedang berjalan menuju kantornya.

Daniel hanya menggelengkan kepalanya mendengar ocehan sahabatnya itu.

"Jaehwan kau itu hanya melihat dari wajah"

"Memang kau melihat kemana? Kau bahkan tidak melihat ke orang yang satunya lagi" timpal Daniel

"Siapa? Minhyun?"

Jaehwan mengernyitkan dahinya sekilas "Minhyun? Siapa lagi dia?"

"Minhyun itu temanku sejak kecil"

"Woah masa kecilmu di Korea sangat Indah ya Dan" seru Jaehwan dengan nada yang jahil

"Disatu sisi ada Seongwoo dan disisi lain ada Minhyun" Jaehwan menatap jahil pada Daniel dan menaik turunkan alisnya

"Yak Jaehwan!" tegur Daniel pada sahabatnya itu agar berhenti menatapnya jahil dan itu membuat Jaehwan tertawa dengan tawanya yang hmm begitu khas pada dirinya

" Coba katakan padaku bagaimana masa kecilmu itu" lagi-lagi Jaehwan memulai pembicaraan

"Dia sangat mengerti perasaanku dengan baik. Bahkan dia tau apa makanan kesukaanku. Dia juga menyukai lagu korea yang lama" Daniel tersenyum mengingatnya

"Minhyun adalah sesorang yang sangan baik"

"Minhyun? Aku pikir kau sedang membicarakan tentang Seongwoo" dan Jaehwan tertawa lagi.

Saat itu Daniel berhenti berjalan. Berpikir untuk beberapa detik lalu tersenyum tipis dan menggelengkan kepalanya.

Apa yang kau pikirkan Daniel?

Daniel berlari pelan menyusul Jaehwan yang sudah sedikit menjauh darinya.

.

.

.

"akh akhirnya pekerjaanku selesai juga" Daniel tesenyum senang dan merenggangkan tulang punggungnya pada kursi empuknya.

Sejenak ia teringat sesuatu hal.

"Tutup matamu dan ingatlah aku, maka aku akan sampai disana"

Iya, Daniel teringat akan perkataan pemuda manis itu padanya. Perkataan sahabatnya.

Seketika Daniel tersenyum mengingat hal itu. Hal yang bodoh mungkin itu lah yang ada di pikiran pemuda tampan itu saat ini.

Tapi tanpa sadar berpikir untuk mencoba 'hal bodoh' tersebut.

Daniel memejamkan matanya lalu mengingat bayangan wajah sahabat baiknya sambil tersenyum.

Sedikit berharap apa yang ia lakukan benar-benar terjadi.

Daniel membuka matanya kembali.

Bodoh. Apa yang kau lakukan Daniel?

Will You Be My Friend? (OngNielHwang)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang