Part 12

446 39 11
                                    

Hai hai hai.... kali ini aku cepat update kan?

Aku bener-bener berusaha untuk tepatin janji aku untuk update lebih cepet dari biasanya ehehehe

Terima kasih bagi yg udah vote + comment karna udah kasih penyemangat buat aku untuk lanjutin dan post cerita ini lebih cepet. Aku gk nyangka masih ada yang baca dan nantiin cerita ini untuk update padahal kemaren2 udah lebih dr sebulan aku gk updatein cerita ini jadi aku pikir udah pada lupa ehehehe.

Maaf kalo nanti banyak kesalahan penulisan dan bahasa. Aku masih perlu banyak belajar untuk hal itu. Jadi aku sangat ngerti kekurangannya aku.

Cuss aja yukk baca


Part 12


Seorang pria tampan berbahu lebar kini sedang bermain dengan bola ditangannya. Bolanya ia pantulkan dilantai dan melompat seraya melemparkan bola tersebut pada ring.

Daniel terus bermain sendiri dari sejam yang lalu. Dia ingin menyendiri untuk saat ini dan meluapkan segala rasa emosinya pada bola yang ia mainkan kini.

Seorang pria dengan wajah tak kalah tampannya menghampiri Daniel yang sedang melakukan dribble.

"Daniel, besok aku akan menikah dengan Minhyun"

Daniel terdiam dan menghentikan permainannya sejenak. Lalu ia melihat kearah lelaki itu sebentar dan melanjutkan permainan sambil tersenyum menanggapi ucapan teman baiknya.

"Kau takut?"

Daniel kembali mendribble lalu melempar bola itu kembali kedalam ring

"Tidak, aku tidak tapi mungkin Minhyun yang merasa takut"

Kembali Daniel berhenti bermain lalu ia mendudukan dirinya kelantai dan menghela napas pelan.

"Maksudmu?"

Pria itu, Jonghyun. Ia mendudukan dirinya disamping Daniel tepatnya ia menghadap sisi pria tampan dengan gigi kelinci itu.

Ia menatap teman baiknya sambil melihat raut wajah datar teman baiknya yang tidak biasa ia perlihatkan.

"Aku tidak tahu tapi aku merasa bahwa Minhyun sedang cemas mengenai suatu hal"

"Kau sahabatnya Daniel, mungkin kau tau apa yang membuat dia cemas"

Jonghyun menarik napasnya pelan. Kepalanya ia tundukkan memandang kosong pada lantai dibawahnya

"Aku tidak mau hanya jadikan Minhyun pasangan hidupku"

"Aku ingin dia menjadikan dirinya bagian dari hatiku"

"tapi aku merasa hatinya berada ditempat lain"

Kini Daniel menatap Jonghyun yang tengah menundukan kepalanya tapi Daniel masih bisa melihat ada senyuman tipis yang terpatri diwajah tampan pria ini. Ia memandang Jonghyun dengan rasa bersalah.

Tentu saja Daniel merasa bersalah. Ia tau, sangat tau bahwa jauh didalam sana hati Minhyun masih tetap untuk dirinya.

Semua ini karena permainan yang ia jalani bersama dengan Minhyun. Rasa cinta membuatnya bersumpah untuk mengorbankan cinta yang miliki untuk kebahagian sahabat dan orang-orang terdekatnya. Bahkan itu adalah Jonghyun yang sedari awal tidak tau menahu tentang apapun dan tiba-tiba saja ikut serta dalam permainan ini.

Will You Be My Friend? (OngNielHwang)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang