.
.
.
.
Selama perjalanan menuju Konoha ketiga kakak beradik itu tidak ada yang memulai percakapan. Hanya terdengar bunyi ranting bergesekan dengan alas kaki ninja ketiga bersaudara itu, sesekali terdengar kicauan burung burung yang bertengger diantara dahan pohon.
Akhirnya setelah perjalanan yang panjang dan melelahkan, mereka akhirnya sampai di tempat tujuan, di depan sana berdiri kokoh gerbang desa Konohagakure. Salah satu desa penghasil shinobi-shinobi terbaik dalam sejarah dunia ninja.
"Selamat datang Kazekage-sama, Kankuro-san dan Temari-san." sapa Izumo dan Kotetsu selaku penjaga gerbang setia Konoha.
"Apa kabar Izumo-san Kotetsu-san? sapa Temari ramah pada kedua penjaga tersebut.
"Hehehe... seperti biasa kabar kami baik." jawab mereka serempak mengundang tawa Kankuro dan Temari namun hal itu tidak berpengaru apa-apa pada Gaara.
Dia tetap pada wajah minim ekspresinya. Datar."Aku harus ke kantor Hokage untuk melapor". Selesai mengatakan maksudnya Gaara menghilang dalam sekejap mata.
"Dia itu apa tidak bisa bersantai sedikit, terlalu kaku." kata Kankuro sambil memandang gedung hokage tempat tujuan adik kesayangannya.
"Dia memang selalu seperti itu, selalu memikul semuanya sendiri. Tidak ingin membuat orang lain kesusahan. Ternyata adik kecil kita sudah dewasa," ucapan Temari ternyata mampu membuat udara diselitar gerbang desa berubah menjadi senyap. Bahkan kedua penjaga gerbangpun memiliki pemikiran yang sama dengan kekasih Nara Shikamaru itu.
Jika dilihat dan dipikirkan lagi Gaara itu sangat berbanding terbalik dengan kedua saudaranya. Terutama Kankuro, kakaknya yang satu itu memang mempunyai sifat yang humoris dan gampang akrab dengan siapa saja. Berbeda dengan Gaara.
.
.
.
.
Tok... tok...tok..
Terdengar suara pintu diketuk dari luar.
"Masuk" suara yang sangat terdengar berbeda dari yang biasanya.
"Gaara! akhirnya kau datang juga. Aku sudah menunggu, maaf pekerjaan menyebalkan ini membuatku tidak bisa menyambut kedatanganmu." Jawab Naruto sambil menunjukan ekspresi tersiksa karna tumpukan berkas-berkas yang seperti memiliki jurus seribu bayangan yang bisa melipatgandakan diri sehingga tidak pernah habis.. Sungguh miris nasib Hokage baru ini..
"Hn"
"Ya ampun, bisakah kau hentikan hn..hn..hn.. mu itu? Kalau begitu terus kapan kau akan memiliki kekasih, mana ada wanita yang mau dengan pria yang tidak pandai bicara. Astaga." kata-kata Naruto itu membuat Gaara mengingat kejadian di ruang rapat Kazekage bersama para tetuah Suna.
"Naruto"
"Berhentilah! Kau membuatku muak."
Naruto mulai merasa ada aura gelap disekitar ruangannya.
"Heii... tenanglah, aku hanya bercanda. Kau ini masih tetap kaku."
Tidak terdengar balasan dari pria disebelahnya membuat Naruto mengambil opsi lain untuk mencairkan suasana.
"Gaara, aku punya kupon gratis di kedai ramen paman Teuchi, temani aku oke! Pasti kau lapar juga, ayo aku yang bayar semuanya."
"Hn"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Tak Pantas
FanficAwal publikasi tahun 2018 Ucapan selamat yang seharusnya menjadi do'a untuk pernikahan Hokage ke tujuh dan Hyuga Hinata justru berbalik menjadi bumerang bahkan menjadi akhir dari ritual sakral itu. Kazekage adalah penyebab batalnya pernikahan Nanada...