$7

207 35 8
                                    

Harry's POV

Aku menelphone mama dan mom disaat emosiku sudah mulai mereda sedikit. Aku berusaha memberitau mereka setenang yang kubisa agar mereka tidak panik dan terkena serangan jantung. Tentu saja mereka menangis, terutama mama. Aku meminta maaf kepada mereka semua karena tidak berhasil saat menjaga Abel dengan baik. Tapi mama bilang ini semua bukan salahku, namun aku tetap saja merasa bersalah. Kedua orang tuaku dan Abel akan datang besok pagi untuk melihat keadaan Abel.

Aku juga menelphone Andrea untuk mengabari kejadian ini dan meminta bantuannya untuk mengantar Zack dan Zed kemari untuk melihat keadaan Abel. Mereka harus tau keadaan ibunya saat ini.

Aku sudah termenung disamping Abel dan menggenggam tangan kirinya yang terpasang selang infus dengan jarum yang tertancap di punggung tangan dan juga di infusan yang menjepit di jari telunjuknya. Dihidungnya terdapat kanula yang mengalirkan oksigen untuk membantu pernafasannya. Tangannya dingin dan wajahnya pucat.

🔥🔥🔥  

Aku tertidur sembari menggenggam tangan Abel dan kini terbangun karena seorang wanita berseragam perawat membukakan tirai jendela kamar sehingga cahayanya masuk dan menusuk mataku. "Selamat pagi Tuan Styles. Maaf, aku tidak bermaksud untuk membangunkanmu. Aku kemari hanya untuk memeriksa keadaan Nyonya Styles." Ucap perawat itu.

"Ya, tentu saja. Silahkan." Kataku sembari menggosok wajahku dengan kedua telapak tanganku. Ah, aku lupa jika jari tengahku patah dan aku masih belum mengobatinya. "Bagaimana keadaannya?" Tanyaku. Wanita itu tersenyum, "Kondisinya stabil, dan dia akan baik-baik saja. Aku akan panggilkan dokter kemari." Ucapnya sebelum berlalu keluar kamar.

Aku memeriksa ponselku yang sudah menunjukan pukul sepuluh pagi. Aku juga melihat beberpa berita dan video tentang kejadian semalam. Tak bisakah dunia ini membiarkan aku dan keluargaku hidup tenang? Aku dan Abel kehilangan bayi kami dan dunia tidak perlu tau duka itu. Kejadian itu tidak perlu tersorot luas keseluruh dunia. Aku tidak akan mengomentari apapun mengenai berita ini.

Pintu kamar terbuka dan seorang wanita berjas putih yang ternyata adalah seorang dokter tersenyum kepadaku dan berkata "Selamat pagi Tuan Styles. Aku Sasha, dokter yang akan menangani Abel. Boleh kumulai?" Ucapnya ramah. "Ya, tentu." Jawabku membiarkannya untuk memeriksa Abel. Dia mulai memeriksa detak jantung Abel menggunakan stetoskop dan memeriksa matanya menggunakan senter yang tidak kumengerti.

"Bagaimana?" Tanyaku dengan penuh harapan baik. Wanita ini tersenyum lagi "Kondisinya sangat stabil, aku yakin hari ini dia akan segera sadar, tapi dia harus menginap semalam lagi untuk dilihat perkembangannya." Jawabnya dan aku mengangguk. Detik itu juga pintu kamar terbuka dan terdengar suara larian anak-anak.

"Daddy!!!" Teriak Zack dan Zed bersamaan sembari berlari ke arahku dan memelukku. "Ssshh, kalian tidak boleh berisik jika berada di rumah sakit." Kataku selembut mungkin pada mereka. "Baikla kalau begitu, aku permisi dulu Tuan Styles." Ucap dokter itu sebelum berlalu keluar kamar dan disaat yang besamaan masuklah Andrea bersama seorang pria yang kuyakini adalah suaminya, pria itu menggendong Kirana.

"Dad? Apa yang terjadi pada mom?" Tanya Zed. "Mom...., mom terjatuh saat berjalan dan sesuatu melukainya sehingga dia harus dirawat di rumah sakit." Aku tau jawaban ini sangatlah bodoh, tapi tidak mungkin aku menjelaskan yang sebenarnya. Mereka tidak akan mengerti.

"Dad? Apakah mom sedang  tertidur?" Tanya Zack. "Ya." Jawabku. Aku bangkit untuk menghampiri Andrea. "Terima kasih karena sudah mau mengurus anak-anakku." Kataku. Bukan maksudku untuk tidak ramah, tapi semenjak kejadian semalam aku tidak sanggup untuk tersenyum. "Kita sebagai tetangga memang sudah seharusnya untuk saling membantu. Oh iya Harry. Perkenalkan ini adalah Jimmy, suamiku. Dan Jimmy, ini adalah Harry Styles."

Fanzone 3Where stories live. Discover now