Harry's POV
Setelah aku menemani Zack dan Zedd tidur, aku kembali ke kamar untuk tidur. Kurasa ada yang tidak beres dengan Abel, badannya sedikit panas. Mungkin ini demam biasa, sebaiknya aku membiarkannya istirahat. Jika besok pagi panasnya belum juga turun, aku akan memberikannya obat.
Kumatikan lampu kamar, membuka kaosku dan melemparkannya kesembarang tempat, lalu berbaring di samping Abel untuk memeluknya dan menyelimutinya. Dia terlihat sangat tenang dan sedikti kedinginan sehingga aku mempererat pelukanku padanya sebelum aku ikut tertidur lelap disamping malaikat ini.
Aku terbangun saat aku merasa Abel bergerak, kubungkuskan kakiku disekitar tubuhnya, memarik tubuhnya kembali ke dadaku dan mencium dahinya. "Kembalilah tidur, tidak ada yang perlu dikhawatirkan." Bisikku, aku melirik jam digital di kamar yang masih menunjukkan pukul 01.00 a.m.
"Mama..." Kurasa Abel mengigau dan suhu badannya semakin hangat, tangan kananku terus memeluknya dan tangan kiriku berusaha menjangkau ponselku yang ada di atas nakas untuk memberi tau mama agar dia datang kemari. Baru saja kuletakan ponselku kembali ke nakas, ponselku berdering dan terdapat nama mama di layar.
"Harry? Ada apa dengan Abel?" Suaranya terdengar panik, "Abel demam ma, dia terus mengigau dan kurasa dia merindukanmu. Maukah kau datang ke sini?" Tanyaku pada mama. Aku memanggilnya mama semenjak kami menikah. "Ya, mama akan kesana pagi ini."
"Biar kucarikan tiket pesawat untuk ke LA." Kataku, namun mama menolaknya. Aku tak bisa memaksa, jadi aku membiarkannya saja. Lalu kuletakan kembali ponselku di nakas dan kembali membungkus tubuh Abel dengan tubuhku.
.
Pagi ini aku terbangun karena suhu tubuh Abel yang semakin memanas. Aku bangkit dengan sangat perlahan supaya Abel tidak terbangun. Aku berjalan menuju kamar mandi untuk mengambil termometer yang ada di first aid box, lalu setelah itu kupasangkan di tekukan lututnya. Termometer itu berbunyi dan menunjukan 39,4 derajat selsius, dia benar-benar demam. Aku harus memberinya obat, tapi dia belum sarapan.
Aku mendapat ide untuk membuatkan Abel sarapan, jadi aku membangunkan Zack dan Zed untuk membantuku membuat sarapan. Mereka masih tertidur pulas, oh aku teringat Niall dan Louis. Mereka tidur persis seperti Zack dan Zed. Kaki Zack berada tepat di hidung Zed dan kaki Zed tepat berada diatas perut Zack. Aku membangunkan mereka secara perlahan agar mereka tidak menangis.
"Zack, Zed. Ayo bangun sayang." Kataku sambil menggerakan tangan mereka. "Hm, jangan sentuh aku." Kata Zack dengan mata yang masih tertutup, lalu dia membalikan tubuhnya membelakangiku. "Mom." Zed berkata sembari menggenggam tanganku, tapi matanya masih tertutup.
"Ayolah Zack, Zed. Bangunlah, matahari sudah bersinar. Mari kita buatkan sarapan untuk mom yang sedang demam." Kataku sembari membisikan kepada telinga mereka mereka berdua. Zed langsung bangun dan memintaku untuk menggendongnya, namun sialnya Zack menendangku tepat di wajah.
"Zack, ayo bangun!" Kata Zed yang sudah berada di gendonganku, lalu tak lama dia membuka matanya dan memintaku untuk menggendongnya juga. Merepotkan memang saat kita mempunyai anak, tapi mereka adalah sebuah anugrah dan mereka juga tidak selalu membuatku kesal, justru mereka selalu mambuatku bahagia.
Aku menggendong mereka berdua ke dapur, menyuruh mereka untuk membantuku membuat waffle untuk Abel. Aku menyuruh Zed untuk memisahkan buah blueberry dari dahannya dan menyuruh Zack untuk mengocok krim kocok dari dalam kulkas. Sedangkan aku mengaduk adonan dan memasaknya dalam alat pembuat waffle.
Sambil menunggu wafflenya matang, aku terus mengawasi Zack dan Zed. Aku harus menjauhkan mereka berdua dari benda berbahaya seperti pisau, dan menjauhkan mereka dari kompor yang sudah memanas."Kenapa bukan mom yang menyiapkan sarapan?" Tanya Zack yang menempelkan upilnya ke konter.

YOU ARE READING
Fanzone 3
Fiksi PenggemarHal paling menyebalkan adalah ketika dad memanggilku Zed. Aku kesal karena dia tidak bisa membedakan antara aku dan Zed. -Zack Mom bilang aku lebih mirip dirinya karena aku memiliki selera humor yang baik. Sedangkan Zack, dia mirip seperti dad yang...