$9

282 36 8
                                    

Harry's POV
Setelah aku mengantar Zack dan Zed dan kembali ke rumah...ternyata Abel masih tidur. Aku membersihkan rumah sebelum akhirnya membangunkan Abel. Aku selalu membangunkannya dengan selembut yang aku bisa, mungkin dengan mengusap pipinya pelan, membelai rambutnya dan sesekali mencium keningnya sembari mengucapkan namanya dan mengatakan selamat pagi. Dan dengan begitu dia pun mulai membuka matanya secara perlahan dan detik itu juga aku memberikannya senyuman.

Matanya menyipit untuk mengadaptasikan matanya dengan cahaya yang masuk. "Apakah aku tidur terlalu lama? Jam berapa sekarang?" Tanyanya polos dan suara seraknya terdengar sangat sexy. Aku menggeleng pelan, "Tidak, sayang. Kau hanya tertidur selama dua belas jam. Ini masih pukul sembilan pagi." Jawabku yang diikuti dengan tangannya yang menggosok matanya yang aku yakini pengelihatannya masih buram.

"Kau sudah menyiapkan sarapan untuk Zack dan Zed?" Tanyanya sedikit khawatir dan ada raut panik di wajahnya. Dia membenarkan posisi tubuhnya untuk duduk. Aku memberikan senyuman dengan harapan bisa menenangkannya, "Mereka sudah kumandikan dan sudah kuberikan sarapan dan sekarang mereka sedang bermain dengan Kirana. Sekarang giliranmu untuk mandi dan sarapan." Dia mengangguk sebelum aku bangkit dan mengulurkan tanganku untuk membantunya bangkit dari kasur.

Aku menuntunnya menuju kamar mandi dan mendudukannya di kursi yang terletak didepan wastafel sebelum menyalakan bathtub. Sambil menunggu airnya penuh, aku membukakan pakaian yang masih melekat ditubuh Abel dan juga mengikat rambutnya asal, aku tidak tau bagaimana caranya mengikat rambut wanita tapi niatku adalah agar rambut Abel tidak basah saat aku memandikannya.

Lalu secara tak sengaja aku melihat pantulan Abel di cermin dan membuatku terpaku seketika. "Harry, kenapa kau memandangku seperti itu?" Tanyanya heran saat mata kami bertemu di pantulan cermin. "Bagaimana bisa kau tampak begitu sangat cantik dalam kondisi seperti ini?" Kata-kata itu keluar begitu saja dari mulutku dan aku bisa melihat terdapat sedikit senyuman di wajahnya. Itu adalah senyuman pertama yang Abel berikan padaku setelah kehilangan bayi kami. "Hentikan, Harry." Rengeknya. Aku menyeringai sebelum menuntunnya untuk masuk kedalam bathtub dan mematikan keran.

Kumasukan cairan sabun kedalam bathtub dan sedetik kemudian tubuh Abel tertutup oleh gelembung-gelembung busa. Aku mengambil body scrub sponge dan mulai menggosok tubuh bagian depan Abel. "Bagaimana keadaan jarimu?" Tanyanya dan itu membuatku terkejut. Aku bahagia karena dia sudah mulai peduli terhadapku. "Membaik, tapi aku belum bisa menekuknya dengan sempurna." Jawabku dengan senyuman. "Itu akan segera membaik." Imbuhnya.

Setelah selesai menggosok tubuh bagian depannya, aku beralih membuka pakaianku dan ikut bergabung dengan Abel kedalam bathtub—duduk dibelakangnya untuk menggosok tubuh bagian belakangnya. "Apakah ini menyenangkan? Kau merasa nyaman?"

Dia mengangguk dan aku pun melanjutkan apa yang kulakukan, begitu selesai aku membiarkannya berendam selama aku menggosok dan membersihkan tubuhku sendiri. Lalu Abel memutar tubuhnya agar menghadapku dan sedetik kemudian dia mencium bibirku dan membuatku sedikit terkejut. Aku sangat merindukan sentuhan ini, aku sangat merindukan hasrat dari bibir ini. Aku pun melepas body scrub sponge dan menarik tubuhnya agar mendekat padaku tanpa ragu-ragu. Mengangkat tubuhnya agar duduk diatas pangkuanku.

Dia merengkuh dan menangkup kedua pipiku dengan kedua tangannya dan memperdalam ciumannya, aku pun memberi respon dan mulai membelai punggungnya—membiarkan jariku berdansa disana. "Aku sangat merindukan ini." Ucapku di sela-sela napasku yang terengah-engah. Abel tidak menjawab, tapi dia mulai menurunkan kedua tangannya ke dadaku dan menetap disana. Oh, aku ingin menyentuh sesuatu yang sudah menjadi miliku. Aku pun mengalihkan salah satu tanganku ke perutnya dan bergeser ke atas—tepat di dadanya. Tapi dia malah menjauhkan tubuhnya dari diriku. "Harry, aku juga sangat merindukan itu. Tapi... tapi aku belum siap." Dia menunduk dan aku bisa melihat dirinya sedang mengigit bibir bawahnya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 09, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Fanzone 3Where stories live. Discover now