3 Desember...
Di sebuah mal bernama Gangma Square (berada di utara kota), seorang cowok berambut coklat tengah duduk di bangku yang tersedia dia setiap penjuru mal. Sedang ada penampilan lomba band cover yang diadakan di hall A yang berada di depan drop-off point mal. Cowok itu ialah Satou. Satou yang berumur 17 tahun dan sudah berkuliah semester 1. Ia mengenakan jaket hitam andalannya dan celana bahan warna krem. Ia meraih sebatang rokok dari bungkusan yang ada di kantong jaketnya. Kemudian membakar lalu menghisapnya. Di drop-off point Gangma Square, tidak ada larangan untuk merokok. Ia hanya sendirian, sembari menikmati lagu kesukaannya yang kebetulan dibawakan oleh salah satu kontestan—Wherever You Are. Ia menghisap rokoknya, lalu menghembuskan asapnya. Ia mundur dari panggung karena area panggung cukup ramai, duduk di kursi yang mengelilingi meja bundar. Ada 4 meja bundar yang disediakan di tempat itu. Seorang cewek dengan baju putih lengan panjang, mengenakan overall biru jeans, dan memakai kacamata bulat berjalan melewati Satou. Cewek itu sedang membawa teh thai yang baru saja ia beli. Satou memandang dalam-dalam cewek itu. Cewek yang manis dan imut, itulah yang terpampang di pandangannya. Satou mengarahkan kursinya membelakangi meja bundar. Kaki kirinya ia selonjori lurus ke depan. Cewek itu tak melihat kaki Satou dan alhasil ia pun tersandung. Cewek itu jatuh, teh thai miliknya tumpah. Padahal baru saja ia meminumnya sedikit. Satou hanya melihatnya, cewek itu kembali bangun dan ia menatap tajam Satou.
"Kaki diselonjorin seenak jidat begitu. Lo pikir Gangma punya nenek moyang lo?!" gerutu cewek yang tak lain ialah Kanade, kesal.
"Ya maaf. Siapa suruh jalan nggak lihat-lihat."
"Udah tau mata gue minus."
"Itu kacamata buat apa? Gaya doang nggak ada lensa minusnya?"
"Nggak ada, hehe."
"Gue benci gue bener. Eh lagian, ya. Gue mana tau, kenal lu juga nggak."
"Lo jangan sok kenal sama gue!"
"Lo yang marah-marah duluan sama gue, jalan nggak lihat-lihat lo pikir Gangma punya nenek moyang lo?!" Satou dengan mudah kembali membalikkan kata-kata Kanade.
Kanade geram dan ia rasanya ingin sekali menabok Satou saat ini.
"Ganti sih teh thai gue, tanggung jawab," ucap Kanade, ketus.
"Berapa sih? Berapa? Hah? Berapa?"
"Goceng." (Baca: Lima ribu)
"Yaelah, goceng doang aja. Beli lagi aja sana, bukan urusan gue." Satou beranjak bangun dan berjalan pergi meninggalkan Kanade.
"Lo yang nyelengkat gue, oi! Setan!" Kanade manyun, ia sudah tidak ada mood untuk membeli teh thai lagi. Ia pun tak memperdulikannya dan berjalan ke arah panggung.
Kontestan kali ini ialah seorang perempuan sebagai vokalis, 2 pria gitaris, 1 pria bermain bass, dan satu lagi drummer perempuan. Musiknya mengalunkan nada lagu yang ceria. Kanade kenal betul dengan lagu yang dibawakan saat ini. Ialah lagu kesukaannya, lagu dari Machico yang berjudul Tomorrow. Disaat asik menikmati musiknya, sesuatu yang dingin menyentuh pipinya dan ia kaget. Ia menoleh dan mendapati Satou yang membawakannya teh thai. Kanade menatapnya sinis.
"Mau apa lo? Gue udah nggak mood. Kenal juga nggak. Hush, hush," usir Kanade.
"Mau nggak? Ini gue tanggung jawab. Iya udah deh gue yang minum."
Seketika teh thai itu diambil Kanade dengan cepat dan ia meminumnya.
"Makasih," ujar Kanade singkat.
Satou tak menyahutinya. Ia mendengarkan lagu Tomorrow, ia belum tau dan belum pernah mendengar lagu ini.
"Lagu apaan sih ini?" tanya Satou yang tidak tau.
![](https://img.wattpad.com/cover/143918889-288-k736987.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Besok
Teen FictionSatou dan Kanade, cowok dan cewek ini selalu saja ribut setiap kali mereka bertemu. Tidak ada pertemuan tanpa perselisihan mereka. Hingga tiba-tiba Satou menjadi seorang penolong yang secara tidak langsung membuat Kanade merasakan perasaan yang aneh...