Bab ini ditulis oleh PhiliaFate
Dicopy persis ke:
The Cold Billionaire
The Perfect Billionaire
The Billionaire's BrideJangan ada lagi kata tanya, atau kita terpaksa berpisah 😘
William menghubungi Michael lewat ponsel. Dia tahu betapa sibuk Michael akhir-akhir ini, firma hukumnya mendapat banyak kasus yang disorot oleh media. Di satu sisi, firma Michael dikenal oleh banyak orang, tapi bagai pedang bermata dua, seluruh tingkah lakunya semakin diawasi dan satu langkah salah dapat berakibat karir pria berkacamata itu hancur. Akibat lainnya adalah dia tidak bisa seluruhnya menemani Mysha sebagai seorang saudara dalam masa-masa kelam wanita itu. William mendesah, dia hanya berharap Mysha ditemani lebih banyak oleh orang-orang yang peduli kepada dirinya.
"Halo," sahut Michael riang di ujung sambungan. "Will? Ada apa menelponku di akhir pekan?"
"Ada hal yang ingin kubicarakan. Apakah kita bisa bertemu sekarang?"
"Seperti biasa, tanpa basa-basi." Michael tertawa pelan, memaklumi sikap direktur satu itu. "Aku masih harus menyelesaikan berkas untuk sidang lusa. Kalau tidak keberatan, bisakah kalau kau yang mendatangi apartemenku?"
William termenung sejenak, berpikir. Pekerjaannya sudah selesai dan awal tahun masih membawa suasana santai liburan, tidak banyak proyek yang menuntut perhatiannya.
"Baik," balas William sebelum memutuskan sambungan.
Pria itu langsung mengambil trench coat be warna biru navy dan memakainya di atas turtle neck hitam yang membalut tubuh atletisnya. Tak lama kemudian Masserati-nya sudah berjalan membelah kota New York. Dia memutuskan untuk menyetir sendiri, William tidak ingin masalah ini terlalu banyak orang yang tahu.
William memakirkan mobilnya di tempat parkir bawah tanah gedung apartemen berlantai empat belas di 180 Avenue, New York. Bangunan dengan cermin-cermin yang menghiasi dinding-dinding itu adalah salah satu apartemen yang baru dibangun di New York. Termasuk apartemen mewah walaupun dekornya lebih mengutamakan suasana hangat dan hommy. William melewati lobby dan menghubungi resepsionis agar memberikannya kartu pass untuk naik ke lantai dua belas, letak penthouse milik Michael. Dalam waktu lima menit, pria itu sudah duduk di dalam ruang tamu milik pengacara muda tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] The Perfect Billionaire
Romansa[WARNING 18+] Bijaklah dalam memilih bacaan Sekuel Night With CEO - BISA dibaca terpisah. William Davis, lelaki tampan, kaya, cerdas, juga seorang presiden direktur sekaligus anak pemegang saham utama di Crown Land Developer. Banyak wanita antre unt...