16. Detektif Ichsan Pergi.

139 13 0
                                    

"Apakah aku salah jika membantu orang lain?" Sidin tanya balik.

"Mungkin kau merasa itu tidak salah," kata Elina. "Tapi tidakkah kau sadar, penulis cerita, perbuatanmu itu melanggar aturan alur? Tidak seharusnya penulis cerita memainkan peran tokoh lain,"

"Kau merisaukan peran Detektif Ichsan yang kusingkirkan, Elina? Tenang saja, dia tetap memegang kunci pemecahan kasus ini. Bagaimanapun, penulis mah bebas," Sidin mengutip kalimat seorang youtuber, "Sultan mah bebas,"

"Kau tidak mengerti Sidin," Elina berbalik, meninggalkan Sidin di depan kelas. Jam istirahat tinggal separuh.

Bahkan Sidin tidak sempat mengucapkan terima kasih atas bantuan Elina sehingga ia mengetahui siapa target keenam. Saat itu baru Sidin menyadari suatu hal penting. Elina merisaukan keselamatan diri Sidin yang tidak henti-hentinya berperan di balik layar dalam setiap kasus penembakan.

Selama sisa waktu istirahat, Sidin memikirkan keberadaan Detektif Ichsan. Apakah karena persembunyiannya di dunia transportasi ia menghindari bertemu Sidin? Entah.

Menjelang bel akhir jam istirahat, Elina kembali ke kelas. Segera Sidin menyapa perempuan itu. "Hei Elina, terima kasih atas bantuanmu selama ini. Bagaimana jika masalah luka di bahuku kita selesaikan sekarang saja?"

Di luar perkiraan Sidin, Elina menolak. "Akan aku tunggu sampai kasus ini selesai,"

Sialan, umpat Sidin dalam hati. Kenapa ia keterusan mengucapkan kalimat kedua? Kan tambah runyam situasinya.

Sampai pulang sekolah, Elina tidak berucap sepatah kata pun pada Sidin. Satu-satunya pilihan bagi Sidin adalah mencari Detektif Ichsan di dunia transportasi. Harus ketemu, bagaimanapun caranya.

Ya, meskipun itu artinya Sidin harus bergabung lagi dengan dunia transportasi. Tidak masalah, karena hari Jumat sekolah bubar lebih awal. Ada banyak waktu luang.

Pertama-tama, Sidin menemui Bang Oman.

"Angkot INCU ABAH sejak tadi pagi tidak sekalipun tampak kap lampunya di Terminal Distrik Cikupa. Tau tuh dibawa carter ke mana sama Adi," kabar dari Bang Oman sudah lebih dari cukup untuk mengatakan kalau Detektif Ichsan pergi jauh.

"Sialan," umpat Sidin.

Detektif Ichsan 3 : The Sixth Target.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang