Minta maaf kayak seribu orang aja. Lama banget, sih
Benci Cinta
Di Kampus
Helly pov
"Hel...," panggil seseorang dari belakang ku. Aku pun langsung melihat siapa yang memanggilku ternyata merekalah yang memanggilku siapa lagi kalau bukan sahabatku.
"Hel, mau kemana?" Tanya Thapki.
"Ke kantin!" Jawabku.
"Pas banget," Kata Pragya tiba-tiba.
"Yuk!" Kata Bulbul yang baru datang.
"Bulbul," Ucapku, Pragya, dan Thapki.
"Kenapa? Apa kalian masih marah denganku?" Ucap Bulbul.
"Entahlah?" Ucapku dengan tatapan malas.
"Helly, maaf. Plisss...," Dia bermohon padaku sambil menjewer kupingnya.
"Lupakan aja itu. Lagian aku sudah terbiasa dengan kata-kata yang selalu dilontarkan dari mulut kalian,"
"Minta maaf kayak seribu orang aja. Lama banget, sih," Pragya mulai kesal.
"Jadi iri, nih. Ralat! Iri atau kesal, nih," Goda Bulbul.
"Aku kesal, tadi katanya mau ke kantin tapi sekarang tidak jadi," Kata Pragya
"Ya, kami minta maaf," Jawabku serempak dengan sahabatku, kecuali Pragya yang sedang kesal.
"Emmm... Dari tadi minta maaf terus apa kalian tidak bosen dengan kata-kata itu," Kata Pragya.
"Lupakan aja itu, lebih baik kita ke kantin aja sebelum bel berbunyi," Ujarku dan segera pergi di ikuti dengan sahabatku.
Di Kantin
Pragya pov
Beberapa menit kemudian pesanan yang kami minta udah ada di atas meja masing-masing.
"Hel," Panggilku disela-sela makan.
"Apa?" Jawab Helly setelah memakan satu sendok.
"Kebiasaan Pragya. Lagi makan pun bicara," Thapki menggerutu kesal.
"Yeah,,, kan yang bicara aku. Bukan kau!" Aku juga ikut menggerutu.
"Sudah, sudah kok jadi ribut begini, sih!" Bulbul mengurai perdebatan antara aku dan Thapki.
"Mau bicara apa, Gya," Helly bertanya kembali ke aku.
"Apa benar kalau Teni dan Varun satu Papa?" Ucapku dengan ragu.
"Uhuk,,, uhukk,,," Helly tersedak segera aku menuangkan air putih di salah satu gelas dan memberikannya kepada Helly.
"Kau tau dari mana?" Tanya Helly.
"Bibi Icha yang mengatakan itu semua padaku," Ungkapku.
"Bibi Icha juga pernah mengatakan itu padaku tapi aku masih tidak percaya tentang itu," Jawab Helly.
"Apa Papa Varun pernah menikah dengan Mamanya Teni," Tanya Thapki.
"Iya tapi dua tahun kemudian mereka pisah," Jawab Helly.
"Kenapa bisa pisah?" Tanya Bulbul penasaran.
"Karena Nenek dan Kakek Varun dulu pengen punya cucu dari Paman Veer & Bibi Shorvori, tapi Bibi Shorvori tidak akan pernah bisa memberikan keturunan di keluarga Thakur karena dulu di saat Bibi Shorvori di periksa ke rumah sakit dokter bilang kalau bibik shorvori mandul dan dua hari kemudian Paman Veer dan Bibi Shorvori pisah setelah itu Paman Veer disuruh menikah dengan Bibi Icha begitu juga dengan Bibi Shorvori melanjutkan hidupnya dengan Paman Parth. Beberapa bulan kemudian keluarga Thakur mendapatkan kabar dari rumah sakit bahwa sebenarnya Bibik Shorvori bukan mandul melainkan di saat ini dia sedang mengandung anaknya paman veer dan semua keluarga Thakur terkejut begitu juga dengan Bibi Icha dia merasa bersalah dengan keluarga Thakur sedangkan dia juga mengandung anaknya Paman Veer. Mereka semua takut jika suatu saat Varun tau kalau dia punya adik perempuan tapi Namish tau kalau dia punya seorang kakak yang bernama Teni teman sekolah dia sendiri sedangkan Teni juga tidak tau kalau Papa kandungnya adalah Papanya Varun bukan Paman Parth," Jelas Helly.
"Tapi kenapa cuma Namish yang di kasih tau tentang kisah lama Papanya," tanyaku yang semakin penasaran.
"Aku juga tidak tau lagian pas di saat aku bertanya itu dengan Bibi Icha dia tidak menjawabnya," Jelas Helly lagi.
"Hel, bukannya kau mengatakan dulu di saat Bibi Shorvori di periksa ke rumah sakit dokter bilang kalau Bibi Shorvori mandul tapi kenapa di saat Bibi Icha hamil dokter mengatakan kalau sebenarnya Bibi Shorvori sedang hamil juga anaknya Paman Veer," Tanyaku yang tidak mengerti semuanya.
"Aku juga tidak mengerti, dokter mana yang benar?!" Jawab Helly.
"Apa mungkin dokter yang pertama adalah dokter palsu sedangkan dokter yang kedua adalah dokter asli?!" Kata Thapki.
"Hel, bagaimana kalau pulang sekolah nanti kau ke rumah Varun aja dan menjelaskan semua ini dengan Bibi Icha selagi di rumah tidak ada Paman Veer dan Varun," Bulbul mengasih saran ke Helly dengan segera Helly mengangguk pertanda 'iya'.
Beberapa menit kemudian bel berbunyi lagi sampai pelajaran terakhir dan semua murid pulang ke rumah masing.
*****
Admin pov
Thakur house
Kamar
"Helly," Ucap Icha terkejut dengan kedatangan Helly.
"Bibi Icha, apa kabar?" Memeluk Icha sekaligus menanyakan kabarnya.
"Baik, nak," Ucap Icha.
"Bik, helly ingin menanyakan sesuatu kepada Bibi," Kata Helly.
"Katakan, nak," Jawab Icha, helly duduk di samping Icha. Helly melihat sekelilingnya memastikan hanya mereka berdua di kamar.
"Apa Varun dan Paman Veer sudah pulang, Bi?" Tanya Helly ragu.
"Belum, nak. Ada apa rupanya?" Jawab Icha dan bertanya.
"Bibi pernah mengatakan kalau dulu di saat Bibi Shorvori di periksa pertama kali dokter bilang kalau Bibi Shorvori mandulkan, Bi," Tanya Helly ragu-ragu.
"Iya, nak!" Jawab Icha singkat.
"Di saat Bibi Shorvori menikah dengan Paman Parth dokter bilang kalau Bibi Shorvori sedang hamil tapi bukan anaknya Paman Parth melainkan anaknya Paman Veer," Kata Helly.
"Bibi juga tidak mengerti," Kata Icha.
"Apa dokternya sama, Bi?" Tanya Helly.
"Dokternya sama," Icha berbohong.
"Bagaimana kalau kita kerumah sakit aja dan langsung tanya dengan dokternya,"
"Tapi Bibi lupa di mana rumah sakitnya," berbohong.
"Apa Bibi yakin, kalau Bibi tidak ingat dimana rumah sakitnya," Helly bertanya dan memastikan.
"Bibi benar-benar tidak ingat, Hel,"
"Helly hanya ingin menanyakan itu aja, Bi Maaf kalau Helly mengganggu Bibi," Ucapnya.
"Tidak sama sekali, nak," Jawab Icha.
"Baiklah, Bi. Helly pulang dulu, ya. Takut mama cari helly," Ucap Helly.
"Baiklah nak, hati-hati ya, Hel," Kata Icha.
"Iya, Bi," Jawab Helly.
*****
Icha pov
Bibi hanya ingin, Helly yang mencari tau sendiri tanpa Bibi jelaskan 😊.
To Be Continued...,
