Bab 2

25.7K 1K 85
                                    

Vommentnya ya, terima kasih! 😊

🗝🗝🗝

Gue memijit pelipis kepala gue yang sedikit sakit. Mendengar ocehan galau Baekhyun tentang laki-laki genit yang pergi bersama Taeyeon memang sangatlah berisik bagi gue.

"Gue mau marah sama Taeyeon tapi takut dia ngambek." ujar Baekhyun pusing. Mukanya udah kelihatan kacau.

Chanyeol mengangguk-ngangguk seakan dia adalah pakar cinta. Berbeda jauh dengan gue yang malah menaruh kepala di atas meja kantin, mau tidur.

"Woi. Malah molor lu," Chanyeol menyenggol siku gue yang membuat gue spontan duduk tegap.

"Lo jangan sok lupa ya."

Gue mengernyit kebingungan. "Apa ya?"

Baekhyun menoyor kepala gue. "Ye, lo kan harusnya hari ini jadi babunya si kutu buku."

Gue refleks memukul dahi gue yang tadinya sedikit pusing. Karena itu gue jadi teringat kejadian tadi pagi dimana gue masuk ke dalam perpustakaan lalu mengutarakan keinginan gue untuk menjadi babu-nya dia. Ah, ralat. Maksud gue menjalankan tantangan dari Park Chanyeol itu.

Sialnya, Kai malah tidak mengubris gue sama sekali. Ia hanya menatap gue tajam membuat gue menyerah.

"Gue udah bilang ke dia tadi pagi, tapi dianya malah gak menanggapi gue sedikit pun." jelas gue ke mereka.

"Si culun malah sok jual mahal elah," kata Baekhyun yang hanya gue balas dengan delikkan bahu.

"Eh tapi, gue ga mau tau lo harus jalanin hukuman gue dong!" Chanyeol tampaknya masih mau gue untuk menjalani hukuman dari tantangan dia yang sangat tidak berfaedah menurut gue.

"Gimana gue mau ngejalanin hukumannya? Dia aja aneh menurut gue."

Gue teringat perkataan dia yang pernah dia katakan di saat gue sedang di landa masalah."Kayak kata lo, semua cowok tuh pasti doyan sama harta, tahta dan wanita. Lah dia malah doyan buku, kan aneh."

Chanyeol terdiam.

"Ya kali, Yer! Masa dia making love sama buku? Apa enaknya titit digesek-gesekkin kertas?" Baekhyun tiba-tiba nyeletuk. Memang mesum tapi ada benernya juga.

Gue teringat sesuatu. Kejadian kemarin siang.

Dimana Kai si culun dan cupu itu memeras pantat gue sensual. Sialan! Gue harus kasih tau Chanyeol ini.

"Tunggu, tunggu, lo ga liat Chan dia kemarin meremas pantat gue?"

Mereka menatap gue kaget.

"Serius!" ucap gue meyakinkan.

Chanyeol dan Baekhyun tertawa terbahak-bahak menatap gue yang memasang wajah lasat.

"Kok ketawa sih?" Gue menatapnya aneh.

Chanyeol masih tertawa puas, bahkan saking puasnya ketawa, air mata keluar dari matanya. "Ya kali anak kayak gitu ngeremes pantat lo. Ngeliat body lo aja kagak."

Ish! Sudah tebakan gue Chanyeol dan Baekhyun ga bakal percaya.

"Palingan itu khayalan lo doang kali. Berharap di grepe-grepe sama cowok cupu gitu... hahahha," Baekhyun tertawa puas lagi.

"Rese lo pada!" bentak gue menatap mereka secara bergantian dengan sinis.

Ah, mungkin bener juga. Itu cuma perasaan atau sebatas khayalan gue doang? Iya kan?

"Ya udah sana, cari dia. Lo harus jadi babu dia. Gue gamau tau," titah Chanyeol lagi.

"Chan tapi dia aneh serius. Lo inget kan omongan lo pas itu? Barusan aja gue bilangin!"

undercover [KAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang