undercover [KAI]

Bab 9

Warning : Mature Content

Btw, disini dirty talknya banyakan pake english. Kalo ada yang ga ngerti tanya aja ya ☺️ Soalnya dirty talk pake english lebih nyaman heheh.

🗝🗝🗝

Pulang dari jam kampus. Gue memutuskan untuk menemani Chanyeol pergi ke mall karena dia bosan di rumah. Sebenarnya, Chanyeol memaksan gue untuk menemaninya karena Baekhyun sedang ada jadwal jalan-jalan bersama Taeyeon.

Masalah izin dengan Kai, gue belum sama sekali izin. Tapi nantinya, gue akan menghubunginya lewat sms saja dan gue harus pulang sebelum malam. Takut akan membuatnya marah besar.

Dan sekarang, berakhirlah gue dengan Chanyeol di sebuah butik dengan brand ternama.

"Chan! Yang bener aja lo nyuruh gue make rok sependek ini!" tolak gue keras sambil terus-menerus menggeleng sembari memandangi Chanyeol yang sekarang tengah menjajakan dua rok polos dengan renda-renda dibawahnya yang cukup pendek. Satunya berwarna merah, satunya lagi berwarna biru.

Jujur dalam hati, gue bukannya gak mau atau gimana. Tapi masalahnya, gue takut nantinya ketika gue sampe di rumah ㅡapartemen Kai;Kai bakal marahin gue dan gue akan berakhir lemas dan er.... basah karenanya persis seperti di perpustakaan.

"Pakek aja, cocok sama lo. Gue kangen tau ngeliat lo pake rok, manis aja gitu." tambah Chanyeol sambil menggerak-gerakkan kedua tangannya tadi, rok-rok itu pun sedikit bergerak-gerak.

Gue yang mendengar itu pun segera memutar bola mata dan mendengus kasar. Sudah bukan hal biasa kalau Chanyeol adalah salah satu pria yang hobinya ngegombalin perempuan sampai puas.

"Menjijikan, Yeol." kata gue tambah kesal.

Chanyeol menghela nafas. Kedua tangannya yang tadi bersemangat menjajakan rok pelan-pelan turun menjadi lesu.

"Lo aneh banget deh. Perasaan gue, sejak tinggal serumah sama Kai. Lo jadi gak mau pake rok lagi. Kenapa?"

Sial. Chanyeol sepertinya ingin membuat gue skakmat dan terdiam beberapa saat memikirkan apa jawabannya yang cocok untuk ini. Memang benar, sejak tinggal satu atap dengan, ah ralat. Sejak Kai melakukan hal-hal terlarang kepada gue seperti di perpustakaan. Gue memutuskan untuk tidak terlalu mengekspos bagian badan gue kepada lingkungan sekitar. Tentunya karena gue takut akan membuatnya murka dan menjadi menyeramkan seperti waktu itu.

"Woi!" Chanyeol geram karena dari tadi hanya gue diamkan.

"Eh," gue tersenyum sebentar lalu melirik ke arahnya.

"Melamun lo! Sana pake!" Chanyeol masih tak henti-hentinya menyuruh gue. Kedua tangannya bergerak-gerak lagi. "Ambil satu."

Gue pun pasrah dan berakhir memilih rok berwarna biru polos itu. Lalu gue berjalan masuk ke dalam fitting room, tentunya rok itu sudah dibayar oleh Chanyeol. Jangan lupakan Ayah Chanyeol yang mempunyai universitas tempat gue kuliah ini. Sudah pasti banyak uang.

Gue pun keluar dari toko dengan ragu dan menenteng kantong belanja yang isinya celana jeans yang gue pakai sebelum rok biru ini.

Chanyeol dari tadi terus memandangi gue dengan senyum jahil. "Gini kan manis!"

Gue hanya menjulurkan lidah kesal. "Diem lo!"