VOMMENT NYA GUYS ^^🗝🗝🗝
Seminggu setelah kejadian yang menurut gue sangat tidak benar itu, Kai berubah. Dia tidak sama sekali memarahi, memerintah atau bahkan melarang gue untuk melakukan apa dan apa lagi. Mengajak gue berbicara pun sudah jarang. Dia juga berhenti meremas pantat gue dan melakukan hal-hal yang bisa membuat gue mendesah kacau seperti di perpustakaan seminggu lalu. Sejujurnya, mungkin karena gue yang sekarang menjadi lebih pendiam dan lebih bertindak was-was dalam melakukan apapun. Bagaimanapun, gue tetap tidak mau membuatnya marah dan akan melakukan hal itu lagi.
Awalnya, gue bernafas lega... Tapi sebenarnya, masalah belum selesai. Laki-laki misterius ini menyuruh gue memanggilnya dengan panggilan 'Daddy' ketika hanya berdua dengannya. Saat mendengar ia memerintah seperti itu, gue ingin memberontak tapi mengingat dirinya yang berbahaya ketika dia marah. Gue berakhir hanya dengan mengangguk dan mengucapkan, "Ya, Daddy."
Dan yang terdengar tidak enak adalah... Gue memanggilnya Daddy dan dia masih memakai 'gue-lo' terdengar aneh... Tapi dia inginnya itu.
Ngomong-ngomong tentang panggilan itu. Daddy merupakan sebuah panggilan terhadap laki-laki yang sebenarnya tidak hanya memiliki satu makna. Dimanapun, laki-laki akan turned on ketika pacar atau mungkin gadis yang jatuh dengan pesonanya memanggilnya Daddy. Bukan dimaksud dengan 'ayah' tapi... sebagai pasangan making love.
Gue hanya takut, jika suatu hari Kai akan melakukan itu dengan gue.
Ah! Sialan. Dia benar-benar misterius dan gue tidak mengerti sama sekali dengannya. Dia seakan menyimpan puluhan atau mungkin ratusan rahasia yang tidak banyak orang tahu. Dasar laki-laki introvert!
"Yeri, gue pergi dulu ya?" tanya Kai sambil menggulung kaos bagian lengan-nya agar terlihat lebih pendek, membuat gue bisa melihat jelas otot lengannya. Tak lupa dengan jeans hitam ketat yang memperlihatkan betapa rampingnya dia. Parfumnya tak kalah wangi dengan laki-laki manly yang kadang gue temui
di mall.Penampilannya memang begitu beda dibanding ketika dia di kampus.
"Yup, Daddy!" seru gue tersenyum palsu.
Dia mengangguk dan mulai keluar dari apartemen. Saat itu juga, gue segera menutup pintu ketika dia berjalan menjauh. Gue segera berlarian ke arah sofa empuk yang cukup besar. Lalu, mengambil bantal dan memulai kegiatan gue. Menonton film.
Kira-kira begitulah kegiatan gue setiap malam. Gue berani melakukan ini karena perintahnya. Err... Entahlah, tapi Kai selalu pergi sekitar jam tujuh malam dan akan pulang sekitar jam satu pagi atau dia tidak akan pulang. Dan di pagi hari, dia baru pulang.
Gue tahu... Apa yang dia lakukan. Dia selalu bau alkohol dan rambutnya akan selalu berantakan ketika sampai di apartemen. Seperti habis diberantaki seseorang. Tanpa berlu bertanya, gue sudah mengambil kesimpulan yang merupakan kenyataan walaupun agak sulit di terima... Dia setiap malam akan selalu ke club dan... Menyewa perempuan untuk memuaskan hasratnya. Ya kan?
Itu... merupakan rahasia nya yang entah sudah ke-berapa. Ke-tiga atau ke-empat? Entahlah.
Intinya, dia sangat berbeda dari perkiraan gue. Sangat jauh dari penilaian gue tentang laki-laki culun yang hanya tahu membaca dan belajar tanpa mengenal dunia malam.
Tapi apa? Kai pasti sangat mengenal bagaimana gilanya dunia malam.
"Hoam..." gue menguap sedikit besar. Sebentar lagi mungkin gue akan tidur karena filmnya akan habis. Lagian juga besok ada kelas jam delapan pagi. Gue harus cepat-cepat mengisi tenaga, gak mau membuat Kai menunggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
undercover [KAI]
Fanfiction(21+) Ternyata dia gak culun seperti yang gue kira. ⚠️SO MUCH DADDY KINK CONTENT