Prilly membulatkan matanya, kaget dengan siapa yang berhadapan dengannya sekarang. Demi tuhan benarkah dia yang dihadapan prilly? Bahkan prilly untuk pertama kalinya mendengar dia bersuara biasanya dia hanya menggunakan bahasa tubuh macem orang gagu ae wkk
"Ali" iyah orang itu adalah ali, si muka tembok yang prilly rasa gagu karna prilly tak pernah mendengar dia berbicara.
" Lo masih disini"akhirnya prilly melontarkan pertanyaan dengan wajah heran. Bukankah tadi disini tidak ada satu orang pun pikirnya.
Ali hanya mengangkat bahu acuh, yah slalu seperti itu
"Dasar arrogant" cibir prilly pelan dan membalikan badan yang tadinya menghadap ali menjadi menghadap air yang sedang turun dari langit itu.
"Gue denger" sahut ali datar tanpa melirik gadis yang berada di sampingnya saat ini.Suasana Hening hanya ada suara rintik hujan yang jatuh mengenai tanah,angin yang berhembus kencang sampai serasa menusuk tulang. Tidak ada yang berani memulai pembicaraan,mereka diam dengan pikirannya masing-masing hingga...
"Duarrrr" suara petir menyentakan prilly yang tadi memeluk tubuhnya sendiri berubah menjadi memeluk lengan orang disampingnya, ALI iyah orang itu ali.
Ali nampak kaget dengan reaksi prilly saat ini dia nampak beku dan.. "khem" dehemnya yang mengisyaratkan prilly agar melepaskan tangannya dari lengan ali
"Eh sorry li,gu..e gue takut sama petir"lirihnya merasa tak enak. Prilly menunduk dan kembali membungkus tubuhnya dengan tangan mungilnya lagi.
"Kenapa lo ga bawa jaket" suara ali akhirnya terdengar,kata-kata itu seperti sebuah pertanyaan tapi tanpa nada yang seakan bertanya bahwa sa'nya ia bertanya dengan suara datar handalanya.
"Gue kelupaan ga kebawa"balas prilly singkat tanpa melihat manusia es disampingnya.
"Gue heran sma cewek yang penting ga di bawa tapi yang ga penting kenapa slalu mreka bawa" ucap ali tanpa melihat kearah prilly.
Ni anak maksudnya apasi nyindir gue yg bawa make up kah-,
"lo nyindir gue?"jawab prilly melihat ali dengan mata sinis, kemudian prilly melihat ali mengangkat bahu dengan ekor matanya.
"Kalo ngerasa si bagus" ucap ali santai
"Gue kan cewek jadi wajar dong bawa make up sama kaca" ketus prilly karna prilly bener dong kalo ditas cewek ada make up wajar kalo ditas cowok baru ga wajar dan harus dipertanyakan(pake tanda tanya gede)
"Lo sekolah niat mau belajar atau mau nampang sma cowok!" Balasan ali justru membuat emosi prilly naik
"Maksud lo apaan si,wajar dong gue pengen keliatan tampil cantik disekolah!" balas prilly dengan suara keras.
"Cantik itu bukan diukur dari tebelnya bedak yang lo pake" jawab ali dan berlalu dari hadapan prilly menuju motornya yang terparkir dipojok parkiran sana.Langit sudah berhenti menurunkan air,hujan sudah reda tapi emosi prilly masih belum karna kesal terhadap laki-laki menyebalkan itu,
"Udah muka flat,ngomong suka nyakitin pula" cerca prilly emosi.
***"Assalamualaikum bun" salam prilly pada sang bunda yang berada di ruang tamu sepertinya bundanya ini sedang menunggu anak gadisnya itu pulang.
"Wa'alaikum salam" jawab bunda prilly "kamu dari mana aja si pril kok baru pulang" slidik sang bunda pasalnya ini sudah hampir jam 5 sore anaknya ini baru pulang
"Tadi prilly kejebak ujan bun,jadi nunggu ujan reda dulu trus tadi taxi'nya lama bngt" jawab prilly seadanya.memang begitukan ceritanya?
"Yaudah kamu ganti baju kamu tuh,duhh basah gitu roknya juga" omel sang bunda
"Iya bun prilly ke kamar yah" balas prilly
"Cepetan Nanti makan,jangan sampe ga makan nanti sakit kamu kambuh" perintah bunda lagi.
"Iya iya ih bawel deh" cemberut prilly "tapi prilly sayang"sambungnya diiringi kecupan dipipi sang bunda bentuk rasa sayangnya pada bundanya yang begitu perhatian ini.
*
*
*
*Di bangku pojok kelas ada dua cewek yang lagi mengobrol mereka adalah prilly dan caca yang tidak ke kantin,berhubung mood prilly sedang tak bagus jadi ia tak mau beranjak dari bangkunya
"Sumpah ngeselin kan tuh anak" Sambung prilly yang selesai menceritakan kejadian kemaren dimana dirinya dan ali kejebak hujan
"Gue kira dengan lo kejebak ujan sama dia bisa ada adegan kaya di sinetron-sinetron gitu yang cwoknya minjemin jaketnya buat si cewek" sahut caca tak percaya pada cerita sahabatnya ini, caca pikir mereka akan menjadi dekat dengan kejadian terjebak hujan bersama itu tapi faktanya berbalik dengan apa yang difikirkan.
"Boro-boro ca! Dia pake jaket juga ga ada ngasih ke gue,udah tau disitu gue lagi kedinginan juga" kesal prilly yang errr ingin sekali meraup wajah pria itu jika mengingat kejadian kemarin tidak peka sekali pria itu!.
"Dia itu sebenernya ga peka apa gimana si gue bingung deh" fikir caca tak tau apa yang difikiran ali
"Dia mah kaya ga pernah punya cewek deh,kaku bat gila kek mayat yang dikasih formalin" sahut prilly
"Hahahhaha" tawa caca yang mendengar kalimat terakhir sahabatnya ini, ada ada saja. "Dan apa lo yakin mau nerusin buat deketin dia pril?" Sambung caca, prilly nampak berfikir sejenak lalu mengangguk.
"Gue bakal terus usaha buat deketin si mayat idup itu" jawab prilly mantap
"Heyyy!" Sapa seseorang yang sudah berada di dekat tempat caca dan prilly duduk
"Bryn" ucap caca kaget,
"Lah kaget gitu, serius amat dah ngobrolnya" tanya bryn yang heran melihat caca seperti kaget melihatnya disini
"Ya elo orang mah salam dulu kalo masuk kelas ini malah ngagetin" omel prilly yang ikut kaget akan kehadiran bryn
"Ya sorry,abis gue liat kalian serius bat ngobrolnya smpe ga sadar gue disini" jawab bryn pada prilly.
"Yaudah lah ya, btw lo ngapain kesini?" Itu suara caca yang bertanya
"Gapapa cuma kangen pen liat lo aja hehe" kata bryn pada caca di iringin cengiran kudanya.
"Apaan si lo By" caca merasa malu, apa ada kaca?? Sepertinya caca memerah sekarang
"Khemm! Ada orang kali disini" sambar prilly kesal, udah kek nyamuk dia disini
"Ehh gue kira lo kutu beras" canda bryn pada prilly dengan tawa yang keluar dari mulutnya
"Anjir lo emang!" Ketus prilly
"Yaelah canda kali buk marah-marah muluk cepet tua baru rasa lo!" Sahut bryn "emm.. ca nonton yuk mau ga?" Sambung bryn memandang caca dengan penuh harap Semoga dia mau ya tuhan
"Eh,emang mau nonton apa?" Jawab caca yang ragu mengiyakan ajakan bryn
"Terserah lo aja,nanti pulang skolah langsung aja gue ada bawa mobil. Lo mau ikut pril?" Ajak Bryn pada prilly
Prilly tampak bingung dengan ajakan Bryn ia hendak menjawab tidak tapi tak sempat menolak caca menyerobot..
"Iya pril lo ikut aja yah temenin gue!" Sedikit memaksa rupanya
"Males ca sumpah, gue lagi ga mood" jawaban prilly tampak lusuh menanggapi ajakan caca
"Ya justru karna lo ga mood lo harus ikut kita! Kan disana nanti kita bisa seneng-seneng. Iya ga By" ucap caca yang di angguki Bryn
"Bner tuh pril,udah lo ikut aja" yakin Bryn
"Yauda iyak gue ikut" pasrah prilly dengan 2 sejoli yang memaksa ini.
"Yaudah kalo gitu balik skolah gue tunggu kalian di parkiran yah" prilly dan caca mengangguki perkataan bryn.