"Kenapa harus memiliki rasa cemburu ketika status saja tidak ada. Siapa lah aku yang lancang mencemburui mu?"
"Kenapa coba gue harus terus-terusan mikirin si ali sih ih! " gerutu prilly memukul bantal yang berada di pahanya
"Masa iya gue bneran cemburu coba, ya kali gue siapa coba? Pacar ajah bukan masa iya cemburu si kayaknya gue mulai ga waras nih ahhh bunda!!! " teriak prilly membekap wajahnya sendiri dengan bantal
"Prill? Kmu di dalem nak?" Suara bundanya di iringi ketukan pintu
"Iyaa bun, masuk ajah" sahut prilly meningkatkan nada suaranya
Cklek "anggep ini suara pintu wk"
"Kamu kenapa nak? Tadi bunda denger kamu kaya lagi marah-marah gitu. Kamu Marahin siapa si" tanya sang bunda yang sempat mendengar prilly meracau tak jelas
"Emm itu anu bun,Hehe.. ga papa ko bun prilly cuma lagi pusing ajah mikirin tugas ga kelar-kelar" dusta nya " kalian pasti malu untuk bercerita kepada ibu perihal asmara bukan? Itu yang prilly rasakan dan pasti kita memilih menutupi dan mencari alasan lain"
"Ya ampun.Bunda kira knapa, ya udah kamu tidur besok sekolah nanti kesiangan" balas sang bunda, terlihat raut rasa lega di wajahnya.
"Iyah bun" sahut prilly yang membaringkan tubuhnya
"Yaudah bunda keluar yah.slamat malam peri kecilnya bunda" bunda mengelus pucuk kepala prilly
Bundanya selalu memperlakukan prilly layaknya anak kecil, selalu memanjakan prilly. Prilly slalu bersyukur karna dia masih punya ibu yang benar-benar menyayangi sepenuh hatinya.
"Ih prilly udah gede bunda," cicitnya dan mengerucutkan bibirnya, di lihatnya kekehan sebelum bundanya menghilang dari balik pintu.
🍁🍁🍁
Ali menjalani hari harinya seperti biasa, tidak menghiraukan apa yang dari semalam kaka nya bicarakan. Ali tidak perduli jika memang perempuan itu salah faham dan mengira kaia adalah pacarnya itu bagus. Itu artinya ali terbebas dari wanita cerewet seperti dia, hidup ali akan tenang tanpa gangguan notif dari dia.
"Gue ga ngerti harus ngomong apa lagi skarang, bontot lo bolot yah gue ajak ngomong dari tadi ga nyaut-nyaut?!" Kaia berbicara dengan nada keras. Dia kesal sebab di hantui rasa tak enak pada perempuan yang bersama adiknya dan belum ia tau namanya siapa. Kenapa kaia memaksa ali menjelaskan pada gadis itu bahwa dirinya dngan ali bukan berstatus pacar. Kaia yakin gadis itu bisa membawa warna baru untuk adik kesayangannya itu, kaia yakin itu!.
"Kai, udah berapa kali juga gue bilang mau dia mikir kita apapun itu gue ga peduli! Udah ah gue pergi dulu udah kesiangan" potong ali dan berlalu pergi meninggalkan kaia yang masih dengan kekeh terus memaksanya.
Ali menghilang dari jangkauan mata kaia
"Lo terlalu batu li, gue yakin lo bakal bisa luluh sama cewe itu. Dia keliatan beda dan bisa ngasih warna baru buat hidup lo" gumam kaia tersenyum kecil.
.
.
.
"Udah kali pril, galau boleh tapi ga lo anggurin juga tuh makanan di depan lo" sindir caca yang terus memperhatikan sahabatnya yang hanya mengaduk aduk makanannya tanpa memaknnya.