Enam

54 5 0
                                    

HAPPY READING!!

Ini sudah hampir seminggu ali sekolah disini. Beberapa bulan lagi akan dilaksanakan ujian. Itu artinya ali akan beranjak dari masa putih abu-abu. Dulu dia berkeinginan memasuki sekolah yang sama dengan gadisnya, dan keluar dari gerbang bersama dengan gadisnya. Kenyataan tidak apa yang ali harapkan ia justru berpisah dengannya, bahkan ali sekarang tidak tau bagaimana keadaannya disana.
"Woiii!" Sentak bryn yang sudah duduk di bangku seblah ali.
"Anjir lo ngagetin gue !" Kesal ali. Menatap tajam temannya yang malah cekikikan tidak jelas!
"Lo bisa marah juga?😅" kikik bryn "ya ude sorry sorry, lagian siang bolong gini lo nglamun di taman blakang sendirian di bawah pohon pula kesambet baru tau rasa lo!" Lanjut bryn
"Siapa juga yang nglamun" jawab ali dengan wajah datarnya
"Lo lah ya kali setan yang bengong-, suka geblek lo mah" ucap bryn
"Lo mo ngapain nyamperin gue kesini" tanya ali
"Ngajak lo berhenti galau haha" candaan bryn tampak malah membuat ali berdecak sebal "gue mo ajak lo ke lapangan,ngilangin suntuk" lanjut bryn serius.
"Ya udah ayo" balas ali dan berjalan meninggalkan bryn yang bahkan masih duduk.
"Kampret malah gue yg ditinggal" desis bryn.

.
.
.
.

Di tempat lain prilly bersama caca sedang di kantin.
"Lo gimana udah deket blom sama ali?" Tanya caca
"Mendekati udah wkwk" balas prilly yang menyedot jus jeruk pesanannya
"Lama bat keknya deketin dia udah Bentar lagi mo UN lo masa blom ada kabar taken :v " ucap caca dengan tampang meremehkan
"Lo liat aja ntar!" Balas prilly tersenyum miring
"Ya ya ya, Yu ah cabut udah bosen gue disini" ajak caca
"Ya udah ayok" prilly bangkit dari duduknya dan meninggalkan uang di bawah mangkuk pesanannya tadi.

Ketika prilly dan caca berjalan hendak melewati lapangan basket tapi mata mreka melihat ada kerumunan murid cewek di samping lapangan
"Ya ampunn gila dia cool bat anjir!"
"Coba dia pacar gue"
"Ahh makin ganteng kalo keringetan gitu" dan blablabla banyak sekali teriakan dari para penonton alay itu-,

"Ckk.. emang siapa si yang maen di lapangan sampe alay gitu mreka!" Cibir prilly dan mengintip siapa yang mereka puja tadi
"Tau tuh liat yok prill dari pada disini penasaran" tarik tangan caca membawa prilly melewati kerumunan cewe-cewe alay tadi
Prilly terdiam melihat siapa yang sedang bermain basket di tengah lapangan itu, Ali! Dia tampak terlihat cool dengan keringat di lekukan wajahnya.
"Pantesan cewek alay tadi treak-treak dia toh yang maen basket" ucap caca
"Ali ternyata jago maen basket juga" ucap prilly dengan mata yang tak lepas dari ali
"Seperti apa yang lo liat! Bryn cakep ye prill beehh makin cinta deh gue heheh" caca sudah menyerupai cewek alay tadi
"Lebay loh!" Cibir prilly melirik caca dengan ekor matanya.

"Lempar lii" ucap bryn
Shooot!! Jeduddd! Bola jatuh ke lantai setelah mengenai kepala seseorang.
"Mati gue!" Gumam ali panik
"Li kena kepala orang bego!" Bryn ikut panik
Sekarang murid-murid yang tadi menonton permainan basket sekarang sudah menonton orang yang terkapar di lantai
"Woii Anjir jan ngliatin doang bego bantu gue angkat prilly!" ucap caca panik karna prilly pingsan sekarang.
"Minggir-minggir" suara bryn dan ali menerobos kerumunan orang banyak
"Eh dia pingsan li! Angkat bawa uks" ucap bryn pada ali, ali tampak ragu kenapa musti dia? Kenapa tidak Bryn saja yang menggendongnya
"Gue?" Tunjuk ali pada dirinya sendiri
"Yakali tukang sayur yang bawa! Ya elo lah cepet bego!!" Ucap bryn geram ali lama sekali menurutnya
"Kan elo yang buat dia pingsan" sambar caca
"Ya udah iya awas lo pada minggir" ali berjongkok dan mengangkat badan prilly dan dibawa ke uks
.
.
.
.
.
* Uks *
Prilly mengerjapkan matanya berkali-kali. Cahaya lampu yang pertama kali prilly lihat, dia seperti di ruangan
"Eghh gue dimana si" ucap prilly "awhh, kepala gue sakit gini" lanjutnya meringis
Saat prilly hendak duduk suara pintu terbuka membuat prilly mengurungkan niatnya dan melirik siapa yang berada di balik pintu
"Lo udah sadar pril" ucap orang itu berjalan mendekati prilly.
"Caca kok lo disini,lo ga di kelas?" Tanya prilly dengan suara pelan
"Gue dari tadi nunggu lo lama bat ga bangun-bangun smpe gue laper gue beli somay didepan sama beli minum,nih buat lo" cerocos caca kemudian menyodorkan air mineral kepada prilly
"Thanks ca" balas prilly "btw elo yang bawa gue ke sini?" Tanya prilly yang kini sudah menghadap caca
"Ya kali gue ngangkat badan lo yang berat itu?Lo liat dong pril gue segini krempengnya ngangkat lo yang bulet kek tahu ini? Impossible banget" cerocos caca seperti tidak memiliki jeda dalam bicaranya
Prilly mengerutkan alis sebelah matanya "Terus siapa yang bawa gue kesini kalo bukan lo" masa iya prilly jalan sendiri ke uks ketika pingsan kan ga mungkin..
"Si ali" ucap caca singkat
"Ali?" Ulang prilly, tak percaya dengan apa yang caca katakan tadi
"Ya iya ali orang dia yang lempar bola smpe kena tu pala lo" jelas caca "lo kalo masih pusing pulang aja yah" lanjut caca
"Iya ca gue keknya pulang aja deh,kepala gue sakit bener dah ini" ucap prilly sembari memijat pelipis kepalanya
"Yaudah nanti gue izinin,lo jangan pulang sendiri!" Jawab caca
"Orang udah biasa sendiri juga lo apaan si lebay deh" ucap prilly hendak bangkit tapi keburu di cekal oleh caca
"Lo tunggu disini bentar!jan kemana-mana awas lo kalo keluar dari sini!" Ucap caca kemudian pergi meninggalkan prilly di ruangan sendirian.

20 menit berlalu,prilly merasa jenuh masih juga belum ada tanda-tanda kemunculan caca.
"Gila tu anak kena macet apa kecelakaan di jalan si! Lama amat anjir emang di setiap depan kelas ada lampu merahnya apah-_ " prilly terus mendumel.
Prilly sudah duduk di ujung tempat dia berbaring tadi, prilly sudah tidak sabar menunggu disini membosankan!
Hendak saja prilly turun dari tempatnya tapi suara pintu terbuka membuat prilly menghentikan niatnya.
Prilly melihat dari lantai bawah. Orang yang memasuki ruang uks memakai sepatu nike hitam tunggu-tunggu! Caca ga ada punya sepatu kek gini. Model cowo pula - batin prilly
"Sejak kap..." kata kata prilly terpotong ketika matanya menangkap seseorang yang saat ini di hadapannya tepat dihadapaannya Digaris bawahi gaes😂
"Loh kok elo si! Caca mana?" Ucap prilly clingak - clinguk mencari caca tapii nihil.
Caca tidak ada hanya orang ini sendirian?
"Percuma lo cari ersya, dia ada kelas. Dan dia yang nyuruh gue aterin lo balik" dia berbicara dengan nada sesantai mungkin tapi mampu membuat prilly membulatkan matanya sempurna.
"Haa? El..lo ngater gue balik? Lo sakit?atau kesambet apaan li?" Ucap prilly tak percaya dengan apa yang ali katakan tadi!
"Anggep aja ini tanda permintaan maaf gue yang bikin lo pingsan" datar! Yah selalu datar meskipun saat ini dia sedang meminta maaf ?
"Gue bisa pulang sendiri" tolak prilly dan turun dari tempatnya. Tapi baru saja selangkah kaki prilly berjalan kepalanya kembali pusing "Awhh.. sakit" pekik prilly pelan,dengan suara yang menahan sakit
Ali yang melihat prilly meringis langsung merengkuh tubuh prilly
"Lo gapapa?" Tanya ali,
mata prilly melihat sorot mata ali yang memperhatikannya gue seneng karna dibalik mata itu gue liat bahwa lo khawatir sekarang li - batin prilly tersenyum
Ali memperhatikan mata hazel prilly dengan begitu detail. Indah itu kata yang ali ucap di hatinya.
Kelopak mata yang indah ini,kenapa gue liat di balik matanya ada sebuah harapan buat gue, apa dia bner-bner suka sama gue? - batin ali bertanya

Mata mereka masih saling memandang hingga Beberapa detik kemudian..
"Kenapa suka lo sama gue?" Ucap prilly sembari menaik-turunkan alisnya dengan Percaya diri.
"Dreaming!" Sahut ali dengan mata yang mengalih memandang kedepan.
"Kalo ga suka kenapa liatin gue sampe gitu hem?" Slidik prilly menyipitkan kedua matanya
"Dari pada lo nanya-nanya ga jelas gini mending Lo cepet jalan biar gue lunas nebus maaf gue ini!" Sengat ali dengan suara pelan namun berat dan seperti tidak suka dengan topik pembicaraan saat ini.
"Sensi amat pak! Udah kek cwe cwe pms sadesssss! Pake S banyak" Cibir prilly.
Mereka keluar uks dan jalan menuju parkiran

Ali mengimbangi langkah prilly ketika dilobi
"Lo jalan lama gini udah cem kura-kura tau ga" cibir ali, kemudian mendahului prilly untuk segera mengambil motornya.
"Anjir gue disamain sma kura-kura, mana ada kura kura ada yang cantik dan imut kek gue ini. Dasar alien-," gerutu prilly mempercepar jalannya karna ali sudah hilang dari pandangannya.

"Nih pake! Gue ga mau lo mental dari atas motor gue dengan kepala yang ga pake helm terus nanti nyium aspal" ucap ali menyodorkan helm kepada prilly
"Ini sebenernya lo khwatirin gue atau nyumpahin gue si?" Cibir prilly memutar bola matanya
"Gue cuma nebus kesalahan gue tadi,udah buru naek gue ga punya banyak waktu" ucap ali memotong dan menyalakan mesin motornya.
Prilly menaiki motor ali tanya berpegangan
"Rumah lo dimana?" Tanya ali, karna ali tidak tahu kemana arah yang harus dia tuju
"Jalan anggrek belok kiri nanti juga ada Komplek, rumah gue nomor 119 pager item." Rinci prilly.
Tanpa aba-aba Ali menambah laju motornya membuat prilly kaget dan refleks memeluk pinggangnya dengan wajah cengo dan panik
"Lo kalo mo mati gausah ajak-ajak orang bangsat!" Teriak prilly di samping ali
"Bisa Diem gasi,gue ga ada waktu banyak!" Ucap ali.

Motor ali berhenti di alamat yang prilly katakan tadi,
"Turun" ucap ali datar,
"Ga lo suruh juga gue mo turun" ucap prilly menuruni motor ali,melepaskan helm yang di kenakan dan memberikannya pada ali.
"Oke gue harap gue udah gapunya hutang maaf sama lo sekarang" ucap ali menyalakan motornya,ali hendak mentancap gas tapi prilly kembali membuka suara
"Emang gue udah maafin tadi?" Ucap prilly menyilangkan kedua tangan di dadanya
"Dengan lo mau gue ater, gue anggep itu jawaban iya" ucap ali santai
"Selaian dingin lo juga Pemaksa" sahut prilly "tapi its ok, thanks udah bawa gue ke uks tadi" sambungnya.
"Ok. Gue cabut" ucap ali melajukan motornya meninggalkan prilly yang masih berdiri di depan Gerbang rumahnya.

-KCTPA-

#1000+ doang, pendek? Sorry gue lupa part ini mau nulis apa karna kemaren udah kelar 2rb + tapi malah ga ke save. Jadi nikmatin aja yk hahah

Karna Cinta Tak Perlu AlasanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang