Tujuh

88 8 0
                                    

Happy readinggg!!!

Hari ini hari sabtu dimana besok adalah hari yang ditunggu oleh semua anak sekolah yaitu weekend!.
Hari ini di kelas ali dan prilly sedang melakukan kegiatan belajar seperti biasanya.
Ingatkan bahwa sejak ali menghantar prilly pulang,prilly menjadi lebih berani mendekati ali,mengganggunya ketika sedang konsen kepada guru yang menerangkan di depan.
Saat ini prilly sedang mengetokan pulpennya di meja,sesekali menoleh ke blakang di tempat duduk ali membuat ali risih duduk di belakang prilly.

"Prilly kamu ngapain ngliat ke belakang terus! Apa kamu tidak memperhatikan apa yang saya terangkan!" Ucap guru di depan
"Eh, em anu bu saya merhatiin ibu kok cuma tadi saya pengen minjem pulpen,iya pulpen bu" ucap prilly sembari melihatkan pulpen yang ia pegang di tangan kanannya.
"Sekali lagi kamu tidak fokus saya akan keluarkan kamu dari kelas saya" ucap guru itu berat! Tegas dan menyeramkan..
Prilly hanya mengangguk takut, dia tidak mau keluar dan tidak mengikuti kelas. Bisa-bisa prilly tidak mendapat jatah jajan dari si bunda jika banyak nilai kosong di buku raport.

"Baik saya anggap kalian sudah mengerti,Saya akan memberikan tugas fisika dengan berkelompok masing-masing 2 orang,dan saya bagi menurut barisan bangku. Tasya dengan cindy, prilly dengan ali, dan begitupun seterusnya." Ucap Bu tisa sembari menunjuk-nungjuk tempat duduk murid kelas.
Semua murid hanya mengangguk diam tak berani meminta toleransi mengubah kelompoknya. Ali tidak ingin satu kelompok dengan prilly, tapi prilly terlihat sangat tidak keberatan.
"Baik kalau begitu itu saja yang dapat saya sampaikan.Tugas di kumpulkan sabtu depan,Permisi" ucap bu tisa, pergi meninggalkan kelas.

Ini kesempatan gue biar lebih deket sama ali - batin prilly tersenyum
"LI? nanti ngerjainnya di rumah gue atau dimana?" Tanya prilly yang saat ini mengubah duduknya menghadap ali.
"Terserah" balas ali
"Gimana kalo di Caffe ajah? Sambil nongkrong kan enak li" Usul prilly
"Gue ngikut lo aja" balas ali masih terfokus di handphone miliknya.
"Yaudah nanti kasih tau tempatnya" senyum prilly kemudian berlalu meninggalkan ali yang memasang muka datarnya
Tuh bocah lincah amat kek belut! - heran ali dalam hati.

🌹🌹🌹

Ali pov

Di bawah pohon besar di halaman belakang sekolah, ali duduk sendiri dengan telinga yang tertutup earphone sembari memejamkan matanya menikmati angin yang terus berhembus damai di siang cerah.
Ali selalu butuh sendiri ketika bayangan masa lalu kembali,kembali,dan kembali lagi terlintas di fikirannya.
Jujur mencintai tanpa di cintai itu sangat sangat menyakitkan. Tapi menerima kenyataan bahwa status teman takan mengubah rasa seseorang itu jauh sangat menyiksa. Ketika kita harus merelakan sahabat yang kita cintai malah mencintai orang lain, berbahagia bersama orang lain dan belum sempat ali mengutarakan isi hati ali sahabatnya malah meninggalkan ali,meninggalkan persahabatan yang terjalin selama 13 tahun dan meninggalkan kenangan yang sangat sulit ali lupakan.
Jika boleh memilih ali tidak ingin merasakan apa itu cinta jika pada kenyataannya sekarang ali tau. Cinta tak selamanya berakhir seperti apa yang kita harap Cinta juga bisa berakhir dengan ribuan luka. Luka karna tak bisa memiliki apa yang kita cinta, tak bisa merengkuh hati orang yang kita cinta dan kita hanya bisa menyaksikan orang yang kita cinta mencinta orang lain di depan mata kita.

Ketika ali merenungi semua masalahnya sebuah tangan mungil menyentuh pundaknya. Menyadarkan ali untuk beranjak dari dunia kelam untuk melihat lagi pada dunia nyata sekarang.
Disaat gue pengen sendiri kenapa selalu ada setan yang ganggu waktu bertapa gue anjir! - batin ali berdecak
Ali membuka matanya melihat tangan yang masih berada di pundaknya
Jari-jari mungil serta kulit putih dan halus, dengan kuku yang terawat ali mengikuti arah tangan itu dan di lihatnya sekarang sang empuh.
Dia lagi! - seru hati ali
"Hai" sapa dia sama gue
Gue malingin muka lagi jadi ngehadap lurus ke pemandangan di depan yang banyak bunga indah yang bagus buat mata gue liat, ga kaya yang disamping gue duduk di sebelah tanpa seizin gue.

Karna Cinta Tak Perlu AlasanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang