Waktu bergulir begitu cepat. Meski hanya tawa dari kita berdua. Waktu tetap tidak mau menunggu untuk sesaat saja. Begitulah yang aku ingat dari sepenggal masa itu. Di sini, di gerimis yang sama aku meremas kertas yang sudah aku tulis dengan sepenuh hati. Andai saja aku ingat masa itu lebih cepat. Waktu lima tahun ini tidak akan kulalui dengan sesedih saat ini.
Hujan mengapa rintik saja.
Menderaslah biar basah.
Biar catatan ini terluntur oleh derasnya.
Agar tidak ada lagi hasrat agar lelaki itu membacanya.
Dia lelaki hebat yang memayungiku.
Saat engkau datang meski tanpa aku sadar.
Cerita masa lalu berlanjut tak sampai disana.
Aku mulai mengagumi sosok Alex. Seperti kebanyakan wanita lainnya. "Akhirnya aku normal!".
Hanya saja sosok ini adalah Alex. Alex nya SMA Kencana. Aku hanya seonggok remah yang mengaguminya. Kejadian kemarin mungkin sudah sangat sering dilakukan oleh lelaki super keren itu kepada wanita-wanita lain di sekolah. Kemungkinan terbesar aku adalah salah seorang dari banyaknya orang yang menjadi pengagum dan diperlakukan baik saja olehnya.
"Neng... Mau naik gak?" Tanya Kendek Bis. Memecah lamunanku.
"Eh Naik Mang... Naik!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Button Love
RomanceKangcing Kangcing adalah penghubung bagian baju yang terbuka. Satu sisi kesisi yang lain. Menyematkannya disebuah lubang yang tersedia, Dia penghubung dan pemersatu. Menutupi bagian yang terbuka. Cinta pun seharusnya begitu.