#11 perjanjian

25 11 3
                                    

Keesokan harinya....

Akhirnya pengambilan raport pun tiba dan beberapa dari siswa mengambil raport nya sendiri karena orang tua mereka yang sibuk dan tak sempat mengambilkan raport untuk anak anaknya. Namun, icha mengambil raport nya sendiri bukan karena kak risa yang sibuk tapi karena ia tak pernah ingin merepotkan kak risa.

Setelah pembagian raport beberapa siswa berkumpul untuk melihat hasil dari pertarungan galih dan icha selama dua minggu ini.

Setelah dihitung..... nilai rata rata icha ternyata lebih tinggi dari nilai rata - rata galih. Nilai mereka berbeda 0,5. Sebenarnya hampir semua nilai galih merupakan nilai yang bagus karena tinggi di atas rata rata dan dilihat sepertinya hampir semua nilai icha berada dibawah galih. Namun, ada kesalahan pada ujian matematika galih. Nilai matematika lumayan jauh dari rata rata, padahal matematika lah pelajaran yang paling ia gemari.

"Galih tepati janjimu kamu sudah kalah" tantang icha pada galih.

Cara bicara icha membuat siswi siswi disekitarnya berbisik tentang kelancangannya.

"Baiklah, gue gak bakalan ingkar janji.  Gue akan nepatin janji gue" kata galih sambil melonggarkan dasinya. Dan jongkok dibawah kaki icha. "Ayo nunggu apalagi"

Seketika seluruh gadis disana pun mersa iri pada icha. Namun mereka tidak putus asa karena masih ada pangeran pertama mereka yaitu evan.

Tanpa menunggu lama icha langsung naik ke punggung galih. Lalu galih membawa icha ke lapangan sambil berteriak "icha gadis tercantik di dunia" lalu tak lama kemudian ia mengubah kalimatnya. "Baru kali ini gue bisa gendong bidadari keliling lapangan sekolah".

Beberapa cewek yang berada disekitar lapangan pun berteriak histeris mereka sangat takjub dengan apa yang dilakukan galih.

Dengan semangat galih terus berlari sambil berteriak. Namun icha langsung membekap mulutnya.

"Galih aku malu tau dilihatin banyak orang" kata icha sambil berusaha menenangkan dirinya.

"Kan lo sendiri yang minta" balas galih.

"Padahal kan dulu galih bilang kalau aku gak bakalan menang"

"Kan gue kalah juga karena lo. Lo lupa kejadian satu minggu lalu waktu ujian matematika"

"Iya sih, terus kenapa galih gak nolak ajah kan aku yang salah"

"Kalau gue nolak nanti mereka bakalan ngira gue cowok brengsek yang gak bisa nepatin janji"

"Nanti kan aku bisa jelasin alasanya"

"Kalau lo jelasin alasanya semua orang bakalan tau kalau gue tinggal serumah sama lo"

Flashback *1 minggu + 1hari  lalu*

Malam itu icha, galih dan risa sedang makan malam bersama. Setelah makan mereka pun duduk bersama diruang tamu sambil menonton tv.
Ditengah acara dipotong dengan iklan yaitu iklan coklat dairymilk oreo. Melihat icha yang begitu serius menonton iklan di tv risa seakan tahu bahwa icha sangat menginginkan coklat itu. Tak lama kemudian ia beranjak dari sofa dan mengambil dompet didekat meja. Lalu mengambil beberapa lembar uang dan memberikannya ke icha.

"Nih, beli tiga untuk kamu, aku, dan galih" kata kak risa kepada icha

Mata icha langsung berbinar binar seakan mendapat sekotak berlian.

"Sekalian lima aja yah kak tiga buat aku lalu yang dua buat kak risa sama galih"

"Terserah deh, perlu kakak antar?"

"Gak ah, lagipula indomaretnya dekat kok. Cuman didepan gang"

"Oke tapi jangan lupa bawa payung yah"

Lalu icha pun pergi keluar untuk membeli coklat.

Tak lama kemudian seperti yang risa bilang, ternya benar hujan pun turun dengan sangat deras. Sudah 30 menit namun icha masih belum kembali. Dan kak risa pun sudah kembali kekamarnya untuk tidur 15 menit yang lalu kini hanyalah galih diruang tamu karena risa telah berpesan kepada galih untuk menunggu sampai icha pulang.

Tak lama kemudian galih pergi kedapur untuk mengambil minum. Setelah sampai didapur ia langsung menuju kulkas dilihatnya sebuah benda panjang yang berada disamping kulkas yang ternyata adalah payung.

"Jangan - jangan.......... dasar ceroboh" umpat galih dalam hati.

Ia langsung mengambil payung itu dan memakai jaket lalu keluar untuk menjemput icha. Kini ia tahu mengapa icha belum pulang.

Cuaca yang sangat dingin dan jalan yanh semakin sepi membuat bulu kuduk icha berdiri. Ia sangat menyesal tentang kecerobohannya yang lupa untuk membawa payung. Lalu tak lama kemudian muncul seorang pria yang sepertinya ia kenal.
Yah dia adalah.....

"Evan, kok kamu kesini ngapain" tanya icha yang melihat evan yang datang dengan membawa payung yang tidak ia pakai sehingga membuat bajunya basah kuyup.

"Emang lo pikir nih indomaret punya sepupu lo jadi gue gak bisa kesini kalau gak ijin sama lo. Gue kesini mau beli shampo"

"Yah maksut aku gak begitu van.. lagi pula ini kan emang punya sepupu aku. Terus kamu ngapain coba mau mandi malam2 udah dingin hujan lagi"

"Siapa bilang gue mau mandi?"

"Terus ngapain coba beli shampo?"

"Ya buat mandi besok lah"

"Terus ngapain beli malam gini kan besok juga bisa. Apalagi sekarang lagi hujan mana bawa payung juga gak dipakai kalau begitu kenapa bawa payung"

"Terserah gue, lagipula gue kan gak suka nunda - nunda pekerjaan"

*kejadian sebenarnya
(Evan keluar untuk menutup pintu. Seketika ia terdiam melihat seorang gadis yang duduk lemas didepan indomaret. Yah itu adalah icha. Kini ia tahu apa yang terjadi ia sangat hafal dengan kecerobohan icha tanpa menunggu lama ia langsung mengambil payung didekat pintu ia tak sempat membuka payung itu, jadi ia lari begitu saja hingga basah kuyup)

"Yaudah ayo gue antar pulang. Lo gak bawa payungkan?" Tawar evan pada icha

"Kok kamu tahu?"

"Gue dah hapal cha sama lo"

"Terus evan gak jadi beli shampo"

"Kan besok bisa, ngapain coba beli shampo malam - malam. Lagipula rumah gue kan deket sini"

"Kok icha kesel yah... ingin ku berkata kasar"

"Gak boleh cha dosa"

Setelah itu mereka pun kembali ke rumah icha.

Disisi lain galih yang sudah sampai di indomaret sangat khawatir setelah melihat icha tidak ada disana. Ia juga merasa tidak berpapasan dengan icha saat pergi kesini karena jalanan begitu sepi. Ia hanya melihat seorang pria dan wanita berada dalam satu payung. Namu karena ia begitu khawatir dengan keadaan icha ia tidak memperhatikan kedua orang tersebut.

Karena angin yang begitu kencang membuat payung yang dibawah galih terbang entah kemana. Dan akhirnya membuat galih pulang dengan basah kuyup.

Bersambung
Maaf kalo banyak typo

Minta voment nya dong buat nyemangatin icha, galih, dan evan yah.

Makasih yang sudah mau baca ceritanya.

Tolong tulis di kolom komentar jika ada yang harus saya perbaiki.
















Jodoh Di Tangan TuhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang