🦄Part 11 - Lagi dan lagi🦄

134 8 4
                                    

_______________

'untukmu yang berada di relung hati sebenarnya apa yang sedang kau bagi? rindu yang tak bertepi atau luka yang sulit diobati ini?'

-Anggun Lestari-
_______________________


Rio: lari pagi g gun,aku Ama Laras mau lari pagi. Mumpung hari libur.

Anggun: kayanya ngga dlu deh io,soalnya aku lagi g enak badan. Suhu tubuh aku naik lagi.

Rio: kamu sakit gun?oh ya udh istirahat aja,jgn lupa makan dan minum obatnya ya Anggun!! Nanti aku Ama Laras insyaallah plgnya ke rmh kamu.

Anggun: iya Rio. Salam buat preman cwe ya

Anggun yang langsung membalas pesan dari Rio,ia langsung manaruhkan benda pipihnya itu diatas meja.

Sekarang,kondisi tubuhnya cukup drop demi hari ke hari. ia hanya bisa terdapat diatas ranjang dan tubuh yang terus menyelimuti tubuh mungilnya itu. Tiba-tiba wanita paruh baya menghampiri gadis berbadan mungil itu untuk memberi bubur yang masih hangat dan obat. Maya langsung meletakkan diatas meja pinggir ranjang dan membangunkan putrinya untuk memakan barang bawaannya tadi. Maya pun langsung keluar dari kamar yang bersuasa putih abu itu.

Maya memang seorang bunda yang sangat perhatian kepada anak-anaknya,dia seorang bunda yang selalu tau tentang anak-anaknya,dan seorang bunda yang tegas disaat anaknya mempunyai problem. Maya mempunyai dua anak,yaitu Aldi (Abangnya) dan Anggun anak bungsunya.

***

Senja yang ditemani gemericik air, membuat ketenangan dan kenyamanan bagi Anggun yang sedang kurang fit. Sore ini ia mengharapkan pria yang selalu membuat jantung nya berdebar kencang,akan datang untuk menjenguknya bersama dengan Rio dan Laras.

Suara mobil yang bergemuruh dari area pekarangan rumah Anggun datang,siapa lagi kalo bukan Rio yang suara mobil seperti itu dan mobil yang berwarna hitam BMW itu.

Laras dan Rio langsung masuk kedalam rumah dan bersalaman kepada Maya. Maya yang tau kehadiran mereka ber-dua langsung menyuruh dua orang itu untuk kelantai dua yaitu kamar gadisnya itu,gadis yang sudah berbaring beberapa hari ini.

Laras dan Rio yang sudah menaiki anak tangga dan berada didepan pintu abu ini."Assalamualaikum..Anggun!" serempak dua orang makhluk tersebut dengan mengetuk pintu berwarna abu itu.

Tak ada jawaban dari dalam kamar itu.

Ulang kembali "Anggun, ini gue Laras Ama Reno nih!!" Teriak Laras dari luar kamar.

"Lah reno? Reno kan kga ikut tolol,bego ighh lo ras!!Amit da aghh" sahut Rio dan langsung mengepalkan kepala laras.

"Eh iya,sorry Gue hilap, Hehe" jawab laras disertai tawa yang garing." Ya udah gue ulang lagi ya". lanjut dengan pelan nama "RIO!!".

"Lah tolo_"

Anggun langsung membuka pintu kamarnya dengan semangat,karna mendengar kata 'Reno' sepertinya dan mendengar suara perdebatan dari area luar kamarnya itu.

Anggun membuka pintu dan melihat ke sekeliling. Tapi, yang ia cari saat ini tidak terlihat batang hidungnya. Entah kemana makhluk itu.

'ko Reno gak ada,tadi barusan kata Laras ada Reno juga' desis Anggun menyesal dalam hati.

Kadang manusia yang selalu berencana dan Tuhan yang menentukan. Seperti halnya Anggun yang sudah mengharapkan kedatangan Reno dan Tuhan berkehendak lain ternyata Reno tidak terlihat sama sekali Batang hidungnya. ternyata harapan itu tidak ada dan membuat Anggun merasa menyesali dengan harapannya ini.

My Beloved EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang