5. hanbin side story

2.2K 611 63
                                    


"mas, kenapa nengok belakang terus sih."

"maaf mba, cuma mastiin mbak masih ada."

"maksudnya?"

"saya takut kayak kemarin nganter penumpang, pas mau sampe penumpang saya ilang." motor hanbin berbelok, "mana rumahnya rumah kosong."

menjadi driver gojek hanya kerjaan sampingan hanbin yang masih berstatus mahasiswa jurusan teknik sipil. awalnya hanya iseng, cuma uang jajan bulanan dari bundanya kurang terus, jadilah ia daftar ke kantor gojek,  dibantu temennya yang kerja disana.

hari pertama berjalan mulus, dari delapan order yang ia tuntaskan semua ngasih lima bintang.

aeh, mantab

tapi, di satu malam senin, hanbin yang lagi ngaso di burjo deket stastiun buru-buru meraih hp-nya yang bunyi, orderan dari penumpang bernama laila di jalan halim perdana kusuma, hanbin ragu mau nerima, pasalnya jaraknya lumayan jauh dari posisi sekarang.

"tapi kasian juga kalo di cancel, cewek pula." hanbin
langsung tancap gas tanpa basa-basi nanya detail posisinya dimana.

butuh 20 menit untuk sampai. berbekal notes, hanbin langsung mengarahkan motornya menepi ke warkop yang di minta penumpangnya tadi.

"mba laila? ke jalan kh. hasyim ashari ya?" hanbin mengulang alamat di layar handphonenya.

penumpang bernama laila itu mengangguk, menerima helm dan duduk di jok motornya. hanbin mastiin laila sudah siap.

"jalan." kuping hanbin seolah di terpa hembusan angin yang sukses bikin ia bergidik. hanbin pikir hanya efek sekarang udah jam sebelas, jadi dia cuekin.

motor megapro hanbin menyusuri jalan lio baru lalu lurus hingga nanti bertemu lampu merah fly over jalan kh. hasyim ashari.

tepat saat berhenti di lampu merah, hanbin ngecek lagi detail lokasi drop off.

"mba, mau lewat gank jambu atau lurus aja?"

"mbak laila?" hanbin mengeraskan suaranya.

tetap tidak ada jawaban, lampu hijau menyala tepat saat hanbin akan menoleh kebelakang. akhirnya lelaki itu memutuskan lewat jalan depan aja, ya takutnya mbaknya gak sreg lewat gank sempit.

sepanjang perjalanan hanbin fokus mengikuti arahan dari waze, kalo kelawat bisa berabe muternya.

hanbin melirik jam di hape, "pantes gue nguap mulu."

setelah lima belas menit berkendara akhirnya sampai di lokasi.

"mbak sudah sampai."

hanbin noleh kebelang, "mba--, lah kok gak ada?" hanbjn kaget mendapati tidak ada siapa-siapa dibelakang, helm yang tadi ia berikan malah nangkring di jok belakang.

ia ngecek lagi order barusan, di history grab tidak ada nama laila bahkan order terakhir yang masuk itu tadi sore.

rumah yang berada tepat di depannya nampak sepi, tidak ada lampu menyala. dari depan, auranya mirip rumah hantu.
lutut hanbin lemes bayangin kalo beneran yang ia angkut tadi itu setan.

"mas, ngapain?"

andai hanbin punya riwayat penyakit jantung, udah pasti udah lewat ketika dua orang bapak menepuk punggungnya.

"pak liat penumpang lewat sini? tadi-,"

"oh, udah ketemu 'dia' ya mas?"

"hah?"

"namanya laila, meninggal seminggu yang lalu mas, warga disini gak ada yang tau kenapa. udah banyak korban driver nya 'dia' dan ini rumah kosong."

hanbin kliyengan sendiri.

GO-BINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang