"Annyeonghaseyo. Bagaimana kabar kalian? Maaf aku terlalu sibuk sehingga tidak sempat mengunjungi restoran dalam beberapa hari ini." sapa Nyonya Park ramah ke beberapa karyawannya yang sedang melakukan briefing di meja.
"Kami baik-baik saja Nyonya" jawab mereka kompak.
Nyonya Park kemudian berjalan meninggalkan mereka dan menuju ke arah Alana.
"Ah kau pasti Alana ya?"
"Ne samunim. Saya Alana, kasir baru disini. Senang bertemu dengan Anda" Alana tersenyum ramah ke Nyonya Park.
"Kau jangan memanggilku seperti itu. Panggil saja aku Imo. Anggap aku bibimu disini. Aku sudah mendengar banyak tentangmu dari Yoora."
"Ah ne Imo" Alana kaget dengan penjelasan Nyonya Park.
Sebelumnya ia sempat menceritakan sedikit tentang dirinya kepada Yoora, bahwa ia sudah tak memiliki orang tua.
"Kau jangan sungkan kepadaku. Anggap saja aku ini keluargamu disini. Anak keduaku juga seumuran denganmu" ucap Nyonya Park. "Ya sudah, kamu lanjutkan kerjamu ya. Aku akan ke ruanganku".
"Baik Imo, silahkan".
.
.
.
.
Waktu terasa cepat berlalu dan sekarang sudah hampir masuk waktu maghrib. Seperti biasa, Alana meminta ijin untuk beristirahat agar dapat melaksanakan sholat maghrib.Ada satu ruang di restoran yang kebetulan tidak digunakan ia pakai sebagai mushola. Sebelumnya ia sudah meminta ijin kepada Park Yoora agar dapat memakai ruangan tersebut. Kemudian Yoora mengijinkannya, dan itupun juga atas sepengetahuan dan ijin dari nyonya Park.
Sesosok namja bertubuh jangkung berdiri tak jauh dari ruangan tak berpintu itu memperhatikan gerak - gerik Alana. Ia nampak kebingungan dengan sesosok tubuh dibalut dengan kain putih yang bergerak-gerak semakin membuatnya ketakutan. Hingga akhirnya Alana sampai pada bagian setelah tahiyat akhir, ia menengokkan kepala dan berkomat-kamit mengucap salam (yang tentu saja tak pemuda itu ketahui ia berkomat kamit apa) barulah pemuda mengelus dada. Ia lega apa yang dilihatnya itu manusia, sama seperti dirinya.
Alana melipat mukena nya dan bergegas keluar. Namun baru beberapa kali ia melangkahkan kaki, ia terhenti.
"Annyeong... Kau pasti Alana. Kenalkan aku Chanyeol, Park Chanyeol adik Yoora noona" namja bertubuh tinggi itu mengulurkan tangannya untuk bersalaman dan mengajak kenalan.
Tapi Alana tak meraih tangan Chanyeol, ia hanya menangkupkan kedua tangannya sembari tersenyum "Ah ne. Annyeonghaseo Chanyeol-ssi".
KAMU SEDANG MEMBACA
LDR - Love Different Religion [Chen Exo]
FanfictionAlana Kita adalah dua orang yang saling mendoakan, tapi tak bisa dipersatukan oleh Tuhan Kim Jong Dae Cintaku, aku akan berdoa untuk cintamu selanjutnya Semoga tidak akan seperti kita, tidak akan ada rasa sakit (Song : If We Love Again - Chen ft Cha...