Januari 2014
Pagi di VivaPolo terasa begitu cepat. Untuk hari Minggu ini sepertinya banyak orang yang tak memasak di rumah. Mereka mungkin ingin berkumpul bersama keluarga, kerabat atau bahkan dengan teman mereka dengan menghabiskan waktu di luar rumah.
Terbukti dengan banyaknya pengunjung restoran di pagi menjelang siang ini. Jam yang terpasang di dinding di atas foto Chanyeol baru menunjukkan pukul 11 siang. Tapi kursi di restoran bahkan tak ada yang kosong.
Alana terlihat sangat lelah hari ini, entah mengapa sedari subuh Alana bangun seperti tak ada semangat. Tak seperti hari-hari biasanya. Seperti ada yang mengganjal di hati gadis itu.
Biasanya ia akan seperti ini jika aku melakukan suatu kesalahan. Namun jika Alana ingat baik-baik, ia tidak melakukan suatu kesalahan apapun. Hatinya semakin tak karuan, karena Alif sama sekali tak membalas pesan yang ia kirim pagi tadi.
"Maaf aku ingin membayar untuk meja nomor 11" ucap pelanggan di depan meja kasir.
"Agassi? Aku ingin membayar" ia melambaikan tangan di depan muka Alana gar membuyarkan lamun gadis itu.
"Ah... ne Ahjussi. Maafkan aku. Totalnya 45.000 won" Alana terbata-bata.
"Kalau kau kurang sehat sebaiknya kau istirahat. Wajahmu tampak pucat sekali" ia menyerahkan uang untuk membayar bon nya.
"Terima kasih Ahjussi tapi aki baik-baik saja" Alana tersenyum menyembunyikan kekhawatirannya.
Sesekali Alana masih terus saja mengecek notifikasi ponselnya, tapi nihil. Kakaknya tak juga membalas pesan yang ia kirim. Wajahnya semakin menunjukkan rasa khawatir.
.
.
Tepat jam lima sore buah notifikasi muncul, senang sekali mendengar handpone nya berbunyi. Tapi, ah ternyata itu dari Chanyeol.
Pcy :
Na-ya, kabari aku jika resto sudah sepi. Atau tolong tutup saja tiga jam sebelum jam tutup. Aku dan teman-temanku ingin berkunjung dan makan disana. Aku sudah minta ijin eomma.Arraseo. Ini tinggal beberapa pengunjung lagi. Nanti setelah mereka selesai aku akan meminta tolong Jinki oppa untuk menutup resto. Kau dan teman-temanmu ingin dimasakkan apa? Biar aku beri tau Jun Ahjussi supaya kalian datang bisa langsung makan.
Jun Ahjussi adalah salah satu koki di VivaPolo. Beliau sangat dekat dengan Chanyeol,Yoora, dan Alana.
Pcy :
Tak usah banyak-banyak makanan. Minta saja Jun Ahjussi membuat makanan dengan bahan yang ada. Ah ya, aku ingin kau masakkan ramyeon yang seperti waktu itu kau makan.
Alana sedikit berfikir. "Ramyeon? Yang pernah kumakan?" Ia mengingat-ingat apa yang pernah ia makan. Karena Alana terlalu sering memfoto apa yang ia makan, ia mencoba mencari-cari file foto makanan yang Chanyeol maksud di galeri hp nya.
"Ah dapat".
Alana kemudian mengetikkan di ponselnya dengan melampirkan gambar yang telah ia temukan barusan.
Chan-a. Yang seperti ini bukan?
Pcy :
Tepat sekali. Aku mau itu. Buatkan untuk 12 orang ya 😀😀Baiklah. Tapi kau harus sabar. Aku harus membeli mie nya di supermarket dulu.
Pcy :
Aku saja sekalian yang berbelanja. Aku lewat swalayan. Kau kirimkan saja fotonya seperti apa.Pcy :
Baiklah aku akan membelinya.
Sembari menunggu Chanyeol dan kawan-kawannya, Alana yang sedari tadi sudah selesai membantu Chef Jun memasak beberapa menu menyiapkan apa yang ia butuhkan."Alana, kau mau apa?" Chef Jun menyilangkan kedua tangannya di depan dadanya.
"Ah ini. Aku mau memasak 'mie dokdok' ahjussi." Alana masih asyik dengan pisaunya. Ia kini sedang memotong sawi.
"Mie dokdok? Apa itu?" kening Chef Jun mengernyit menyiratkan rasa penasarannya.
"Semacam ramyeon. Nanti kau akan tau sendiri kalau sudah jadi ahjussi. Tenang saja, aku akan menyisakan untuk ahjussi dan Jinki oppa"
"Wahhhh. Kau baik sekali mau memasakkanku juga Alana" Lee Jinki kali ini bersuara.
Alana tersenyum lalu menyuruh kedua pria itu agar duduk menunggunya saja sembari menunggu Chanyeol dan teman-temannya datang.
Selang beberapa menit, terdengar riuh beberapa pria menaiki anak tangga.
"Na-ya, aku datang" Chanyeol menghampiri Alana yang kini tengah berada di dapur. "Woaaa kau bahkan sudah bersiap memasak. Aku bantu kalau begitu" tanpa menunggu jawaban Alana Chanyeol sudah bersiap memakai apron yang tergantung di sisi kulkas.
"Mana pesananku? Katamu kau mau mie buatanku? Bagaimana bisa aku buat jika tidak ada bahan dasarnya?" Alana sedikit melirik ke Chanyeol yang kini sudah bersiap disampingnya.
"Ah ya, aku lupa. Hyung aku minta tolong ambilkan kardus di dalam bagasi ya" menyerahkan kunci mobilnya ke Jinki.
"Gomawo hyung" Chanyeol menerima sekardus indomie dari Lee Jinki.
"Astaga!!! Chan kenapa membeli sebanyak ini? Kau mau membuka warung" Alana terkaget melihat sekardus mie yang diletakkan di meja dapur.
"Supaya kalau aku mau kau tinggal memasakkan untukku" cicitnya.
Alana langsung membuka kardus dan mengambil beberapa bungkus mie.
"Na-ya" ucap Chanyeol ragu-ragu.
"Ne"
"Eeeemmm... Bagaimana jika ada pria yang menyukaimu?"
Alana berfikir apa yang Chanyeol baru saja Chanyeol tanyakan. Selama ini tak dalam benaknya tak pernah terbersit untuk menyukai atau bahkan disukai seorang pria. Ia terlalu fokus dengan studynya. Gadis itu memang tak terlalu pintar, tapi setidaknya ia selalu berusaha untuk tidak mengecewakan kakaknya.
Jadi untuk memikirkan seorang pria rasanya hanya buang-buang waktu.
Eits, tapi tunggu. Beberapa bulan lalu ia sempat kehilangan fokusnya oleh seorang pria.
"Entahlah. Aku tak memikirkan hal yang seperti itu Chan-a"
"Hidupmu terlalu lurus Na-ya. Apakah iya selama hidupmu bahkan sekali saja kau tak pernah memikirkan seorang pria?" Chanyeol masih terus mengoceh.
"Pernah. Siapa bilang belum pernah. Kau sok tau Chan"
"Siapa? Aku?" ungkapnya pede.
"Kau? Untuk apa aku memikirkanmu?" Alana sedikit tertawa mengejek. "Tentu saja aku pernah memikirkan pria. Saat aku memikirkan appa, atau oppa ku. Sebaiknya kita akhiri obrolan kita dan bawa makanan ini ke depan, lihat temanmu sudah menunggu".
"Jun Ahjussi, Jinki oppa ini untuk kalian"
"Woahhh. Gomawo Chanyeol-a" ucap Lee Jinki dan Chef Jun bersamaan.
"Ada yang bisa ku bantu?" salah teman Chanyeol menghampiri ke dapur untuk menawarkan bantuan.
----
Dibuat gantung ah biar pada penasaran 😂😂😂
KAMU SEDANG MEMBACA
LDR - Love Different Religion [Chen Exo]
أدب الهواةAlana Kita adalah dua orang yang saling mendoakan, tapi tak bisa dipersatukan oleh Tuhan Kim Jong Dae Cintaku, aku akan berdoa untuk cintamu selanjutnya Semoga tidak akan seperti kita, tidak akan ada rasa sakit (Song : If We Love Again - Chen ft Cha...