I'll be waiting for you..

718 85 11
                                    

Sohye sejak tadi mencoba menghiraukan pemberitahuan pesan yang terus saja berbunyi di ponselnya. Gadis itu tidak ingin mengambil resiko, ia takut jika pria itu yang mengiriminya pesan? Apa tadi ia salah mendial nomor telepon wonwoo? Mungkinkah ia justru mendial nomor telepon pria itu?

Sohye mengambil ponsel yang ia letakkan di atas meja, gadis itu mengecek log panggilan keluar di ponselnya "Aneh sekali?! Aku tidak salah! Itu memang nomor telepon wonwoo oppa.. tapi mengapa bisa tersambung kepadanya?!" Keluhnya bingung. Gadis itu kemudian melihat notifikasi pesan yang masuk, ada 19 pesan yang masuk pantas saja ponselnya terus berbunyi, dan semuanya dari 'Wonwoo oppa' tanpa menunggu lama sohye mulai membuka isi pesan itu satu persatu.

Sohye segera beranjak dari tempatnya, dan hendak pergi ke tempat dimana wonwoo berada.

Sohye berusaha mengatur napasnya, ia memutuskan untuk berlari meskipun tempat itu tidak terlalu jauh.

Sejujurnya Sohye khawatir dengan keadaan wonwoo karena, hari sudah hampir larut malam dan suhu udara malam ini juga sangat rendah. Gadis itu menyesal tidak membaca pesan wonwoo lebih awal, Apa pria itu masih berada disana? Apa pria itu masih menunggunya? Setidaknya ia harus memastikannya terlebih dahulu.

Sohye sudah sampai di tempat itu,  gadis itu langsung mengedarkan pandangannya, dan dengan cepat ia menemukan sosok seperti wonwoo yang sedang duduk membelakanginya. Dilihat dari postur tubuhnya pria itu memang tampak seperti wonwoo, sohye segera menghampiri pria itu dan menempatkan diri di sebelah pria itu.

"Oppa!" Sohye berusaha menetralkan napasnya "Oppa masih disini..  Jeongmal mianhae.. Membuat oppa menunggu terlalu lama.." Gadis itu menempelkan kedua telapak tangannya di depan wajahnya.

"Kau sedang sibuk?" Tanya wonwoo, kemudian sohye menggeleng pelan.

"Aku bisa mati kedinginan disini sohye-ah.. kenapa lama sekali uhm?"

Sohye benar-benar merasa tidak enak "Aku memang salah.. Miane oppa.. seharusnya oppa tidak usah menunggu ku..  Aku.. benar-benar.. minta maaf oppa.." Gadis itu merasa bersalah hingga menundukkan kepalanya ke bawah. 

Wonwoo menyodorkan sebuah kotak bingkisan berwarna emas dengan ukuran sedang yang dililit pita berwarna merah ke depan wajah sohye "Untuk mu..  Terimalah..  Selamat untuk kelulusan mu sohye-ah.." Sohye mendongak dan ekspresinya tampak bingung dan terkejut namun gadis itu tetap menerima pemberian wonwoo.

"Eoh? Darimana oppa tahu itu? Tapi bukankah oppa sedang sibuk konser ke luar negeri?  Aku—uhm..  tidak tahu harus bilang apa?!  Gadis itu terkekeh sejenak "Gomawo oppa.." Lanjutnya kemudian menarik kedua sudut bibirnya menjadi sebuah senyuman.

Wonwoo sempat ikut tersenyum meskipun hanya sesaat, pria itu kini sibuk memandangi wajah gadis yang ada di sampingnya itu.

"Oppa.. Apa hadiah ini boleh aku buka sekarang?" Gadis itu tampak antusias, wonwoo kemudian memberi izin dengan mengganggukkan kepalanya.

Sohye membulatkan mulutnya, gadis itu tidak percaya dengan apa yang ada di depan matanya, ia sampai tidak bisa berkata apa-apa.

"Waeyo? Apa kau tidak menyukainya?" Tanya wonwoo memastikan.

Sohye menggeleng dengan cepat "A—ani-ya.. oppa.. Aku tahu betapa susahnya mendapatkan ini?! Waktu aku pergi ke Jepang, aku bahkan tidak mendapatkannya.. Aku sangat menyukainya.. Ah! Terima kasih banyak oppa.." Sohye kini memeluk tas mini buatan brand ternama di jepang yang sudah lama ia inginkan. Tas yang berukuran mini itu memang berbentuk seperti penguin, dan itulah alasan mengapa selama ini sohye mengincar tas itu.

"Aku tahu kau akan menyukainya.. Kau menyukai penguin kan?" Kata wonwoo, dan entah mengapa tangan kanannya kini terulur untuk mengelus rambut panjang sohye.

Sohye menyadari apa yang wonwoo lakukan, gadis itu merasa sedikit kikuk beruntung wonwoo segera menghentikan kegiatannya.

"Bagaimana kabar mu? Apa kau baik-baik saja?" Wonwoo masih terus memandangi wajah sohye, pria itu enggan mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Seperti yang oppa lihat sekarang.. Aku baik-baik saja.." Gadis itu menyengir lebar "Aku senang.. oppa bisa kembali beraktivitas sebagai member seventeen lagi.. Itu melegakan.." Gadis itu kembali memamerkan senyumnya pada wonwoo.

"Malam itu.. kenapa tidak bilang padaku tentang hubungan mu dengan mingyu? Aku kecewa karena kau memberitahu ku lewat pesan sohye-ah.. Aku sudah bilang bukan? Untuk bercerita apapun padaku hm? Apa kau tidak percaya padaku sohye-ah?!"

Sohye menunduk sambil memainkan kuku-kuku jarinya, gadis itu terdiam cukup lama membiarkan sunyi mengambil alih. Gadis itu sebenarnya sedang bingung harus menceritakan yang sebenarnya pada wonwoo atau tidak?

"Bukan begitu maksud ku oppa.. Malam itu aku.. butuh waktu untuk menerima keputusan mingyu oppa.. semua terjadi begitu saja.. dan pada awalnya aku sulit untuk menerimanya.. asal oppa tahu.. oppa adalah satu-satunya orang yang ku beritahu tentang hal ini, bukankah itu artinya aku percaya pada oppa eoh?!" Pungkas sohye menjelaskan.

Wonwoo tiba-tiba saja tertawa tipis, dan itu membuat sohye mengerutkan keningnya.

"Apa aku mengatakan sesuatu yang lucu? Mengapa oppa malah tertawa seperti itu eoh?"

Wonwoo dengan cepat kembali memasang wajah datarnya, dirinya sendiri tidak tahu mengapa ia melakukan itu tadi, yang jelas hatinya jadi berdebar setelah mendengar perkataan sohye tadi.

"Ah! dingin sekali?! Ini semua karena kau tidak membaca pesan ku sohye-ah?!" Keluh wonwoo sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku hoodie yang ia pakai, pria itu berniat untuk menggoda gadis itu dan mengalihkan pembicaraan tadi.

"Aigoo.. jinjja mianhaeyo oppa.. Aku tidak akan membuat oppa menunggu seperti ini lagi.. Aku berjanji.." Gadis itu menunjukkan jari kelingkingnya.

"Jika kau memang merasa bersalah.. sebagai gantinya.. bagaimana kalau kau ikut dengan ku naik kincir angin raksasa di Jepang? Aku ingin menunjukkan sesuatu padamu.." Kali ini wonwoo memberanikan diri untuk mengatakan apa yang ada di dalam hatinya.

"Nde?" Gadis itu menaikkan kedua alisnya "Tengah malam begini? Kita akan pergi ke Jepang?" Sohye tidak bisa menyembunyikan rasa terkejutnya setelah mendengar ajakan wonwoo.

Lagi-lagi tingkah sohye berhasil mengundang tawa wonwoo "Tentu saja tidak" Wonwoo menggeleng "Minggu ini aku punya banyak waktu luang, kalau kau memang bersedia pergi kesana dengan ku, kita bisa pergi dalam waktu dekat ini sohye-ah.." Katanya kemudian.

"Jika kau siap, kabari aku kapan saja.. Aku akan menunggu mu.." Kata pria itu menambahkan.

Pikiran sohye seketika menjadi blank, entah mengapa malam ini ia merasakan hal yang berbeda dari wonwoo, bukan karena pria itu merubah warna rambutnya tapi tingkah laku pria itu, sepertinya pria itu memberikan perhatian lebih padanya dan anehnya itu membuat suasana hatinya menjadi baik.

"Arrasseo.. Aku rasa itu akan menyenangkan.. Aku akan mengabari oppa secepatnya.." Balas sohye dengan senyum yang merekah di bibirnya.

"Geurrae.. kalau begitu sebaiknya aku pulang sekarang.. kau juga kembali lah ke rumah mu.. udaranya semakin dingin sekarang.. Aku pergi dulu.." Kata wonwoo pamit, pria itu bangun dari tempat duduknya dan melambaikan tangannya sebelum hendak pergi dari tempat itu.

Sohye membalas lambaian tangan wonwoo, pria itu kini sudah mulai menjauh "Oppa.. sekali lagi terima kasih untuk hadiahnya.." Kata gadis itu sedikit berteriak, Wonwoo tampaknya mendengar suara sohye, pria itu menghentikan langkahnya dan tersenyum sebentar pada sohye. 

***

Udah pada liat rambut baru sohye belum yang sekarang?  Suka banget doi makin imut sekarang 💛😊

Hayo kalian di team seneng apa team sedih nih abis baca part ini heheh😁

Cowok cuek itu sebenernya romantis loh kadang hehehe 😍

Segini dulu ya, yang mau tau lanjutannya jangan lupa di klik bintangnya ⭐

Hope you guys like it—Happy reading💛

"Sohye a lucky fangirl"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang