The Answer

480 42 16
                                    

Masih terekam jelas di memori otak wonwoo, pembicaraan panjang dirinya dengan CEO agensinya. 'Sekarang ini bukan saat yang tepat untuk berkencan'  Kata itu datang berulang kali menghantui pikirannya, dan jelas saja itu membebaninya. Dirinya jadi berpikir, kapan saat yang tepat itu? Apakah saat ia sudah menua dan berhenti menjadi idol? Hal yang ia takuti sejak memilih untuk menjadi idol kini terjadi—saat ia jatuh cinta dan ingin berkencan layaknya orang biasa.

"Wonu-ya.. tidak usah terlalu dipikirkan.. Aku tahu ini pasti sulit untuk mu" Ucap hoshi, entah sejak kapan teman sekamarnya itu sudah berada di dalam kamar.

"Jika kau mau, kau masih bisa menyangkal berita kencan kalian, dan tetap berkencan secara diam-diam kan? Ya.. Meskipun pada akhirnya mungkin kalian akan ketahuan juga?"

"Berkencan? Bukankah itu artinya aku egois? Aku mungkin akan merusak karir seventeen dan juga sohye? Aku harus tahu diri hoshi-ya"

Hoshi menghampiri wonwoo dan duduk di samping pria itu "Ikuti saja apa kata hati mu sekalipun itu bertentangan dengan logika mu. Apapun yang terjadi, kami pasti akan tetap bersama mu dan apapun keputusan mu, kami akan menerimanya"

Wonwoo akhirnya tersenyum tipis—disaat seperti ini hoshi memang selalu berhasil membuat perasaannya jadi lebih baik.

"Jadi apa sohye sudah memberi mu jawaban? Ia menerima mu?"

Wonwoo menghela napasnya berat dan panjang "Masih belum tahu, tapi besok aku akan menemuinya. Ia jadi terlibat skandal kencan karena ku, padahal kami belum berkencan. Aku terus membebaninya"

"Kau juga tidak menginginkan hal seperti ini terjadi kan? Jadi jangan menyalahkan dirimu sendiri"

"Tetap saja hoshi-ya.. Aku takut ini akan membawa dampak buruk untuk sohye"

"Aku mengerti.. Kau pasti mengkhawatirkan keadaan sohye kan?"

Ya.. Hoshi memang benar! Saat ini ia memang lebih mengkhawatirkan keadaan sohye dibandingkan dirinya sendiri.

***

"Wonwoo sedang dalam perjalanan kesini, ia baru saja mengirim pesan"

Sohye memberikan senyum lebarnya pada manager seventeen, dengan bantuan beliau dan managernya ia bisa bertemu dengan wonwoo hari ini.

"Terima kasih untuk bantuan oppa"

"Wonwoo jarang sekali merepotkan ku, ini pertama kalinya ia terlibat hal seperti ini, aku hanya melakukan hal yang bisa ku lakukan untuknya"

"Sekali lagi terima kasih banyak oppa"

"Aniya.. Tidak perlu sungkan. Kalau begitu aku akan menunggu di cafetaria bersama manager mu sohye-ssi" Pria itu kemudian meninggalkan sohye sendirian di ruangan itu.

Sohye memutuskan untuk pergi ke balkon dan menghirup udara segar—mungkin dengan begitu ia bisa menghilangkan rasa gugupnya.

Sohye menertawakan dirinya, yang rela pergi sejauh ini hanya untuk bertemu wonwoo, ya saat ini ia sedang berada di busan, di salah satu apartemen milik manager seventeen. Kebetulan tempat ini terpencil dan tidak begitu ramai. Tempat ini memang dibuat untuk orang yang ingin melepas penat dan mencari ketenangan.

"Sohye-ya.." Suara bass itu terdengar di telinga sohye dan wangi familiar itu juga tercium. Pria yang ia tunggu sejak tadi sudah datang.

Dengan sedikit kikuk, sohye membalikkan tubuhnya dan langsung mendapati wonwoo yang berdiri tidak jauh darinya.

Perasaannya saja atau penampilan wonwoo sedikit berbeda sekarang—jadi lebih tampan sepertinya. Sohye segera meluruskan pikirannya dan tersenyum kaku.

"Sohye a lucky fangirl"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang